Umat Islam sebentar lagi akan memasuki puasa Ramadhan 1445 H/2024 M. Awal puasa diprediksi jatuh pada 11 atau 12 Maret 2024. Apa itu puasa Ramadhan?
Puasa Ramadhan menjadi momentum yang dinantikan umat Islam. Disebutkan dalam sejumlah hadits, puasa tersebut memiliki banyak keutamaan, termasuk amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada bulan tersebut.
Apa Itu Puasa Ramadhan?
Pengertian puasa dapat dijelaskan secara bahasa dan syariat. Diterangakan dalam buku Risalah Puasa karya Sultan Abdillah, menurut bahasa, puasa bahasa Arabnya shiyam صِيَام yang maknanya menahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun menurut syariat, puasa adalah beribadah kepada Allah SWT dengan menahan makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
Puasa secara umum terdiri dari dua jenis, puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa Ramadhan. Dinamakan puasa Ramadhan karena puasa ini dilakukan sebulan penuh pada Ramadhan, bulan ke-9 dalam kalender Hijriah.
Hukum Puasa Ramadhan
Sayyid Sabiq mengatakan dalam kitab Fiqh Sunnah yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dan Masrukhin, hukum puasa Ramadhan adalah wajib berdasarkan Al-Qur'an, sunnah, dan ijma' (kesepakatan ulama). Kewajiban puasa Ramadhan ada pada Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 183. Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Hal-hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan
Ada beberapa hal yang membatalkan puasa Ramadhan. Dikutip dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut di antaranya.
1. Makan dan Minum dengan Sengaja
Ketentuan ini tercantum dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 187. Allah SWT berfirman,
وَكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَـكُمُ الۡخَـيۡطُ الۡاَبۡيَضُ مِنَ الۡخَـيۡطِ الۡاَسۡوَدِ مِنَ الۡفَجۡرِؕ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيۡلِۚ
Artinya: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam."
2. Muntah dengan Sengaja
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,
"Barang siapa yang muntah menguasainya (muntah tidak sengaja) sedangkan dia dalam keadaan puasa, maka tidak ada qadha' baginya. Namun apabila dia muntah (dengan sengaja), maka wajib baginya membayar qadha'." (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
3. Haid atau Nifas bagi Wanita
Bagi wanita, apabila tiba-tiba mendapat haid atau nifas ketika tengah berpuasa, maka puasanya akan batal dan ia wajib menggantinya di kemudian hari (selain pada bulan Ramadhan).
4. Melakukan Hubungan Seksual
Ketentuan ini tercantum dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 187. Allah SWT berfirman,
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧
Artinya: "Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, hukum bersetubuh pada waktu puasa Ramadhan adalah haram. Dalam hal ini, bersetubuh diperbolehkan pada malam hari, yakni setelah Isya hingga sebelum terbit fajar yang menjadi batas akhir waktu sahur.
5. Murtad
Orang yang murtad atau keluar dari Islam, maka seluruh amalannya akan terhapus termasuk pula puasa Ramadhan. Ketentuan ini tercantum dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 5. Allah SWT berfirman,
وَمَنْ يَّكْفُرْ بِالْاِيْمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهٗ ۖوَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Artinya: "Siapa yang kufur setelah beriman, maka sungguh sia-sia amalnya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi."
6. Keluar Mani dengan Sengaja
Disebutkan dalam Matan al-Ghayah wa al-Taqrib karya Abu Syuja' al-Ashfahani yang diterjemahkan Rizki Fauzan, keluar mani secara sengaja juga termasuk perkara yang membatalkan puasa. Maksud sengaja dalam hal ini adalah karena sentuhan dengan syahwat, mencium, dan lain-lain.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel