Bacaan Wirid Setelah Sholat Fardhu Beserta Latin dan Artinya

Bacaan Wirid Setelah Sholat Fardhu Beserta Latin dan Artinya

ilham fikriansyah - detikHikmah
Sabtu, 09 Mar 2024 07:00 WIB
Ilustrasi orang berdoa atau bersholawat.
Ilustrasi membaca wirid setelah sholat fardhu. Foto: Unsplash/Imad Alassiry
Jakarta -

Setelah menunaikan sholat fardhu, umat muslim dianjurkan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan beristighfar. Selain itu, disunnahkan juga untuk membaca wirid setelah sholat.

Membaca doa menjadi salah satu cara bagi umat muslim untuk meraih pahala setelah melaksanakan sholat lima waktu. Dalam buku Doa-doa Rasulullah SAW oleh Ibnu Taimiyah, dikatakan dalam riwayat dari Abu Umamah r.a, ia berkata:

"Rasulullah SAW ditanya tentang doa apa yang paling didengar, beliau bersabda: 'Pada pertengahan malam yang terakhir dan akhir setiap sholat yang diwajibkan (fardhu)'." (HR At-Tirmidzi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu cara yang dapat memberikan amalan baik adalah dengan membaca wirid. Ingin tahu bacaan wirid setelah sholat? Simak secara lengkap dalam artikel ini.

Pengertian Wirid

Mengutip buku Pendidikan Tasawuf oleh Muhammad Basyrul Muvid, wirid adalah amalan yang dikerjakan secara rutin (istiqomah) pada waktu-waktu yang khusus, seperti setelah mengerjakan sholat lima waktu.

ADVERTISEMENT

Wirid sendiri adalah bacaan-bacaan, baik berupa dzikir atau doa yang bisa dibaca setiap hari oleh kaum muslimin.

Menurut Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, para ulama telah sepakat bahwa berdzikir setelah sholat fardhu hukumnya sunnah. Hal ini berdasarkan dari sejumlah hadits.

Dengan begitu, ketika seseorang telah menunaikan ibadah sholat wajib lima waktu, maka dianjurkan untuk berdzikir dan membaca wirid untuk memperoleh berkah dan kemuliaan dari Allah SWT.

Bacaan Wirid setelah Sholat Fardhu

Ingin tahu bacaan wirid lengkap dengan arab, bahasa Latin, dan artinya? Mengutip buku Doa dan Wirid karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut bacaan wirid setelah sholat:

1. Bacaan Wirid Pertama Setelah Salam

أَسْتَغْفِرُ اللهَ (٣×) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Latin: Astaghfirullah (3x) Allahumma antassalam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah (3x). Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Maha Suci Engkau, wahai Rabb Pemilik keagungan dan kemuliaan." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

2. Bacaan Wirid Kedua

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْت، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ

Latin: Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir, Allahumma laa maani'a limaa a'thaita wa laa mu'thiya limaa mana'ta wa laa dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya: "Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau beri dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (siksa)-Mu." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, dan ad-Darimi).

3. Bacaan Wirid Ketiga

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na'budu illa iyyah. Lahun ni'mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

Artinya: "Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya." (HR Muslim, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan Ibnu Khuzaimah).

4. Bacaan Wirid Keempat

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Latin: Allahumma a'inni 'ala dzikrika wasyukrika wa husni 'ibadatik.

Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu." (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Ahmad, dan al-Hakim).

Kemudian dilanjutkan dengan membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali.

سُبْحَانَ اللهِ (۳۳×) اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (۳۳×) اللهُ أَكْبَرُ (۳۳×)

Latin: Subhanallah (33x) Alhamdulillah (33x) Allahu akbar (33x).

Artinya: "Maha Suci Allah (33x)" "Segala puji bagi Allah (33x)" "Allah Maha Besar (33x)."

5. Bacaan Wirid Kelima

لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير

Latin: Laa ilaaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir.

Artinya: "Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Baihaqi).

6. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas

Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan Surat An-Naas secara berurutan.

Surat Al-Ikhlas

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Latin: Qul huwallahu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (QS. Al Ikhlas: 1-4).

Surat Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّحَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Latin: Qul a'uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki'". (QS. Al Falaq: 1-5).

Surat An-Naas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Latin: Qul a'uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'." (QS. An Nas: 1-6).

7. Membaca Ayat Kursi

Setelah itu, bacaan wirid diakhiri dengan membaca ayat kursi.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Latin: allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Manfaat Membaca Wirid

Mengutip buku Dahsyatnya Doa dan Zikir oleh Khoirul Amru Harahap, dkk, berikut sejumlah manfaat membaca wirid dan berdzikir setelah melaksanakan sholat fardhu:

  1. Mengusir, mengekang, dan meremukkan setan
  2. Mendatangkan ridho Allah SWT
  3. Menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati
  4. Membuahkan kesenangan, kebahagiaan dan kelapangan hati
  5. Menguatkan hati dan badan
  6. Menyinari wajah dan hati
  7. Mendatangkan rezeki

Itu dia bacaan wirid setelah sholat lengkap dengan arab, Latin, dan artinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads