Naudzubillah! Ini Gambaran Manusia Ketika Tanda Terakhir Kiamat Muncul

Naudzubillah! Ini Gambaran Manusia Ketika Tanda Terakhir Kiamat Muncul

Kholida Qothrunnada - detikHikmah
Sabtu, 18 Nov 2023 18:00 WIB
Film Siksa Neraka
Ilustrasi tanda kiamat. Foto: Film Siksa Neraka
Jakarta -

Ada perbedaan pendapat mengenai gambaran manusia di hari kiamat nanti. Ada pendapat yang mengatakan bahwa munculnya api dari Yaman akan menggiring manusia menuju ke Padang Mahsyar di hari kiamat.

Sementara pendapat lainnya mengatakan bahwa Padang Mahsyar baru akan terjadi di akhirat setelah ditiupkannya sangkakala yang kedua dan manusia dibangkitkan kembali.

Lebih lanjut, simak gambaran manusia di hari kiamat dan tanda-tanda akhir zaman berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gambaran Manusia di Hari Kiamat

Berdasarkan catatan detikHikmah, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa munculnya api dari Yaman akan menjadi tanda terakhir hari kiamat. Keluarnya api tersebut dimaksudkan untuk menggiring umat manusia ke Padang Mahsyar.

Dalam Kitab Nihayatul 'Alam karya Muhammad al-'Areifi, munculnya api sebagai tanda terakhir datangnya kiamat ini diriwayatkan Hudzaifah bin Usaid al-Ghiffari RA. Beliau menceritakan bahwa suatu hari, ketika para sahabat sedang berbincang-bincang, Rasulullah menemui mereka.

ADVERTISEMENT

Kemudian, Rasulullah pun bertanya, "Apa yang sedang kalian perbincangkan?" Para sahabat menjawab, "Kami sedang memperbincangkan hari kiamat.

Rasulullah bersabda,

"Sesungguhnya kiamat belum akan terjadi sampai kalian melihat sepuluh tanda, yaitu kemunculan kabut, keluarnya Dajjal, keluarnya binatang melata, terbitnya matahari dari barat, Isa bin Maryam AS turun ke bumi, keluarnya Ya'juj dan Ma'juj, amblasnya bumi di tiga tempat, yakni di Timur, di Barat, dan di Jazirah Arab. Kemudian, yang terakhir api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Padang Mahsyar." (HR Muslim)

Berdasarkan hadits tadi, Muhammad al-'Areifi menerangkan bahwa hadits tersebut mengandung pengertian kalau api tersebut tidak untuk membakar manusia, melainkan hanya menggiringnya ke Padang Mahsyar di tanah Syam.

Nantinya, api itu akan mengikuti apa yang dilakukan manusia. Sebagaimana yang telah diterjemahkan oleh Zulfi Askar.

"Apabila manusia berjalan, lalu lelah dan berhenti untuk beristirahat tidur siang, maka api itu pun ikut berhenti. Jika manusia bangun dari tidur siangnya dan melanjutkan perjalanan, maka api pun kembali menggiring mereka. Demikian pula ketika mereka bermalam."

Hal tersebut juga tertuang dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim oleh Imam Ibnu Katsir. Ulama tafsir dan ahli hadits tersebut menjelaskan, api tersebut akan menginap bersama manusia di malam hari, dan tetap menyala saat mereka tidur di siang hari. Hal tersebut mengacu pada riwayat Ahmad, Muslim, dan para penyusun kitab-kitab Sunan.

Golongan Manusia di Padang Mahsyar

Dalam Kitab Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah karya Mahmud Al-Mishri Abu Ammar, diterangkan bahwa tatkala muncul api dari Yaman, lalu menyebar luas ke seluruh penjuru bumi dan mengarah ke Padang Mahsyar, manusia yang digiring itu terbagi menjadi tiga rombongan.

Ada 3 golongan manusia yang ada di padang Mahsyar, yaitu:

1. Rombongan yang Berbahagia

Di rombongan ini orang-orang akan berbahagia karena termasuk golongan orang-orang yang bertakwa. Mereka bisa mendapatkan fasilitas seperti memakan makanan, berpakaian, dan berkendara.

2. Rombongan yang Berjalan Kaki dan Berkendara

Kedua, ada golongan rombongan yang sesekali berjalan dan sesekali berkendara di belakang satu unta.

3. Rombongan yang Digiring oleh Api

Rombongan yang digiring oleh api yang mengelilingi mereka dari belakangnya. Di mana, orang-orangnya akan dibawa menuju Padang Mahsyar.

Dalam Kitab an-Nihayah fi Al-Fitan wa Al-Malahim, disebutkan bahwa barang siapa yang ketinggalan di belakang, maka mereka akan termakan api.

Disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Manusia digiring melalui tiga cara: Orang yang senang, orang yang takut, dua orang berada dalam satu unta, tiga orang berada dalam satu unta, empat orang berada dalam satu unta, sepuluh orang berada dalam satu unta, dan sisanya akan digiring ke neraka. Api itu ikut berbicara bersama mereka ketika mereka berbicara, diam bersama mereka ketika mereka diam, menatap pagi bersama mereka ketika mereka menatap pagi, dan menghadapi waktu sore mereka ketika mereka menghadapi waktu sore." (HR Bukhari dan Muslim).

Pendapat Lainnya Mengenai Gambaran Hari Kiamat

Selain pendapat yang dijelaskan sebelumnya, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa peristiwa dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar terjadi setelah tiupan kebangkitan.

Tepatnya, saat manusia tengah berhamburan keluar dari kuburnya setelah malaikat Israfil meniup sangkakala yang kedua.

Pendapat lain mengatakan, dalam Risalah Ahlussunnah wal Jama'ah karya Hasyim Asy'ari, mengatakan bahwa api dari Yaman ini akan menggiring manusia ke sebuah tempat menjelang datangnya kiamat.

Kejadian ini akan terjadi menjelang ditiupnya sangkakala pertama, dan ketika waktu itu tinggalah golongan orang-orang kafir.

Imam an-Nawawi dalam Muslim bi Syarh an-Nawawi turut, menurutkan bahwa para ulama beranggapan bahwa peristiwa ini terjadi pada hari terakhir dunia, saat menjelang kiamat dan menjelang ditiupnya sangkakala.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Sisa mereka digiring oleh api, bermalam, berbicara, menatap pagi, dan menghadapi waktu sore bersama mereka."

Kemudian ketika berada di akhirat nanti, semua umat manusia akan digiring ke Padang Mahsyar, kemudian akan berjalan ke surga atau ke neraka. Wallahu a'lam.

Semoga penjelasan tentang gambaran manusia di hari kemunculan kiamat serta beberapa golongan yang ada di Padang Mahsyar tadi, bisa membuat kita senantiasa percaya akan hari akhir dan membuat kita lebih beriman kepada Allah SWT. Amin.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads