Ayat kursi adalah salah satu bacaan sehari-hari dengan jumlah keutamaan bagi pembacanya. Salah satunya, Rasulullah SAW dalam haditsnya pernah menjelaskan ayat kursi sebagai doa penangkal gangguan jin dan setan.
Keterangan tersebut dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir dan Jalalain yang bersumber dari hadits Ubay ibn Ka'b RA lalu dinarasikan oleh Al Hafiz Abu Ya'la Al Mausuli. Dikisahkan, ayah Ubay ibn Ka'b bercerita bahwa dirinya memiliki sebuah wadah besar yang berisikan kurma. Sang ayah selalu menjaganya namun, isinya selalu berkurang tiap kali ia melihat.
Pada malam harinya, ayah Ubay ibn Ka'b tiba-tiba melihat seekor hewan yang bentuknya seperti anak lelaki yang baru berusia baligh. Ternyata diketahui, anak lelaki yang ditemukannya itu adalah jin yang menjadi pelaku pencurian kurma miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga ayah Ubay bertanya, "Hal apakah yang dapat melindungi kami dari gangguan kalian?" Jin itu menjawab, "Ayat ini (ayat kursi)."
Hingga keesokan harinya, ayah dari Ubay bin Ka'b hendak memastikan hal yang didengarkan kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, "Benarlah (apa yang dikatakan oleh) si jahat itu."
Sesuai namanya, menurut Ustaz Ramadhan AM dalam buku Rahasia Dahsyat Al Fatihah, Ayat Kursi, dan Al Waqiah, diberi nama ayat kursi karena terdapat perkataan kursi atau singgasana megah lagi yang mempunyai martabat. Bacaan ayat kursi sendiri sebetulnya dinukil dari surah Al Baqarah ayat 255. Berikut bacaan selengkapnya.
Bacaan Ayat Kursi Arab, Latin, dan Artinya
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Bacaan latin: Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Waktu Terbaik Baca Ayat Kursi
1. Pagi dan Petang
Dikutip buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT? oleh Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I, bacaan ayat kursi dapat diamalkan setiap hari dalam tiga waktu utamanya. Salah satunya adalah pagi dan petang yang bersumber dari hadits Al Hakim. Ia meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab yang mengutip sabda Rasulullah SAW.
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya: "Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi." (HR Al Hakim)
2. Setelah Salat
Selain itu, ayat kursi dapat dibaca usai mengerjakan salat fardhu lima waktu. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ
Artinya: "Barang siapa membacanya (ayat kursi) setiap kali selesai mengerjakan sholat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian." (HR An Nasa'i)
Baca juga: Bacaan Dzikir sebelum Tidur Sesuai Sunnah |
3. Jelang Tidur
Rasulullah SAW juga mengajarkan muslim untuk mengamalkan ayat kursi menjelang tidur di malam hari. Hal ini bersumber dari Abu Hurairah RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,
لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya: "... bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan 'Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum (ayat kursi)'. Karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari." (HR Bukhari)
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan