Surat Luqman Ayat 13-14: Arab, Latin, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsir

Surat Luqman Ayat 13-14: Arab, Latin, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsir

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 03 Feb 2024 16:00 WIB
al-quran hikmah
Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Surat Luqman ayat 13-14 menerangkan tentang perintah sikap berbakti anak kepada orangtuanya. Ayat ini juga menegaskan pesan orang tua kepada anaknya agar senantiasa bertakwa dan tidak menyekutukan Allah SWT.

Surat Luqman adalah surah ke-31 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 34 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah.

Nama Luqman diambil dari kisah tentang keluarga Luqman yang diceritakan dalam surat ini tentang bagaimana ia mendidik anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merangkum buku Pendidikan Karakter Perspektif Surat Luqman ayat 12-19 & Ilmu Pendidikan karya Latifatul Masruroh, Islam menekankan tentang pentingnya mendidik karakter anak yang dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga. Keluarga memiliki peran utama yang menentukan pembentukan karakter anak, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi."

Fitrah yang dimaksud dalam hadits ini adalah memiliki potensi baik sejak lahir, dan berkembangnya fitrah ini dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan pada anak oleh orang tua dan lingkungan.

ADVERTISEMENT

Surat Luqman Ayat 13-14

Berikut bacaan Surat Luqman ayat 13-14 dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

(13)


وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Arab-latin: Wa iż qaala luqmaanu libnihii wa huwa ya'iẓuhuu yaa bunayya laa tusyrik billaah(i), innasy-syirka laẓulmun 'aẓiim(un).

Artinya: (Ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, "Wahai anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar."

(14)

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Arab-latin: Wa wassainal-insana biwalidaih, hamalat-hu ummuhu wahnan 'ala wahniw wa fisaluhu fi 'amaini anisykur li wa liwalidaik, ilayyal-masir.

Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

Tafsir Surat Luqman Ayat 13-14

- Tafsir Kemenag RI

Melansir tafsir ringkas Kementerian Agama RI, surat Luqman ayat 13-14 menjelaskan tentang Luqman yang berkata kepada anaknya, ketika dia sesaat demi sesaat memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun, dan ketauhilah bahwa sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar karena telah merendahkan martabat Sang Mahaagung ke posisi yang hina."

Tafsir surat Luqman ayat 14 menjelaskan tentang perintah kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama Ibu. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.

Jika demikian, bersyukurlah kepada-Ku atas nikmat yang telah Aku karuniakan kepadamu dan bersyukurlah juga kepada kedua orang tuamu karena melalui keduanya kamu bisa hadir di muka bumi ini. Hanya kepada Aku tempat kembalimu dan hanya Aku yang akan membalasmu dengan cara terbaik.

- Tafsir Ibnu Katsir

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan di dalam Al-Quran sering sekali disebutkan secara bergandengan antara perintah menyembah Allah semata dan berbakti kepada kedua orang tua.

Dalam surat Luqman ayat 13-14 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang nasehat Luqman kepada anaknya. Allah SWT menyebutnya dengan sebaik-baik penyebutan dan telah memberinya hikmah, yaitu ketika memberikan nasehat kepada anaknya yang paling disayangi dan dicintai. Sungguh itu merupakan hak yang sebenarnya untuk memberikan yang terbaik yang dia ketahui kepadanya.

Oleh karena itu, pertama-tama dia menasehati anaknya untuk menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun. Kemudian dia berkata seraya memperingatkan (sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar), yaitu kezaliman yang paling besar.

Kemudian beliau mengaitkan nasehatnya kepada anaknya dengan menyembah hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tua.

Oleh karena itu, Allah berfirman: (Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu) yaitu: Sesungguhnya Aku akan memberikan balasan yang paling sempurna atas hal itu.

Tentang Sosok Luqman dalam Surat Luqman

Terkait sosok Luqman, ia bukanlah nabi. Ada yang mengatakan Luqman berasal dari Nuba, dari penduduk Ailah, Mesir Selatan yang berkulit hitam, ada yang menyebut dari Etiopia dan seorang Ibrani.

Profesi pekerjaannya juga diperselisihkan, ada yang mengatakan sebagai penjahit, pengumpul kayu, tukang kayu dan pengembala.

Ibn Umar ra juga menyatakan bahwa nabi bersabda: "Aku berkata benar, sesungguhnya Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi dia adalah seorang hamba Allah yang banyak menampung kebajikan, banyak merenung, dan keyakinannya lurus. Dia mencintai Allah, maka Allah mencintainya, menganugerahkan kepadanya hikmah."

Dalam tafsir Ibnu Kastir menyatakan juga terdapat perbedaan pendapat mengenai riwayat hidup Luqman dalam AI-Quran. Ada dua pendapat mengenai perbedaan tentang apakah Luqman seorang nabi atau hamba Allah. Mayoritas para ulama berpendapat bahwa Luqman adalah hamba Allah yang saleh tanpa menerima kenabian.

Menurut Ibnu Abbas, Luqman adalah seorang hamba berkebangsaan habsyi yang berprofesi sebagai tukang kayu. Sementara Jabir bin Abdillah mengindentifikasi Luqman sebagai orang yang bertubuh pendek dan berhidung pesek.

Said bin Musayyab mengatakan bahwa Luqman berasal dari Sudan, memiliki kekuatan dan mendapat hikmah dari Allah, namun tidak menerima kenabian.

Ibnu Jarir berpendapat bahwa Luqman seorang hamba sahaya berbangsa Habsyi yang berprofesi sebagai tukang kayu. Ibnu Katsir mengatakan bahwa Luqmanul Hakim yang ada didalam Al Quran-bernama Latifatul Masruroh

Wallahu 'alam.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads