Keindahan Rasi Bintang, Disebutkan dalam Al-Qur'an dan Dijelaskan secara Sains

Keindahan Rasi Bintang, Disebutkan dalam Al-Qur'an dan Dijelaskan secara Sains

Devi Setya - detikHikmah
Jumat, 02 Feb 2024 19:15 WIB
Ilustrasi Bintang (Anadolu Agency)
Ilustrasi bintang Foto: Anadolu Agency
Jakarta -

Al-Qur'an telah menjelaskan tentang keindahan langit malam. Termasuk di dalamnya berisi penjelasan tentang rasi bintang dan gugusan planet-planet yang tersebar di luar angkasa.

Saat malam tiba, semua makhluk di Bumi dapat menyaksikan keindahan langit yang dihiasi dengan planet-planet dan ribuan bintang. Semuanya beredar dalam jalur yang telah ditetapkan Allah SWT.

Bintang-bintang di langit tersebut berkelompok membentuk suatu konfigurasi khusus yang oleh manusia disebut sebagai rasi bintang. Ternyata rasi bintang adalah jalur statis bagi planet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Al-Qur'an surah Al-Hijr ayat 16, Allah SWT berfirman,

ΩˆΩŽΩ„ΩŽΩ‚ΩŽΨ―Ω’ Ψ¬ΩŽΨΉΩŽΩ„Ω’Ω†ΩŽΨ§ فِى Ω±Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω Ψ¨ΩΨ±ΩΩˆΨ¬Ω‹Ψ§ ΩˆΩŽΨ²ΩŽΩŠΩ‘ΩŽΩ†Ω‘ΩŽΩ°Ω‡ΩŽΨ§ Ω„ΩΩ„Ω†Ω‘ΩŽΩ°ΨΈΩΨ±ΩΩŠΩ†ΩŽ

ADVERTISEMENT

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya).

Kemudian, ayat serupa juga termaktub dalam surah Al-Buruj ayat 1, Allah SWT berfirman,
ΩˆΩŽΩ±Ω„Ψ³Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§Ω“Ψ‘Ω ذَاΨͺِ Ω±Ω„Ω’Ψ¨ΩΨ±ΩΩˆΨ¬Ω

Artinya: Demi langit yang mempunyai gugusan bintang.

Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan tentang surah Al Hijr ayat 16 bahwa Allah SWT menyebutkan tentang penciptaan langit yang ditinggikan dan apa yang digunakan untuk menghiasnya berupa bintang-bintang yang tetap bagi orang yang merenungi dan terus melihatnya sebagai sesuatu yang dilihat sebagai keajaiban dan tanda-tanda kekuasaan yang jelas dan membuat terpesona orang yang memandangnya.

Merangkum Buku Pintar Sains dalam Al-Qur'an karya Nadiah Thayyarah dijelaskan, rasi bintang atau zodiak (burj, buruj) adalah kumpulan bintang yang berjumlah dua belas dan masing-masing mempunyai bentuk tertentu.

Rasi bintang di langit adalah jalan yang bersifat statis dan sudah ditentukan bagi planet-planet. Artinya planet-planet pasti beredar pada jalurnya dan tidak bisa menyimpang dari jalan itu.

Jalan pada rasi bintang ini saling terkait dan teratur. Sama halnya seperti seluruh planet lain, termasuk bulan dan juga matahari. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Yasin ayat 40,

Ω„ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩ…Ω’Ψ³Ω ΩŠΩŽΩ†Ϋ’Ψ¨ΩŽΨΊΩΩ‰ Ω„ΩŽΩ‡ΩŽΨ§Ω“ Ψ£ΩŽΩ† ΨͺΩΨ―Ω’Ψ±ΩΩƒΩŽ Ω±Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ω±Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω Ψ³ΩŽΨ§Ψ¨ΩΩ‚Ω Ω±Ω„Ω†Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ§Ψ±Ω ۚ ΩˆΩŽΩƒΩΩ„Ω‘ΩŒ فِى ΩΩŽΩ„ΩŽΩƒΩ ΩŠΩŽΨ³Ω’Ψ¨ΩŽΨ­ΩΩˆΩ†ΩŽ

Artinya: Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Merangkum tafsir ringkas Kementrian Agama RI, surah Yasin ayat 40 ini menjelaskan tentang sunatullah yang telah Dia tetapkan. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan sehingga keduanya bertabrakan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya yang telah digariskan untuknya.

Secara umum, manusia bisa melihat dengan mata telanjang sekitar enam ribu bintang yang tersebar di langit pada saat cuaca cerah.

Allah SWT menciptakan bintang-bintang bukan sekedar hiasan semata, tentu ada hikmahnya. Salah satu manfaat yang bisa dirasakan manusia dengan adanya gugusan rasi bintang ini adalah sebagai penunjuk arah.

Sejak zaman dahulu, manusia telah belajar mengenali bintang dan menggambar peta langit untuk menentukan posisi bintang-bintang. Tujuannya yakni untuk membantu menentukan arah. Misalnya seperti bintang Kutub Utara yang membantu menunjukkan arah Utara.

Hingga saat ini, di zaman serba modern, gugusan rasi bintang masih tetap diandalkan oleh beberapa orang untuk menentukan arah. Contohnya seperti nelayan tradisional yang berlayar malam hari atau musafir yang berada di perjalanan namun jauh dari pemukiman.

MasyaAllah.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads