Sosok Al Jahjah, Pemimpin Akhir Zaman yang Disebut Jadi Tanda Kiamat

Sosok Al Jahjah, Pemimpin Akhir Zaman yang Disebut Jadi Tanda Kiamat

Kristina - detikHikmah
Rabu, 04 Okt 2023 07:15 WIB
Symbol of the Shia Muslim religion with an Ayatollah who prays and preaches in front of his followers by stretching a finger upwards.
Ilustrasi Al Jahjah, pemimpin akhir zaman yang jadi tanda kiamat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider
Jakarta -

Sosok pria bernama Al Jahjah disebut-sebut sebagai salah satu tanda kiamat. Menurut sebuah hadits, kiamat tidak akan terjadi sebelum Al Jahjah menjadi penguasa.

Tanda kiamat tersebut terdapat dalam kitab-kitab tentang kiamat. Seperti kitab Nihayatul 'Alam karya Muhammad al-'Areifi dan kitab Al-Yaum al-akhir al-Qiyamat al-Syughra wa alamat al-Qiyamah al-Kubra karya 'Umar Sulaiman al-Asyqar. Keduanya menyandarkan hal ini pada hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَذْهَبُ الْأَيَّامُ وَاللَّيَالِي حَتَّى يَمْلِكَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ الْجَهْجَاهُ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Siang dan malam tidak akan musnah sebelum seseorang yang bernama Al Jahjah menjadi penguasa." (HR Muslim)

Imam al-Qurthubi turut menyebutkan hadits tersebut dalam kitab At-Tadzkirah.

ADVERTISEMENT

Menurut 'Umar Sulaiman al-Asyqar dalam kitabnya, Al Jahjah adalah seorang laki-laki dari Qahthan. Menurut penjelasan Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah-nya, Qahthan adalah nenek moyang seluruh orang-orang Yaman dan semua nasab mereka kembali kepadanya.

Adapun, dalam al-Mufashshal fi Tarikh al-'Arab Qabla al-Islam karya Jawwad Ali dikatakan, Qahthan adalah nama sebuah kota yang terletak di antara Sana'a dan Zabid (dua kota di Yaman).

Menurut riwayat yang terdapat dalam Sunan at-Tirmidzi yang berasal dari Abu Hurairah RA, Al Jahjah adalah seorang budak. Hal ini mengacu pada sabda Rasulullah SAW, "Malam dan siang tidak akan lenyap sampai seseorang dari kalangan budak bernama Jahjah berkuasa."

Al Jahjah juga dikenal sebagai orang yang sangat kejam dan keji. Diriwayatkan dalam Shahih Muslim,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَخْرُجَ رَجُلٌ . مِنْ قَحْطَانَ يَسُوقُ النَّاسَ بِعَصَاهُ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, 'Kiamat tidak akan terjadi, kecuali setelah seorang laki-laki keluar dari Qahthan sambil menggiring manusia dengan tongkatnya." (HR Muslim)

'Umar Sulaiman al-Asyqar menjelaskan, maksud "menggiring manusia" dalam hadits tersebut adalah bahwa Al Jahjah menguasai manusia dan hal ini membuat mereka mengikuti dan menaati apa yang diperintahkan oleh Al Jahjah. Adapun, maksud "dengan tongkat" mengandung makna menunjukkan kekerasan dan kekejaman Al Jahjah.

Ibn Hajar dalam kitab Fath al-Bari mengatakan, kata jahjah memiliki arti shayyah (tukang azab), yakni sifat seperti tongkat.

Tidak ada riwayat yang menjelaskan secara pasti arah Al Jahjah saat menjadi pemimpin, apakah orang ini akan menggiring manusia menuju kebaikan atau kejahatan.

Wallahu a'lam.




(kri/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads