Batu Hajar Aswad yang terletak di Baitullah diketahui pada mulanya berwarna putih cerah bak salju dan susu. Namun, lambat laun, warna batu tersebut mulai menghitam seperti dikenal saat ini.
Warna dasar dari Hajar Aswad tersebut dilandaskan dari keterangan hadits dan Kitab Syaraf al-Mushthafa, Hajar Aswad disebut sebagai salah satu batu yang berasal dari surga yang berwarna putih terang.
Akibat cerahnya warna putih yang dipantulkan Hajar Aswad, batu ini disebut turun ke bumi seperti bintang karena cahayanya yang bersinar. Abdullah bin Amr pernah mendengar Rasulullah bersabda tentang terangnya cahaya Hajar Aswad saat pertama kali turun di bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesungguhnya rukun (Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim adalah dua buah jenis permata yaqut dari jenis yaqut yang berada di surga. Allah menghapus sinar keduanya. Kalau tidak dihapus cahayanya tentulah keduanya akan menyinari antara timur dan barat." (HR At Tirmidzi)
Kenapa Batu Hajar Aswad Berwarna Hitam?
Alasan batu Hajar Aswad mulai menghitam dari hari ke hari dijelaskan dalam salah satu keterangan hadits. Dari Ibnu 'Abbas RA, Rasulullah SAW mengatakan, menghitamnya Hajar Aswad seiring dengan dosa-dosa yang diperbuat oleh manusia.
نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ
Artinya: "Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih bahkan lebih putih daripada susu pada awalnya. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam." (HR At Tirmidzi)
Hal senada disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir yang menyebutkan, "Malaikat Jibril mendatangkan Hajar Aswad. Awalnya, batu ini berwarna putih dan berubah menjadi hitam karena banyaknya dosa manusia."
Dikutip dari buku Manfaat Haji & Umrah oleh Bahar Azwar, Rasulullah SAW pernah bercerita kepada istrinya, Aisyah RA, saat melakukan thawaf. Cahaya Hajar Aswad tertutupi atas izin Allah SWT karena asal usulnya yang berasal dari surga.
Sementara para pendosa dan pelaku maksiat di muka bumi disebut tidak layak menyaksikan sesuatu yang berasal dari surga. Untuk itulah, Hajar Aswad yang dikenal saat ini cenderung berwarna hitam kemerah-merahan.
"Wahai Aisyah, seandainya batu ini tidak dilumuri oleh kotoran-kotoran jahiliah, aku akan gunakan untuk mengobati segala macam penyakit dan akan aku dapati sebagaimana waktu diturunkan Allah. Sesungguhnya Hajar Aswad adalah sebuah permata yaqut yang datang dari surga. Tetapi Allah mengubah karena kemaksiatan para durjana dan para penguasa, Karena, mereka tidak layak memandang sesuatu dari surga." (HR Al Azraqi)
Al Muhim ath Thabaru pernah menyebutkan beberapa hikmah dan alasan di balik berubahnya warna dari Hajar Aswad yang diakibatkan dari dosa namun tidak berubah karena tauhidnya orang mukmin. Menurutnya, ada dua pendekatan jawaban untuk menjelaskannya.
Pertama, menukil dari kandungan hadits Ibnu Abbas RA yang menyebutkan, "Sesungguhnya Allah hanya menghapus cahayanya demi menutup perhiasannya dari kegelapan (orang-orang zalim)."
Dengan kata lain, Al Muhim Ath Thabaru menyebut ada kemungkinan Allah SWT hanya berkehendak menutupi cahaya Hajar Aswad tersebut. Ia mengibaratkan warna hitam seperti penutup penglihatan bagi manusia.
"Ibarat menyebut seorang perempuan yang tertutup baju dengan mengatakan bahwa dia tidak terlihat," jelas Al Muhim ath Thabaru yang diterjemahkan Prof Said Muhammad Bakdasy dalam buku Sejarah Hajar Aswad & Maqam Ibrahim.
Pendekatan lainnya menyebutkan bahwa dapat dikatakan mungkin Hajar Aswad memang berwarna hitam dan tidak berubah. Nasihat dari sejumlah riwayat, menurut penjelasan Al Muhim ath Thabaru, dimaksudkan agar manusia mengambil hikmah darinya. Wallahu a'lam.
(rah/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza