×
Ad

180 Wanita Gaza Melahirkan Setiap Hari di Bawah Kondisi Bahaya

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 15 Jan 2024 17:45 WIB
180 wanita melahirkan secara tidak manusiawi di Gaza (Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM)
Jakarta -

Bulan Sabit merah Palestina melaporkan, ada 180 wanita melahirkan setiap harinya di Gaza. Mereka melahirkan dalam kondisi tidak manusiawi karena serangan dan pendudukan yang dilakukan oleh Israel.

"Di Gaza, 180 wanita melahirkan setiap hari di bawah kondisi berbahaya dan tidak manusiawi," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Media Turki Anadolu, Senin (15/1/2023).

Banyak dari para wanita tidak dapat mencapai rumah sakit karena berada di daerah yang terkepung. Ambulans pun dicegah oleh pasukan Israel untuk menjemput wanita-wanita yang ingin melahirkan.

Situasi tersebut sempat direkam oleh organisasi kemanusiaan dan dibagikannya di X (sebelumnya Twitter). Mereka mendokumentasikan percakapan telepon antara tim kesehatan dan keluarga seorang wanita hamil di Jalur Gaza yang tidak dapat mencapai rumah sakit tepat waktu untuk melahirkan.

Dalam rekaman itu, seorang dokter dari Bulan Sabit Merah Palestina terdengar sedang memandu dan membantu keluarga wanita yang hendak melahirkan. Tujuannya untuk memfasilitasi pengiriman rumah yang aman bagi wanita yang sedang berbicara dengan saudara perempuannya.

Dominic Allen, perwakilan Dana Penduduk PBB (UNFPA) untuk Palestina, menyampaikan dalam konferensi persnya bahwa tercatat 18.000 kelahiran di Gaza dalam 100 hari terakhir. UNFPA juga kesulitan menyediakan persediaan yang memadai, begitu pun dengan kondisi di rumah sakit yang sangat mengkhawatirkan.

Beberapa bulan ke depan diperkirakan akan ada 5.500 wanita lagi yang akan melahirkan. Allen menyatakan keprihatinan terhadap perjuangan mereka dengan kelangkaan air, kekurangan makanan, dan akses terbatas ke perawatan.

Seperti diketahui, agresi militer Israel terhadap Palestina membuat 45.000 wanita hamil dan 68.000 wanita menyusui di Gaza berisiko mengalami anemia, perdarahan, dan bahkan kematian. Data ini tercatat oleh UNFPA sampai tanggal 17 Desember 2023.

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qudra, menyatakan bahwa karena tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan 50.000 wanita hamil di pusat-pusat pengungsian akibat serangan di Jalur Gaza, para pasien mengalami masalah gizi dan kesehatan yang tidak memadai.

Al-Qudra segera meminta badan-badan yang berafiliasi dengan PBB untuk turun tangan dan menyelamatkan anak-anak dan wanita hamil dari situasi tersebut.



Simak Video "Video Tim SAR Palestina Cari Warga Tertimbun Seusai Serangan Israel"

(hnh/lus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork