Isra Miraj merupakan perjalanan Rasulullah SAW yang dilakukan atas kehendak Allah SWT. Peristiwa ini banyak dijelaskan melalui dalil Al-Qur'an dan hadits.
Salah satu dalil yang menjelaskan peristiwa Isra Miraj diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 1:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dalam ayat tersebut disebutkan dua tempat yakni Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Apakah perjalanan Isra Miraj hanya terpaku pada dua tempat saja yang disebutkan yaitu Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina?
Tempat yang Disinggahi Rasulullah SAW saat Isra Miraj
Merangkum buku Kejadian Isra' Mi'raj: Sebelum-Saat-Sesudah, karya Shabri Shaleh Anwar dijelaskan bahwa peristiwa besar Isra Miraj, tidaklah hanya melibatkan Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa saja. Dalam sejarahnya, peristiwa ini juga melewati tempat-tempat lainnya, yang menjadi persinggahan Rasulullah SAW.
Berikut beberapa tempat yang dilewati oleh Rasulullah dalam perjalanan Isra Miraj:
1. Masjidil Haram
Masjidil Haram berada di Mekkah, Arab Saudi. Masjidil Haram merupakan tempat yang sakral dalam Islam dan memiliki keistimewaan bagi umat Islam.
Di Masjidil Haram juga terdapat bangunan Ka'bah yang menjadi kiblat sholat bagi umat Islam di seluruh dunia.
2. Bukit Thursina
Hampir semua ahli tafsir sepakat, Bukit Thursina adalah bukit saat Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT. Mereka pun meyakini bahwa Bukit Thursina sebagaimana disebutkan dalam Surat at-Tin ayat 1-3 berada di wilayah Mesir yang lokasinya berada di Gunung Munajah, di sisi Gunung Musa.
Lokasi ini dikaitkan dengan keberadaan Semenanjung Sinai. Pendapat ini didukung oleh Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Qur'an. Menurut Quthb, Thursina atau Sinai itu adalah gunung tempat Musa dipanggil berdialog dengan Allah SWT.
3. Bethlehem
Berada di wilayah Palestina, Bethlehem (Baitullahmi) merupakan kota budaya dan wisata, khususnya wisata rohani. Secara geografis, Bethlehem terletak sekitar 10 km sebelah selatan Yerusalem. Berada pada ketinggian 765 meter dpl, Bethlehem dikelilingi perbukitan yang membentang ke arah Gurun Yudea.
Sejarah mencatat, kota ini telah dihuni manusia sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Orang-orang Kanaan adalah kelompok manusia yang diyakini menjadi penduduk pertama Bethlehem.
4. Baitul Maqdis
Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha) yang berada di Kota Yerusalem (Al-Quds) memiliki arti sangat penting bagi umat Islam. Selain menjadi tempat singgah Rasulullah SAW dalam Isra Miraj, Baitul Maqdis pernah menjadi kiblat sholat umat Islam sebelum kiblat dipindahkan ke Ka'bah.
Dalam kitab Tafsir al-Munir karya Imam An-Nawawi Al-Bantani disebutkan bahwa posisi Masjidil Aqsha tegak lurus dengan jalan menuju pintu langit, sehingga tidak ada hambatan.
Dari Masjidil Aqsha, Rasulullah SAW melakukan Miraj yakni perjalanan menembus langit ketujuh.
Melansir laman Baznas (1/2/2024) langit ketujuh ini bahkan tidak bisa dilampaui malaikat Jibril. Langit ketujuh ini disebut Sidratul Muntaha dan Mustawa.
Di tempat ini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah SWT untuk menjalankan sholat sebanyak 50 waktu dalam sehari semalam. Namun, setiap kali Nabi Muhammad SAW turun, Nabi Musa meminta pengurangan jumlah waktu shalat karena jumlah tersebut terlalu besar. Pada akhirnya, Nabi Muhammad SAW memohon keringanan kepada Allah SWT dan ditetapkan shalat 5 waktu yang menjadi ibadah wajib bagi umat Islam.
Setelah menerima wahyu dari Allah SWT, perjalanan pulang Nabi Muhammad SAW dari Isra Miraj dimulai dari langit ke tujuh menuju Baitul Maqdis, kemudian Rasulullah kembali ke Mekkah.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun 10 dari kenabian. Peristiwa besar Isra Miraj terjadi bukan atas kehendak dan kemampuan pribadi Rasulullah SAW. Akan tetapi ada "campur tangan" Allah SWT.
Ayat Al-Qur'an tentang Pintu Langit
Rasulullah SAW menembus langit ketujuh dalam peristiwa Isra Miraj. Hal ini menegaskan bahwa langit memiliki pintunya masing-masing.
Terkait pintu langit, Allah SWT telah berfirman melalui beberapa ayat Al-Qur'an.
Surat An-Naba Ayat 19
وَفُتِحَتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوَٰبًا
Arab-Latin: Wa futiḥatis-samā`u fa kānat abwābā
Artinya: Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu.
Surat Al-Hijr Ayat 14
وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فَظَلُّوا۟ فِيهِ يَعْرُجُون
Arab-Latin: Walau fataḥnā 'alaihim bābam minas-samā`i fa ẓallụ fīhi ya'rujụn
Artinya: Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya,
Surat Al-Qamar Ayat 11
فَفَتَحْنَآ أَبْوَٰبَ ٱلسَّمَآءِ بِمَآءٍ مُّنْهَمِرٍ
Arab-Latin: Fa fataḥnā abwābas-samā`i bimā`im mun-hamir
Artinya: Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.
Demikian beberapa ayat Al-Quran yang bercerita tentang pintu langit, akan tetapi bagaimana sifat dari pintu langit tersebut, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI