Surat Al-Qiyamah Ayat 1-40: Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

Surat Al-Qiyamah Ayat 1-40: Bahasa Arab, Latin, dan Artinya

ilham fikriansyah - detikHikmah
Rabu, 30 Agu 2023 04:45 WIB
Ilustrasi seorang muslim sedang membaca Al-Quran sebelum tidur.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Mongkolchon Akesin
Jakarta -

Surat Al-Qiyamah adalah surat ke-75 di dalam Al-Quran yang terdiri dari 40 ayat. Surat ini menceritakan tentang kondisi manusia saat terjadi hari kiamat, di mana tidak bisa berlindung dan semuanya akan kembali kepada Allah SWT.

Mengutip buku Tadabur Al-Quran karya Syaikh Adil Muhammad Khalil, surat Al-Qiyamah termasuk dalam surat Makkiyah. Artinya, surat ini turun di Mekkah atau sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah.

Inti dari Surat Al-Qiyamah adalah agar manusia selalu ingat dengan hari kiamat serta menjawab keraguan bagi mereka yang tak percaya datangnya kiamat. Sebab, saat kiamat terjadi manusia tak akan bisa belari atau bersembunyi di mana pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 10 dan 11, yakni sebagai berikut.

يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ

ADVERTISEMENT

Latin: yaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarr

Artinya: "Pada hari itu manusia berkata, ke mana tempat lari?" (Q.S Al-Qiyamah: 10).

كَلَّا لَا وَزَرَۗ

Latin: kallā lā wazar

Artinya: "Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung." (Q.S Al-Qiyamah: 11).

Ingin mengetahui bacaan surat Al-Qiyamah lengkap dengan bahasa Arab, latin, dan artinya? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Surat Al-Qiyamah Ayat 1-40

لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ ١

lā uqsimu biyaumil-qiyāmah

1. Aku bersumpah demi hari Kiamat.

وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ٢

wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmah

2. Aku bersumpah demi jiwa yang sangat menyesali (dirinya sendiri).

اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ ٣

a yaḥsabul-insānu allan najma'a 'iẓāmah

3. Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?

بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ ٤

balā qādirīna 'alā an nusawwiya banānah

4. Tentu, (bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.

بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚ ٥

bal yurīdul-insānu liyafjura amāmah

5. Akan tetapi, manusia hendak berbuat maksiat terus-menerus.

يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗ ٦

yas`alu ayyāna yaumul-qiyāmah

6. Dia bertanya, "Kapankah hari Kiamat itu?"

فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙ ٧

fa iżā bariqal-baṣar

7. Apabila mata terbelalak (ketakutan),

وَخَسَفَ الْقَمَرُۙ ٨

wa khasafal-qamar

8. Bulan pun telah hilang cahayanya,

وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ ٩

wa jumi'asy-syamsu wal-qamar

9. Serta matahari dan bulan dikumpulkan,

يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ ١٠

yaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarr

10. Pada hari itu manusia berkata, "Ke mana tempat lari?"

كَلَّا لَا وَزَرَۗ ١١

kallā lā wazar

11. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung.

اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗ ١٢

ilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarr

12. (Hanya) kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.

يُنَبَّؤُا الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗ ١٣

yunabba`ul-insānu yauma`iżim bimā qaddama wa akhkhar

13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dia kerjakan dan apa yang telah dia lalaikan.

بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ ١٤

balil-insānu 'alā nafsihī baṣīrah

14. Bahkan, manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri

وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗ ١٥

walau alqā ma'āżīrah

15. Walaupun dia mengemukakan alasan-alasan(-nya).

لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗ ١٦

lā tuḥarrik bihī lisānaka lita'jala bih

16. Jangan engkau (Nabi Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur'an) karena hendak tergesa-gesa (menguasai)-nya.

اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ ١٧

inna 'alainā jam'ahụ wa qur`ānah

17. Sesungguhnya tugas Kamilah untuk mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya.

فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ ١٨

fa iżā qara`nāhu fattabi' qur`ānah

18. Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu.

ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗ ١٩

ṡumma inna 'alainā bayānah

19. Kemudian, sesungguhnya tugas Kami (pula)-lah (untuk) menjelaskannya.

كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَۙ ٢٠

kallā bal tuḥibbụnal-'ājilah

20. Sekali-kali tidak! Bahkan, kamu mencintai kehidupan dunia.

وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ ٢١

wa tażarụnal-ākhirah

21. Dan mengabaikan (kehidupan) akhirat.

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙ ٢٢

wujụhuy yauma`iżin nāḍirah

22. Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.

اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ۚ ٢٣

ilā rabbihā nāẓirah

23. (karena) memandang Tuhannya.

وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙ ٢٤

wa wujụhuy yauma`iżim bāsirah

24. Wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram.

تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ۗ ٢٥

taẓunnu ay yuf'ala bihā fāqirah

25. (Karena) mereka yakin akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat.

كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ ٢٦

kallā iżā balagatit-tarāqī

26. Sekali-kali tidak! Apabila (nyawa) telah sampai di kerongkongan,

وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ ٢٧

wa qīla man rāq

27. Dan dikatakan (kepadanya), "Siapa yang (dapat) menyembuhkan?"

وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ ٢٨

wa ẓanna annahul-firāq

28. Dia pun yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia).

وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ ٢٩

waltaffatis-sāqu bis-sāq

29. Dan bertautlah betis (kiri) dengan betis (kanan).

اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ ٣٠

ilā rabbika yauma`iżinil-masāq

30. Kepada Tuhanmulah pada hari itu (manusia) digiring.

فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ ٣١

fa lā ṣaddaqa wa lā ṣallā

31. Dia tidak membenarkan (Al-Qur'an dan Rasul) dan tidak melaksanakan sholat.

وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ ٣٢

wa lāking każżaba wa tawallā

32. Akan tetapi, dia mendustakan (Al-Qur'an) dan berpaling (dari kebenaran).

ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ ٣٣

ṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭā

33. Kemudian, dia pergi kepada keluarganya dengan menyombongkan diri.

اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ ٣٤

aulā laka fa aulā

34. Celakalah kamu! Maka, celakalah!

ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ ٣٥

ṡumma aulā laka fa aulā

35. Kemudian, celakalah kamu! Maka, celakalah!

اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗ ٣٦

a yaḥsabul-insānu ay yutraka sudā

36. Apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى ٣٧

a lam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnā

37. Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)?

ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ ٣٨

ṡumma kāna 'alaqatan fa khalaqa fa sawwā

38. Kemudian, (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Dia menciptakan dan menyempurnakannya.

فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ ٣٩

fa ja'ala min-huz-zaujainiż-żakara wal-unṡā

39. Lalu, Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.

اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ࣖ ٤٠

a laisa żālika biqādirin 'alā ay yuḥyiyal-mautā

40. Bukankah (Allah) itu kuasa (pula) menghidupkan orang mati?

Isi Kandungan Surat Al-Qiyamah

Dalam Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 4 karya Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, surat Al-Qiyamah menjelaskan keadaan hari kiamat dan huru-haranya yang dialami seluruh umat manusia.

Selain itu, surat ini menegaskan bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan manusia berbuat sesuka hatinya tanpa ada balasan. Seluruh manusia harus mempertanggungjawabkan segala dosa-dosanya ketika hidup di dunia.

Hal lain yang juga dijelaskan dalam surat ini adalah ketika manusia menghadapi sakaratul maut (menjelang ajal). Tidak akan ada seorang pun yang dapat menolongnya, dan pada saat itu nyatalah bagi manusia tentang kebenaran apa yang sebelumnya mereka sangkal.

Nah, itu dia bacaan surat Al-Qiyamah ayat 1-40 lengkap dengan bahasa Arab, latin, dan artinya beserta isi kandungannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi detikers.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads