Bolehkah Wanita Sholat Dzuhur sebelum Jumatan Selesai?

Bolehkah Wanita Sholat Dzuhur sebelum Jumatan Selesai?

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 08 Sep 2023 08:45 WIB
ilustrasi salat berdoa
Ilustrasi. Bolehkah wanita sholat Dzuhur sebelum Jumatan selesai? (Foto: Getty Images/iStockphoto/Rifka Hayati)
Jakarta -

Wanita muslim tidak diwajibkan menunaikan sholat Jumat yang bertepatan pada waktu Dzuhur. Dengan demikian, apakah boleh wanita sholat Dzuhur sebelum sholat Jumat selesai.

Bukti bahwa sholat Jumat tidak diwajibkan bagi wanita muslim termaktub dalam suatu riwayat hadits. Disebutkan dari hadits Thariq bin Syihab RA tersebut, sholat Jumat wajib kecuali bagi budak, wanita, anak-anak, dan orang sakit.

عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوْ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِيٌّ أَوْ مَرِيضٌ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sholat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali (tidak diwajibkan) atas empat orang, yaitu budak, wanita, anak-anak, dan orang sakit." (HR Abu Daud)

Bolehkah Wanita Sholat Dzuhur sebelum Jumatan Selesai?

Berkenaan dengan waktu sholat Dzuhur bagi wanita pada hari Jumat sudah pernah dijelaskan oleh Ibnu Qudamah dalam Kitab Al Mughni. Menurutnya, wanita boleh mengamalkan sholat Dzuhur tanpa harus menanti Jumatan selesai.

ADVERTISEMENT

"Wanita boleh melakukan sholat Dzuhur pada hari Jumat tanpa menunggu sampai jemaah selesai melakukan sholat Jumat," demikian pendapatnya yang diterjemahkan Dewan Pakar Pusat Studi Al-Qur'an M. Arifin dalam buku Qur'an & Answer.

Menurut buku Cahaya Nabawiy Edisi 166 oleh Tim Cahaya Nabawiy juga menyebutkan hal serupa. Menurut buku tersebut, waktu yang paling tepat pelaksanaan sholat Dzuhur di hari Jumat bagi wanita yakni sesuai dengan masuknya waktu sholat Dzuhur seperti halnya hari biasa.

Adapun waktu sholat Dzuhur menurut Hasan Ayyub dalam Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah Sesuai Sunnah Rasul dimulai dari saat matahari tergelincir dan condong dari tengah langit dan berakhir saat bayang-bayang benda sama seperti aslinya.

Keterangan waktu sholat Dzuhur ini diriwayatkan dari hadits Ibnu Abbas RA. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW yang berkata,

أَمَّنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَرَّتَيْنِ عِنْدَ الْبَيْتِ ، فَصَلَّى بى الظُّهْرَ حِينَ مَالَتِ الشَّمْسُ فَكَانَتْ بِقَدْرِ الشِّرَاكِ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الْعَصْرَ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلَّ شَيْءٍ مِثْلَهُ ، ثُمَّ صَلَّى فِى الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ، ثُمَّ صَلَّى بَيَ الْعِشَاءَ حِينَ غَابَ الشَّفَقُ ، ثُمَّ صَلَّى فِى الْفَجْرَ حِينَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الظُّهْرَ مِنَ الْغَدِ حِينَ كَانَ ظِلُّ كُلَّ شَيْءٍ قَدْرَ ظِلِهِ ، ثُمَّ صَلَّى بن العصر حين كَانَ عَل كُلِّ شَيْءٍ مِثلِهِ ، ثم صلى في صَلَّى الْمَغْرِبَ حِينَ أَفْطَرَ الصَّائِمُ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الْعِشَاءَ لِقُلُث اللَّيْلِ الأَوَّلِ ، ثُمَّ صَلَّى فِي الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ ، وَالْتَفَتَ إِلَى فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ هَذَا وَقْتُ الأنبياء مِنْ قَبْلِكَ ، وَالْوَقْتُ فِيمَا بَيْنَ هَدَيْنَ الْوَقْتَين

Artinya: "Jibril mengimami aku sholat di Baitullah sebanyak dua kali. Dia sholat Dzuhur bersamaku ketika matahari tergelincir (jarak antara diriku dengannya) kira-kira sepanjang tali alas kaki. Lalu sholat Ashar bersamaku ketika setiap sesuatu sama dengan bayangannya, lalu sholat Maghrib bersamaku ketika orang yang berpuasa berbuka, lalu sholat Isya bersamaku ketika mega terbenam, dan sholat Fajar (Subuh) bersamaku ketika makan dan minum telah diharamkan atas orang yang berpuasa. Keesokan harinya ia sholat Dzuhur bersamaku ketika segala sesuatu sama seperti bayangannya, lalu sholat Ashar bersamaku ketika bayangan segala sesuatu dua kali lipat dari aslinya, lalu sholat Maghrib bersamaku ketika orang yang berpuasa berbuka, lalu sholat Isya bersamaku pada sepertiga malam yang pertama, dan sholat Fajar bersamaku ketika matahari telah terang. Kemudian ia menoleh ke arahku, seraya berkata, "Wahai Muhammad, waktu ini adalah waktu para nabi sebelum kamu. Waktu tersebut ialah di antara dua waktu ini." (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Meski demikian, Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Kitab Fath al-Bari mengatakan, ada perbedaan pendapat mengenai batas akhir sholat Dzuhur di kalangan ulama. Ada yang berkata, batasnya adalah sampai bayangan mencapai satu lengan setelah matahari tergelincir.

Ada juga yang mengatakan, sholat Dzuhur berakhir sampai seperempat tinggi bayangan sesuatu yang tegak. Bahkan ada pendapat yang menyebutkan, sampai sepertiga tinggi bayangan sesuatu yang tegak selama tidak melebihi batas akhir waktu sholat Dzuhur.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads