Ini Alasan Masjid Jogokariyan Sajikan Takjil dengan Piring, Bukan Dus Makanan

Ini Alasan Masjid Jogokariyan Sajikan Takjil dengan Piring, Bukan Dus Makanan

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Jumat, 22 Des 2023 20:45 WIB
a man preparing takjil food at the jogokariyan mosque, so many stacks of plates filled. : Yogyakarta - Indonesia, April 04, 2023
Foto: Getty Images/Nasrul Ma Arif
Jakarta -

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan paling dinanti-nanti umat Islam di seluruh dunia. Di bulan ini banyak umat muslim yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Tidak hanya memberi makan fakir miskin, tetapi juga membagikan takjil kepada jemaah masjid yang sedang beribadah.

Di Jogja, ada sebuah masjid unik yang menjadi sorotan karena menyajikan pengalaman berbeda ketika berbuka puasa. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dengan tradisi unik menyajikan ribuan takjil menggunakan piring.

Masjid ini bernama Masjid Jogokariyan. Masjid Jogokariyan ini berlokasi di Kampung Jogokariyan, Mantrirejon, Kota Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Jogokariyan Menyajikan Ribuan Takjil di Piring

Takmir Masjid Jogokariyan Gitta Welly Ariadi mengatakan, pada Ramadan 2023 Masjid Jogokariyan menyediakan 3.500 porsi piring setiap hari. Dana takjil yang tersebut berasal dari penggalangan dana takjil khusus bulan Ramadan.

ADVERTISEMENT

Setelah mendapatkan takjilnya masing-masing, pengunjung atau jemaah dapat mencari tempat yang nyaman sambil menunggu waktu berbuka tiba. Kemudian setelah selesai menyantap hidangan takjil, para pengunjung dapat mengembalikan piring ke tempat mereka mengambil takjil.

Gitta menjeskan, alasan dari pembagian takjil menggunakan piring ini adalah supaya semua orang dapat terlibat. Para relawan yang terlibat dalam pembuatan takjil akan saling bergotong royong. Dari yang memasak, menata, membagikan, hingga yang mencuci piring.

Jiwa-jiwa sosial para relawan yang menyiapkan takjil pasti akan keluar dan membentuk kehangatan antar sesama. Selain itu, kerukunan antar relawan juga akan terbentuk.

"Dan yang terpenting yaitu harapannya para pengunjung yang mengambil takjil bisa salat Maghrib di Masjid Jogokariyan." jelas Gitta saat ditemui tim detikHikmah di Masjid Jogokariyan, Rabu (20/12/2023).

"Kalau takjil dikemas pakai kardus nanti mereka cuma bawa pulang, tidak salat. Tapi kalau pakai piring, mereka pasti akan malu jika makan saja, tidak ikut salat Maghrib berjamaah." sambungnya.

Gitta menjelaskan, panitia Ramadan Masjid Jogokariyan menyediakan minimal tiga imam. Setelah selesai salat Maghrib kloter pertama, kloter kedua salat Maghrib akan dimulai, begitu seterusnya hingga kloter ketiga bahkan keempat.

Jadi para jamaah yang tidak mendapat tempat di kloter pertama bisa mengikuti salat Maghrib berjamaah pada kloter kedua.

Takjil Masjid JogokariyanTakjil Masjid Jogokariyan Foto: Rahma Ambar Nabilah/detikHikmah

Pasar Kuliner Ramadan di Kampung Ramadan Jogokariyan

Selain takjil gratis yang dibagikan, para pengunjung atau jamaah Masjid Jogokariyan juga dapat membeli takjil lain yang tentunya sangat menggiurkan di Kampung Ramadan Jogokariyan. Terdapat kurang lebih 350 stan yang akan menjual makanan dan minuman.

Gitta menjelaskan, penyelenggara Kampung Ramadan Jogokariyan selalu dari remaja. Bahkan ketua dari Kampung Ramadan Jogokariyan ini selalu berasal dari remaja masjid.

"Remaja atau pemuda harus diberikan kesempatan. Sudah saatnya mereka berkarya," ujar Gitta.

Kesan Salah Satu Relawan yang Membantu Menyiapkan Takjil

Ditemui terpisah, Nik (54), salah satu relawan yang membantu menyiapkan takjil di Masjid Jogokariyan mengakui merasa senang dan tidak merasa capek. "Dari dulu selalu ikut membantu menyiapkan takjil," ujarnya.

"Kalau untuk memasaknya selalu di jasa wisma. Setelah makanan siap saji, tinggal dikirim ke Masjid Jogokariyan untuk ditata di piring," sambungnya.

Setelah ditata, nantinya takjil akan dibagikan. Pembagian takjil dipisah antara yang laki-laki dengan wanita.

Relawan yang setiap tahunnya membantu menyiapkan takjil ini menjelaskan bahwa terdapat sekitar 80 jamaah yang turut membantu menyiapkan takjil untuk pengunjung atau jamaah Masjid Jogokariyan. Para jamaah yang membantu tersebut berasal dari warga Kampung Jogokariyan.

Nik mengatakan, ia tidak mengharapkan imbalan apapun selain pahala dari Allah SWT.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads