Sholat Dhuha adalah amalan sunnah yang dikerjakan oleh umat muslim di pagi hari. Terkait sholat Dhuha, Nabi SAW sendiri menjadikannya wasiat seperti dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah RA.
"Kekasihku (Rasulullah) SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat Dhuha, dan sholat witir sebelum tidur," (HR Bukhari dan Muslim)
Menurut buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah susunan Syamsul Rijal Hamid, Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslimin mengerjakan sholat Dhuha ialah 2, 4, 8, dan 12 rakaat. Anjuran sholat Dhuha ini bukan tanpa sebab. Amalan sunnah tersebut mengandung banyak manfaat dan keutamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manfaat Mengerjakan Sholat Dhuha bagi Muslim
Berikut pembahasan terkait manfaat sholat Dhuha seperti dinukil dari buku Berkah Shalat Dhuha oleh M Khalilurrahman Al Mahfani.
1. Pembuka Pintu Rezeki
Manfaat sholat Dhuha yang pertama ialah sebagai pembuka pintu rezeki bagi kaum muslimin yang rutin mengamalkannya. Dalam hadits dari Nu'aim bin Hammar Al Ghothofaniy, Nabi SAW bersabda:
"Allah Ta'ala berfirman; Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan 4 rakaat sholat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang," (HR Ahmad)
2. Diganjar Pahala Setara Ibadah Haji dan Umrah Sempurna
Selain itu, manfaat bagi muslim yang rajin mengamalkan salat Dhuha adalah memperoleh pahala setara menunaikan haji dan umrah yang sempurna. Ini sesuai dengan sabda Nabi SAW yang disebutkan oleh Anas bin Malik RA,
"Barang siapa yang melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga Matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh," Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna," (HR Tirmidzi)
3. Menenangkan Jiwa dan Pikiran
Ketika sholat Dhuha dilakukan dengan khusyuk dan semata-mata mengharap ridha Allah, maka akan muncul perasaan tenang. Terlebih jika diiringi dengan doa dan lantunan harapan yang ditujukan kepada Sang Khalik.
Bahkan, saat berwudhu di pagi hari maka batin dan pikiran menjadi tenang. Begitu juga dengan gerakan sholat Dhuha yang dikerjakan.
4. Sedekah bagi Persendian Tubuh
Mengutip buku Dahsyatnya Tajahud, Subuh & Dhuha oleh Adnan Tarsyah, sholat Dhuha juga menjadi cara bersedekah kepada tubuh. Berikut bunyi hadits Rasulullah SAW,
"Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut," Para sahabat bertanya, "Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah SAW?"
Beliau menjawab, "Dahak yang ada di masjid, lalu pendap ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha," (HR Ahmad dan Abu Dawud)
5. Memperoleh Ghanimah Besar dari Allah SWT
Ghanimah adalah bentuk keuntungan yang besar dari Allah SWT bagi siapa saja yang mengerjakan sholat Dhuha.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Barang siapa yang berwudhu, kemudian masuk ke dalam masjid dan melakukan sholat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya," (Shahih al-Targhib: 666)
Doa Setelah Sholat Dhuha
Merangkum arsip detikHikmah, berikut bacaan doa yang dapat dipanjatkan usai mengerjakan sholat Dhuha.
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Arab latin: Allaahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka walbahaa-a bahaa-uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal 'ishmatta 'ishmatuka. Allaahumma in kaana rizqii fissamaa-i fa anzilhu wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu'ssiran fa yassirhu wa in kaana haraaman fathahhirhu wa in kaana ba'iidan faqarribhu bihaqqi dhuhaa-ika wa bahaa-ika wa jamaalika wa quuwatika wa qudratika aatinii maa aataita 'ibaadakash shalihiin.
Artinya: "Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh,"
(aeb/nwk)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal