Surah Al Hujurat Ayat 6: Perintah untuk Bertabayyun bagi Kaum Muslimin

Surah Al Hujurat Ayat 6: Perintah untuk Bertabayyun bagi Kaum Muslimin

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 03 Mar 2024 13:00 WIB
Ilustrasi Al Quran
Ilustrasi surah Al Hujurat (Foto: Dok. Shutterstock)
Jakarta -

Surah Al Hujurat ayat 6 membahas tentang tabayyun. Artinya, seorang muslim tidak langsung menerima mentah-mentah informasi atau kabar yang ia dapatkan, melainkan dipahami dan dicaritahu terlebih dahulu terkait kebenarannya.

Al Hujurat sendiri merupakan surah ke-49 dalam mushaf Al-Qur'an yang terdiri atas 18 ayat. Surah ini diturunkan di Madinah sehingga tergolong ke dalam surah Madaniyyah.

Mengutip buku Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4 susunan Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, penamaan Al Hujurat artinya kamar-kamar. Sementara itu kandungan keseluruhannya berisi tentang dasar-dasar kesopanan sekaligus penunjukkan manusia pada pekerti-pekerti utama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Surah Al Hujurat Ayat 6

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ 'alā mā fa'altum nādimīn

ADVERTISEMENT

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

Tafsir Al Hujurat Ayat 6

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Al Hujurat Ayat 6 mengingatkan kaum muslimin untuk bertabayyun ketika menerima informasi. Memeriksa kebenaran sebuah kabar dinilai penting.

Melalui ayat ini, Allah SWT mengingatkan agar umat muslim berhati-hati dalam menerima berita, terutama jika bersumber dari orang fasik.

"Mempercayai suatu berita tanpa diselidiki kebenarannya, besar kemungkinan akan membawa korban jiwa dan harta yang sia-sia, yang hanya menimbulkan penyesalan belaka." tulis Tafsir Kemenag RI.

Senada dengan itu, Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar juga menafsirkan hal serupa. Menurutnya, surah Al Hujurat ayat 6 memberi larangan keras untuk percaya kepada berita-berita yang dibawa oleh orang fasik.

"Diselidikilah terlebih dahulu dengan seksama sekali benar atau tidaknya, jangan sampai karena terburu menjatuhkan keputusan yang buruk atas suatu perkara, sehingga orang yang diberitakan itu telah mendapat hukuman padahal kemudian ternyata bahwa tidak ada sama sekali salahnya dalam perkara yang diberitakan orang itu." bunyi Tafsir Al-Azhar.

Tabayyun sendiri dimaknai sebagai mencari kejelasan tentang sesuatu hingga benar adanya. Yalizar Rahayu dalam buku Etika Komunikasi di Media Sosial menerangkan bahwa bertabayyun sama artinya dengan mengklarifikasi sebelum percaya sepenuhnya terhadap informasi tersebut.

Dalil terkait tabayyun ini merujuk pada surah Al Hujurat ayat 6. Hal ini membuktikan pentingnya bertabayyun bagi kaum muslimin agar terhindar dari fitnah hingga kesalahpahaman.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads