Aqiqah adalah amalan sunnah dalam Islam yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW. Pelaksanaan aqiqah sempat dilakukan sang rasul terhadap kedua cucunya sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits,
"Rasulullah SAW beraqiqah untuk Hasan dan Husain, masing-masing dengan dua ekor kambing kibas." (HR An-Nasa'i)
Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad yang artinya dianjurkan. Hal ini berlaku meski sang ayah dari bayi berasal dari keluarga kurang mampu, seperti dijelaskan oleh Sayyid Sabiq melalui bukunya yang berjudul Fiqih Sunnah 5.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aqiqah diartikan sebagai binatang yang disembelih untuk anak yang dilahirkan. Aqiqah disebut dengan 'iqqah yang artinya rambut bayi manusia dan hewan yang ada sejak dilahirkan.
Kata 'iqqah tersebut digunakan sebagai sebutan bagi domba yang disembelih atas nama bayi yang dilahirkan, tepatnya pada hari ketujuhnya. Umumnya, binatang yang disembelih untuk aqiqah ialah kambing atau domba.
Bagaimana dengan sapi? Bolehkah menyembelih hewan aqiqah selain kambing atau domba?
Hukum Aqiqah dengan Sapi
Mengutip Modul Fikih Ibadah oleh Rosidin, binatang aqiqah sama dengan binatang kurban yaitu kambing, unta, sapi, dan domba. Ketentuan aqiqah untuk anak laki-laki dan perempuan memiliki ketentuan yang berbeda.
Menurut mazhab Syafi'i dan Hambali, aqiqah untuk anak laki-laki ialah dua ekor kambing, sementara untuk anak perempuan yaitu satu ekor kambing. Lain halnya dengan mazhab Maliki yang berpandangan aqiqah anak perempuan atau laki-laki sama dengan satu ekor kambing.
Terkait pendapat mazhab Syafi'i mengacu pada sebuah hadits dari Aisyah RA,
"Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mengaqiqahkan anak laki-laki dengan (menyembelih) dua ekor kambing dan mengaqiqahkan anak perempuan dengan (menyembelih) seekor kambing." (HR Ibnu Majah)
Hukum aqiqah dengan sapi diperkenankan. Hewan sapi disamakan dengan unta yang berarti aqiqahnya bisa untuk tujuh anak, sebagaimana merujuk pada hadits dari Muslim.
"Kami berkurban bersama Rasulullah SAW pada tahun Hudaibiyah seekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang." (HR Muslim)
Hikmah Pelaksanaan Aqiqah
Masih dari buku yang sama, anjuran Rasulullah SAW untuk aqiqah mengandung hikmah tersendiri. Diriwayatkan dalam hadits dari Samurah bin Jundub, ia berkata Nabi SAW bersabda:
"Setiap anak yang dilahirkan tergantung pada aqiqahnya yang disembelih untuknya pada hari ketujuhnya, sementara dia dicukur dan diberi nama." (HR Abu Dawud)
Maksudnya, pertumbuhan dan perlindungan yang baik pada anak tergantung makna aqiqah yang dimaksud. Jadi, alangkah baiknya untuk menyegerakan aqiqah dengan mengharap doa kebaikan dan ridha Allah.
Selain itu, hikmah aqiqah lainnya juga disebut dalam riwayat dari Salman bin Amir adh-Dhabbi, Rasulullah SAW bersabda: "Anak lahir bersama aqiqahnya. Maka, tumpahkanlah darah untuknya dan hilangkanlah gangguan darinya." (HR Bukhari)
Makna dari menumpahkan darah ialah menyembelih hewan aqiqah bagi anak yang dilahirkan merujuk pada menghilangkan kotoran dan najis lahiriah serta batiniah sang anak.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi