Arti Iman kepada Rasul dalam Islam dan Cara Mengamalkannya

Arti Iman kepada Rasul dalam Islam dan Cara Mengamalkannya

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Kamis, 30 Nov 2023 19:15 WIB
An Arab standing at the sand dunes of Dubai and aiming towards the horizon.
Ilustrasi arti iman kepada rasul. (Foto: Getty Images/GCShutter)
Jakarta -

Rukun iman dalam agama Islam terdiri dari enam perkara. Salah satunya adalah iman kepada rasul dan nabi utusan Allah SWT. Lantas, apa arti iman kepada rasul?

Seorang yang mengaku sebagai muslim harus mengimani semua rukun iman dalam Islam. Mulai dari iman kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul, hari akhir, sampai dengan qada dan qadar.

Arti Iman kepada Rasul

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh Masan AF, secara bahasa, nabi adalah orang yang diberi berita atau menerima berita. Sedangkan menurut istilah agama, nabi adalah orang yang menerima wahyu dari tuhan berkenaan dengan syariat agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, seorang rasul adalah seseorang yang menerima wahyu dari tuhan berkenaan dengan syariat agama dan ditugaskan untuk menyampaikannya kepada orang banyak.

Dengan kata lain, setiap rasul adalah nabi. Sedangkan seorang nabi belum tentu rasul.

ADVERTISEMENT

Lalu apa yang dimaksud dengan iman kepada rasul?

Iman kepada rasul memiliki arti mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah memilih dan mengutus beberapa orang pilihan sebagai rasul untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umatnya.

Iman kepada rasul adalah salah satu rukun iman. Apabila seseorang tidak mau mengimaninya, maka ia dikatakan sebagai orang yang tidak beriman. Hal ini didasarkan dalam surah An-Nisa ayat 136 yang berbunyi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١٣٦

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh.

Begitu pula dalam surah An-Nahl ayat 36 yang berbunyi,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ٣٦

Artinya: Sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah dan jauhilah tagut!" Di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang ditetapkan dalam kesesatan.417) Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Cara Beriman kepada Rasul

Cara beriman kepada rasul ada beberapa macam. Rois Mahfud dalam bukunya yang berjudul Mimbar Agama Islam menyebutkan cara-cara tersebut antara lain:

1. Percaya bahwa rasul adalah utusan Allah SWT untuk keselamatan manusia.

2. Percaya bahwa ajaran yang dibawa oleh para rasul adalah agama Allah SWT sehingga wajib untuk diterima semua ajarannya tanpa memilah-milahnya lagi.

3. Wajib mengimani semua rasul, baik yang diketahui namanya maupun tidak diketahui namanya.

4. Mengimani keberadaan rasul dengan cara memanjatkan doa sebagaimana diajarkan oleh rasul-rasul terdahulu. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah, "Setiap nabi memiliki doa yang mustajab yang dia berdoa dengan doa yang mustajab itu, maka aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat untuk umatku di akhirat."

5. Menunjukkan kecintaan dengan selalu bersholawat untuk nabi dan rasul.

6. Meneladani akhlak dan sifat-sifat para rasul.

7. Rajin membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads