Surat Al Anfal ayat 2 membahas tentang ciri-ciri orang beriman. Al Anfal sendiri merupakan surat ke-8 dalam mushaf Al-Qur'an dengan jumlah 75 ayat.
Surat Al Anfal tergolong sebagai surat Madaniyah karena diturunkan di kota Madinah. Asbabun nuzul surat Al Anfal diawali dengan adanya Perang Badar pada tahun ke-2 Hijriah. Berikut bunyi surat Al Anfal ayat 2,
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Innamal-mu`minụnallażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum wa iżā tuliyat 'alaihim āyātuhụ zādat-hum īmānaw wa 'alā rabbihim yatawakkalụn
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal."
Isi Kandungan Surat Al Anfal Ayat 2
Melalui surat Al Anfal ayat 2, Allah SWT menjelaskan orang-orang mukmin adalah mereka yang menghiasi dirinya dengan tiga sifat yang dikatakan dalam ayat ini, seperti dikutip dari Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI).
Sifat pertama ialah apabila disebutkan nama Allah SWT maka bergetarlah hati mereka karena ingat keagungan dan kekuasaan sang Tuhan yang Maha Esa. Kala itu, timbul dalam jiwanya perasaan penuh haru mengingat besarnya nikmat dan karunia-Nya. Bergetarnya hati disebut sebagai perumpamaan dari perasaan takut.
Sifat kedua, apabila dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an, keimanan mereka makin bertambah. Sebab, ayat-ayat tersebut mengandung dalil yang kuat dan mempengaruhi jiwanya sedemikian rupa.
Melalui surat Al Anfal ayat 2 pula diketahui terdapat petunjuk bahwa iman seseorang dapat bertambah dan berkurang sesuai dengan ilmu dan amalnya, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Iman itu lebih dari 70 cabang, yang tertinggi adalah pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Kemudian sifat ketiga adalah mereka yang hanya bertawakal kepada Allah SWT dan bukan yang lainnya. Tawakal adalah senjata terakhir seseorang kaum muslimin mewujudkan serangkaian amal.
Sementara itu, dalam Tafsir Al-Azhar oleh Buya Hamka dikatakan bahwa orang yang tergetar hati karena takut apabila disebut nama Allah SWT berarti memiliki sifat mukmin yang sempurna imannya.
"Takut kalau-kalau terlambat atau terlalai, takut kalau-kalau yang dikerjakan ini tidak sepenuhnya menurut yang diaturkan oleh Allah," tulis Hamka menafsirkan surat Al Anfal ayat 2.
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur