Sholat Istikhoroh adalah salah satu sholat sunnah yang dapat dilakukan umat Islam untuk meminta petunjuk dan bimbingan langsung kepada Allah SWT saat menghadapi keputusan penting dalam hidup. Berapa kali dilakukan agar langsung dapat petunjuk?
Dikutip dari buku Istikharah: Cara-cara Praktis Meminta Petunjuk dan Jalan Keluar dari Allah SWT karya Muhammad Baqir Haideri, Istikhoroh berasal dari kata al khair yang berarti sesuatu yang terbaik.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan kecewa bagi yang melaksanakan Istikhoroh..." (HR Thabrani)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sholat Istikhoroh, seorang muslim akan menunjukkan sikap tawakal dan berserah diri kepada Allah SWT, serta mengakui bahwa Dia adalah sebaik-baik penolong dan penasihat.
Lalu, bagaimana cara mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dengan sholat Istikhoroh? Berapa kali sholat Istikhoroh agar langsung dapat petunjuk?
Waktu Mengerjakan Sholat Istikharah
Dikutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw. karya Ustadz Arif Rahman, sholat Istikhoroh dapat dilakukan kapan saja, namun yang paling utama dilakukan pada malam hari. Seperti sholat Tahajud yang dilakukan sepertiga malam terakhir.
Sholat Istikhoroh sangat dianjurkan untuk dikerjakan di luar waktu makruh. Disebutkan dalam buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat oleh Ahmad Sarwat, waktu yang dimakruhkan sholat antara lain ketika matahari terbit hingga meninggi, dan ketika matahari berada di tengah-tengah cakrawala hingga bergeser ke barat atau waktu istiwa'.
Kemudian, saat matahari berwarna kekuning-kuningan saat menjelang terbenam, setelah sholat Subuh hingga matahari terbit, dan setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam.
Cara Mengerjakan Sholat Istikhoroh
Tim Redaksi Qultum Media dalam bukunya yang berjudul Penuntun Mengerjakan Shalat Istikharah mengatakan bahwa cara sholat Istikhoroh sama dengan sholat sunnah biasa yang dilakukan dalam dua rakaat dan langsung salam. Berikut urutannya.
1. Membaca Niat
Bacaan niat sholat Istikhoroh yang dapat dilantunkan yaitu,
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Ushallî sunnatal istikhârati rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat sholat Istikhoroh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
2. Sholat Sunnah Dua Rakaat
Dikutip dari kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq, diperbolehkan membaca surah Al-Qur'an mana pun setelah surah Al Fatihah.
3. Membaca Doa Istikhoroh dan Menyebutkan Hal yang Diistikhorohi
Dikutip dari buku Penuntun Mengerjakan Shalat Istikharah karya Tim Redaksi Qultum Media, doa yang dapat dilafadzkan setelah selesai sholat Istikhoroh yaitu,
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Bacaan latin: Allâhumma shalli wa sallim 'alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil 'âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlikal adhiim, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta'lamu wa lâ a'lamu, wa anta 'allâmul ghuyûb. Allahumma in kunta ta'lamu anna hâdzal amra -menyebutkan hal yang diistikhorohi- khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa 'âqibati amrî 'âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta'lamu anna hâdzal amra -menyebutkan hal yang diistikhorohi- syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa 'âqibati amrî 'âjilihi wa âjilihi fashrifnî 'anhu washrfhu 'annî waqdur liyal khaira ainamâ kânû innaka 'alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu 'alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil 'âlamîn.
Artinya: "Ya Allah limpahkanlah sholawat atas junjungan kami Nabi Muhammad. Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan hal yang diistikhorohi) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku takdirkanlah untuk-ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini (sebutkan hal yang diistikhorohi) lebih berbahaya bagiku dalam agama, kehidupan dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku darinya, takdirkan kebaikan untuk- ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."
Berapa Kali Sholat Istikhoroh Langsung Dapat Petunjuk?
Masih mengutip dari sumber yang sama, seorang muslim diperbolehkan mengulang sholat Istikhoroh hingga dia yakin dengan pilihannya. Seorang muslim juga boleh mengulang sholat Istikhoroh hingga tujuh kali sebagaimana disebutkan dalam buku Keajaiban Shalat Istikharah karya Muhammad Abu Ayyash.
Jumlah tersebut bersandar pada hadits yang berbunyi, "Jika engkau ingin melakukan sesuatu maka mohonkanlah pilihan kepada Tuhanmu tujuh kali, kemudian lihatlah maka yang condong oleh hatimu karena sesungguhnya kebaikan ada di dalamnya."
Seorang muslim hendaknya memperhatikan tanda-tanda yang Allah SWT berikan dan bila Allah SWT sudah memberikan jawaban, hendaknya mengikuti pilihan yang dirasa baik. Karena, pilihan itulah yang telah ditakdirkan oleh Allah SWT.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini