Enam tahun awal usia anak merupakan masa-masa golden age, yang mana menjadi penentu perkembangan anak di masa berikutnya. Penting sekali bagi orang tua untuk memberikan cinta, penerimaan, penghargaan, perlindungan dan rasa aman agar anak merasa percaya diri berada di lingkungan yang tepat.
Di usia tersebut juga, orang tua dapat memulai menanamkan aqidah kepada anak-anaknya. Sebab aqidah adalah benteng sebuah keimanan dan disebut sebagai kunci agar selamat dunia akhirat.
Orang tua merupakan sosok penting dalam penerapan aqidah di dalam keluarga. Jika anak telah terbiasa menerapkannya, maka aqidah secara otomatis tertanam di dalam dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT berfirman terkait menanamkan aqidah sejak dini tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 132 yang berbunyi,
ΩΩΩΩΨ΅ΩΩ°Ω Ψ¨ΩΩΩΨ’ Ψ§ΩΨ¨Ϋ‘Ψ±Ω°ΩΩΩ Ω Ψ¨ΩΩΩΩΫ‘ΩΩ ΩΩ ΩΩΨΉΫ‘ΩΩΩΫ‘Ψ¨ΩΨ ΩΩ°Ψ¨ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§Ψ΅Ϋ‘Ψ·ΩΩΩ°Ω ΩΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨ―ΩΩΩΫ‘ΩΩ ΩΩΩΩΨ§ ΨͺΩΩ ΩΩΫ‘ΨͺΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩΫ‘ΩΨͺΩΩ Ϋ‘ Ω ΩΩΨ³Ϋ‘ΩΩΩ ΩΩΫ‘ΩΩΨ
Artinya: Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."
Tujuan Menanamkan Aqidah Sejak Dini
Syaikh Fuhaim Mustafa dalam bukunya Kurikulum Pendidikan Anak Muslim, menjelaskan ada tiga prinsip penting dalam pendidikan agama Islam yakni aqidah, ibadah dan akhlak. Atas dasar tersebut, maka pendidikan aqidah diperlukan dan sangat perlu untuk dikaji terus.
Syaikh Fuhaim Mustafa mengatakan ada tiga tujuan dari pendidikan aqidah. Tujuan itu di antaranya,
- Memperkokoh kenyakinan anak bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan pencipta alam semesta, sehingga terhindar dari perbuatan syirik.
- Agar anak mengetahui hakikat keberadaannya sebagai manusia makhluk Allah.
- Mencetak tingkah laku anak menjadi tingkah laku yang Islam dan berakhlak mulia.
Cara Menanamkan Aqidah pada Anak Usia Dini
Said Ats Tsaqofy menjelaskan dalam bukunya Anakku Investasi Akhiratku (Pendidikan Anak Ala Rasulullah), ada beberapa cara menanamkan aqidah pada anak usia dini. Di antaranya sebagai berikut:
1. Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Allah SWT
Langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah dengan menumbuhkan rasa cinta anak kepada Allah SWT. Caranya dengan mengajak anak berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Dengan cara seperti itu, anak diajarkan hanya kepada Allah-lah ia meminta pertolongan. Selain itu, penanaman rasa cinta kepada Allah SWT juga dapat dilakukan dengan menceritakan kepada anak mengenai segala kebaikan-Nya.
Hal tersebut dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Nak, Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa untaian kalimat, 'Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah! Dan jika engkau memohon pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah! Ketahuilah, seandainya seluruh manusia bersatu guna memberikan kebaikan kepadamu, mereka tak akan sanggup kecuali sebatas apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Dan jika mereka seluruhnya bersatu guna menimpakan keburukan padamu, mereka tak akan mampu kecuali sebatas apa yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran (catatan takdir) telah kering.'" (HR. Tirmidzi)
2. Mengajarkan Kisah-Kisah Nabi dan Allah SWT
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan menceritakan kisah-kisah teladan dari para nabi dan juga mengenai kebesaran Allah SWT. Ada banyak referensi yang bisa digunakan seperti buku cerita bergambar atau video.
Dengan menceritakan hal tersebut, maka anak akan terinspirasi untuk menumbuhkan nilai ketauhidan. Serta dapat menumbuhkan nilai cinta kepada para nabi dan menjadikan nabi sebagai idola.
Diriwayatkan oleh Ibnu Najjar dan Ad-Dailami, Rasulullah SAW bersabda, "Ajarkanlah kepada anak-anak kalian tiga perkara, cinta kepada Nabi kalian, cinta kepada keluarga beliau dan membaca Al-Quran." (HR. Ath-Thabrani)
3. Membacakan dan Mengajarkan Al-Qur'an
Sebagai orang tua, sudah sepatutnya mengajarkan anak-anak mereka membaca Al-Qur'an. Tujuannya agar anak-anak mengetahui kebesaran Allah SWT dan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang layak disembah.
Buat waktu khusus bersama anak Anda untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an. Ajarkan anak-anak untuk tidak hanya menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an saja, tapi juga memaknai kandungan yang ada di dalamnya.
4. Mentalqin untuk Mengucapkan Kalimat Tauhid
Mentalqin atau menuntun anak-anak mengetahui untuk mengucapkan kalimat tauhid ternyata sangatlah penting. Imam Al-Ghazali menjelaskan pentingnya mentalqin kalimat tauhid kepada anak sejak dini.
Beliau mengatakan, "Aqidah harus diberikan kepada anak-anak sejak masa permulaan dan pertumbuhannya agar dia dapat menghafalnya. Diawali dengan menghafal kemudian memahami, lalu diikuti dengan meyakini dan membenarkannya."
Lebih lanjut dijelaskan, maksud dari mentalqin kalimat tauhid adalah senantiasa membacakan kalimat syahadat agar anak terbiasa mendengarnya. Cara ini dapat dilakukan sejak mereka masih bayi, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan Abu Waqi bahwa ia berkata,
"Saya melihat Rasulullah SAW mengumandangkan azan di telinga Husain bin Ali ketika dilahirkan Fatimah." (HR. Abu Dawud)
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza