Masjid Jawatha, Masjid Tanpa Kubah yang Bersejarah di Timur Arab Saudi

Masjid Jawatha, Masjid Tanpa Kubah yang Bersejarah di Timur Arab Saudi

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Senin, 18 Des 2023 14:00 WIB
Al-Kilabiyah, Al-Ahsa Oasis, Al-Hofuf, Al-Ahsa Governorate, Eastern Province, Saudi Arabia: Jawatha Mosque, oldest mosque in eastern Arabia, built in the seventh year of the Hijrah after the visit of the Banu Abdul Qais - UNESCO world heritage site (مَسْجِد جَوَاثَا)
Masjid Jawatha. Foto: Getty Images/iStockphoto/mtcurado
Jakarta -

Islam meninggalkan banyak bukti sejarah yang tersebar di segala penjuru dunia. Salah satu bukti sejarahnya terletak di timur Arab Saudi yang berbentuk sebuah masjid. Masjid ini bernama Masjid Jawatha.

Masjid Jawatha adalah sebuah monumen bersejarah yang terletak di timur Saudi Arabia. Bentuk masjid ini dibuat tanpa kubah. Berikut sejarah tentang Masjid Jawatha.

Dibangunnya Masjid Jawatha

Merujuk pada buku Tempat-tempat Bersejarah dalam Islam oleh Adib, Masjid Jawatha merupakan masjid pertama yang dibangun di timur Arab Saudi. Masjid ini diyakini sebagai tempat Hajar Aswad disimpan. Konon, Hajar Aswad tersimpan di Masjid Jawatha selama 22 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bani Abdul Qais membangun Masjid Jawatha pada tahun ketujuh Hijriah. Bani Abdul Qais tinggal di sekitar Masjid Jawatha.

Renovasi Masjid Jawatha

Dilansir dari laman Al-Arabiya.net dan laman Saudi Press Agency, Masjid Jawatha yang dibangun suku Bani Abul Qais ini telah menarik minat para peneliti dan umat Islam. Sebab dengan maknanya sebagai situs masjid tempat salat Jumat kedua diadakan.

ADVERTISEMENT

Masjid Jawatha yang terletak di Ahsa, timur Arab Saudi ini telah beberapa kali di renovasi. Penyebab pemugaran ini adalah karena banyaknya pasir yang terus menutupi Masjid Jawatha ini.

Kepala otoritas di Ahsa yang bernama Khaled al-Farida mengatakan bahwa Masjid Jawatha telah direnovasi beberapa kali. Serta menambahkan bahwa pekerjaan restorasi yang paling penting adalah dilakukan pada tahun 1210 Hijriah.
Pembangunan Masjid Jawatha dimuali oleh Bani Abdul Qais. Mereka mendirikan Masjid Jawatha setelah delegasi kedua dari Nabi Muhammad SAW. Masjid ini dinamai dengan Masjid Jawatha karena Jawatha adalah ibu kota dari kota kuno Hajar pada tahun-tahun awal Islam.

Masjid Jawatha adalah salah satu dari 30 masjid yang akan direnovasi oleh Proyek Pangeran Mohammed bin Salman di seluruh 13 wilayah kerajaan. Di antaranya temasuk enam masjid di Riyadh, lima masjid di Makkah, empat masjid di Madinah, tiga masjid di Asir, dua di masing-masing timur wilayah Al-Jouf dan Jazan, serta satu masjid di masing-masing wilayah perbatasan utara.

Tahap kedua dari Proyek Pangeran Mohammed bin Salman untuk pembangunan renovasi masjid bersejarah ini juga akan merehabilitasi Masjid Jawatha. Dimana pada saat itu akan mempertahankan luas 205,5 meter persegi dan mampu menampung 170 jamaah.

Proses perenovasian tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan gaya arsitektur kawasan timur yang sesuai dengan ciri khas kawasan pesisir dan iklimnya yang panas. Oleh karena itu diperlukan ventilasi yang berkualitas melalui jendela, bukaan, balkon, serta halaman.

Masjid ini sangat mirip dengan arsitektur Masjid Nabawi dan memiliki tiga koridor dan sekat yang bergantung pada iklim yang berbeda di sepanjang tahun. Masjid Jawatha ini dicirikan oleh kedekatannya dengan elemen arsitekturnya hingga skala manusia, yang akan dipertimbangkan dan dipelihara oleh proyek pembangunan.

Gubernur provinsi timur yang bernama Saud bin Nayed telah meresmikan Masjid Jawatha setelah otoritas menyelesaikan pekerjaannya.

Merujuk pada buku Tempat-tempat Bersejarah dalam Islam, Masjid Jawatha pada saat ini hanya tersisa lengkungan bata yang terbuat dari lumpur. Meski demikian, Masjid Jawatha masih digunakan sebagai tempat beribadah hingga saat ini.
Jika muslim merencanakan perjalanan ke Arab Saudi, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Masjid Jawatha. Pastikan untuk memahami aturan dan etika selama kunjungan, serta menghormati nilai-nilai spiritual yang dipegang teguh oleh masyarakat setempat.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads