Al Malikah namanya. Wanita tersebut dikenal sebagai sosok pelacur kelas atas dari Bani Israil yang sangat rupawan.
Dikisahkan oleh seorang imam, ahli fikih dan zuhud yang bernama Ibnu Qudamah dalam Kitab at-Tawwabin yang dikutip oleh Ibnu Watiniyah dalam Nisa'ul Auliya': Kisah Wanita-Wanita Kekasih Allah, Al Malikah kerap kali menggoda para lelaki dengan kecantikan parasnya. Bahkan, ia membiarkan pintu rumahnya terbuka lebar seraya duduk di atas ranjang yang terletak berhadapan dengan pintu rumahnya.
Baca juga: Kisah Juraij dan Bayi yang Dapat Berbicara |
Al-Malikah mematok harga tinggi bagi orang-orang yang hendak menyewa dirinya. Para pria yang melewati depan rumahnya pasti tergoda dengan Al-Malikah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu hari, seorang pemuda yang dikenal sebagai ahli ibadah ('abid) melintas di depan rumah Al-Malikah. Sama seperti pria-pria lainnya, sang abid tergoda akan kecantikan Al-Malikah. Beliau lantas berdoa agar Allah SWT menghilangkan hawa nafsu yang ia rasakan di hati, sayangnya hal tersebut tak kunjung hilang.
Pemuda yang dikenal sebagai ahli ibadah itu lantas bekerja keras mengumpulkan pundi-pundi agar bisa bersenang-senang dengan Al-Malikah. Dirinya bahkan rela menjual perabot rumah dan seluruh barang yang ia miliki hingga terkumpul dana yang cukup untuk menyewa Al-Malikah.
Setelah semuanya terkumpul, sang 'abid berjalan menuju rumah Al-Malikah dan menyerahkan uang yang telah ia kumpulkan. Al-Malikah lalu menyiapkan waktu khusus untuk menyambut kedatangan ahli ibadah itu.
Ketika waktunya tiba, ahli ibadah tersebut kembali datang menemui Al-Malikah seraya berkata,
"Sesungguhnya engkau telah memikatku sehingga aku bekerja keras untuk mendapatkan 100 dinar agar bisa mendapatkanmu," ujar sang 'abid.
Pemuda yang telah tergoda akan paras Al-Malikah itu lalu mengulurkan tangannya. Atas kuasa Allah SWT, turunlah rahmat berkat ibadah dan tobat yang dilakukan sang 'abid.
"Sungguh Allah melihat perbuatan ini dan melebur semua amalmu," kata ahli ibadah itu di dalam hati.
Teringat akan Allah SWT, sang 'abid merasa sangat takut. Seluruh tubuhnya bergetar dan wajahnya berubah menjadi cemas.
"Biarkan aku keluar dari sini dan 100 dinar ini milikmu!" jelas pria ahli ibadah itu.
Al-Malikah yang bingung lalu bertanya, "Apa yang terjadi denganmu? Bukankah engkau kumpulkan uang itu untuk bisa bersenang-senang denganku? Tetapi ketika sudah tercapai apa yang engkau inginkan, engkau tinggalkan begitu saja?"
Sang 'abid menjawab, "Aku takut kepada Allah! Sungguh uang yang telah aku berikan kepadamu itu halal untukmu. Tolong izinkan aku keluar!"
Al-Malikah kembali melontarkan pertanyaan, "Apakah kamu tidak akan berbuat apa pun kepadaku?"
"Tidak!" tegas pria tersebut.
"Kalau demikian, maka sungguh tidak ada yang pantas menjadi suamiku melainkan dirimu," kata Al-Malikah dengan nada penuh penyesalan dan tobat.
Lelaki ahli ibadah itu terus mendesak Al-Malikah agar ia diizinkan meninggalkan rumah sang wanita. Sayangnya, Al-Malikah tidak mengizinkannya hingga si lelaku mau mempersuntingnya.
Singkat cerita, sang 'abid berhasil meninggalkan rumah Al-Malikah. Sebelum pergi, dirinya sempat memberi tahu nama dan letak rumah yang ia tinggali.
Semenjak kejadian itu, muncullah benih-benih iman di dalam tubuh Al-Malikah. Ia lalu mencari sang pemuda ahli ibadah itu ke seluruh pelosok negeri.
Pria tersebut tahu bahwa Al-Malikah kerap mencarinya. Namun, ia sengaja bersembunyi karena takut kepada Allah SWT teringat akan perbuatan haram yang hendak ia lakukan. Saking takutnya, sang 'abid pingsan dan meninggal dunia.
Kabar kepergian ahli ibadah itu terdengar hingga ke telinga Al-Malikah. Akhirnya, ia memutuskan untuk bertakziah ke pemakaman pria itu.
Setelahnya, Al-Malikah bertekad untuk tobat dan kembali ke jalan Allah SWT. Ia lalu dipertemukan dengan saudara sang 'abid yang memiliki keimanan luar biasa.
Al-Malikah lalu meminta pemuda itu untuk menikahi dirinya. Permintaan disetujui oleh saudara sang 'abid dan keduanya melangsungkan pernikahan.
Dikisahkan, setidaknya terdapat 7 keturunan nabi Bani Israil yang dilahirkan oleh Al-Malikah. Namun, terkait siapa nama dari sosok nabi-nabi tersebut tidak disebutkan atau dijelaskan.
Wallahu a'lam bishawab.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi