Rasulullah SAW Naik Buraq saat Isra' Mir'raj, Apa Itu?

Rasulullah SAW Naik Buraq saat Isra' Mir'raj, Apa Itu?

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 31 Jan 2024 05:00 WIB
Caption Isra Miraj 2023 bisa dipakai untuk memeriahkan peringatan 18 Februari. Peringatan Isra Miraj 2023 ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Foto: Getty Images/pictafolio
Jakarta -

Buraq adalah hewan yang bentuknya lebih kecil dari kuda tapi lebih besar dari keledai dengan sayap di kedua sisi tubuhnya. Memiliki warna putih dan setiap kali melangkah, jauhnya sama dengan jarak pandang.

Buraq menjadi tunggangan atau kendaraan Rasulullah SAW saat perjalanan Isra' Mi'raj. Di dalam beberapa hadits, kendaraan ini dijelaskan dapat melaju dengan sangat cepat dan membantu Rasulullah SAW mempersingkat waktu perjalanan hanya dalam satu malam.

Pengertian Buraq

Menukil buku Ayat-Ayat Cahaya oleh H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., buraq dalam bahasa Arab berarti cahaya atau kilat. Buraq adalah sesosok makhluk tunggangan ajaib yang membawa Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Miraj yang dikenal dengan peristiwa Isra' Mi'raj.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah buraq diartikan sebagai binatang kendaraan Nabi Muhammad SAW. Binatang ini berbentuk seperti kuda bersayap kiri kanan. Dalam penggunaan yang umum, buraq merujuk kepada burung cendrawasih, yang didefinisikan oleh kamus sebagai burung surga (bird of paradise).

Menurut Imam An-Nawawi, mengutip Az-Zubaidi di dalam kitabnya Mukhtasar Al-'Ain, bahwa buraq adalah hewan yang digunakan oleh para nabi sebagai kendaraan mereka. Mengapa dikatakan buraq? Untuk menggambarkan kecepatannya karena sifatnya yang cepat seperti cahaya dan kilat. Selain itu buraq dipercaya memiliki bulu berwarna putih.

ADVERTISEMENT

Istilah barqu yang merupakan kata dasar dari buraq yang berarti kilat tersebut bisa ditemukan dalam beberapa surat dalam Al-Qur'an. Salah satunya pada surat Al-Baqarah ayat 20:

يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinarnya, dan ketika gelap menyelimuti mereka, mereka berhenti. Jika Allah menghendaki, Dia pasti bisa mencabut pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Hadits Mengenai Buraq

Kembali meruju buku Ayat-Ayat Cahaya, berikut hadits sahih yang menjelaskan mengenai buraq. Hadits dari Malik bin Sha'sha'ah, Rasulullah menceritakan kejadian Isra' Mi'raj. Salah satu cuplikan kisahnya:

"Dibawakan kepadaku binatang tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bagal dan lebih tinggi dari pada keledai, yaitu buraq." (HR. Bukhari)

Sedangkan dalam hadits lain, banyak yang memaknai buraq sebagai sebuah tunggangan atau kendaraan Rasulullah SAW. Seperti hadits yang dikutip dari buku Hadis Qudsi Firman Allah yang Tak Tercantum dalam Al-Qur'an oleh Kasim, Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah bercerita,

"Dibawakan kepadaku buraq, sejenis binatang berwarna putih, dengan tubuh yang lebih besar dari pada kedelai dan lebih kecil dari pada bagal. Langkah kakinya sejauh matanya memandang. Ia meletakkan kedua kaki depannya di ufuk batas jangkauan penglihatannya."

"Aku menaikinya dan Jibril membawa aku berjalan hingga sampai di Baitul Maqdis. Kemudian aku menambatkan binatang itu di lingkaran tempat para nabi biasa menambatkan binatang tunggangannya. Aku masuk ke masjid dan melakukan sholat dua rakaat di dalamnya, setelah itu aku keluar. (HR. Muslim)

Ciri-Ciri Buraq

Di antara bentuk dan sifat buraq yang disebutkan dalam hadits shahih dapat dirangkum sebagai berikut:

  • Bentuknya seperti binatang tunggangan
  • Ukurannya lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal (peranakan dari hasil perkawinan antara kuda dengan keledai)
  • Berwarna putih
  • Langkah kakinya sejauh ujung pandangannya
  • Bisa diikat layaknya hewan tunggangan

Wallahu a'lam.




(hnh/erd)
Isra Miraj

Isra Miraj

59 konten
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dari Masjidil Haram di Makkah ke Baitul Maqdis (sebuah lokasi yang saat ini dikenal dengan Kota Tua Yerusalem) dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati tujuh lapis langit.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads