Pentingnya Niat dalam Islam, Dasar dan Kunci Amal Perbuatan

Pentingnya Niat dalam Islam, Dasar dan Kunci Amal Perbuatan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 26 Jul 2023 08:00 WIB
ilustrasi berdoa
Ilustrasi membaca niat (Foto: Getty Images/iStockphoto/FS-Stock)
Jakarta -

Dalam Islam, segala sesuatu bergantung pada niat. Karenanya, dalam setiap ibadah yang hendak dikerjakan niat menjadi salah satu syarat sah.

Mengutip dari buku Fiqih Niat oleh Dr Umar Sulaiman al-Asyqar, niat bermakna tujuan. Imam Nawawi mengartikan niat sebagai menuju ke sesuatu dan berkeinginan untuk melakukannya. Singkatnya, niat diartikan sebagai suatu tujuan dan keinginan.

Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya amal itu bergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya," (HR Bukhari dan Muslim)

Pentingnya Niat dalam Islam

Dijelaskan dalam buku Menjadi Dai yang Sukses oleh Dr Sa'd al-Qahtani dan Aidil Novia Lc, niat disebut sebagai dasar dan kunci suatu amal perbuatan. Bahkan, niat disebut sebagai ruh, penuntun dan pengendali suatu amalan.

ADVERTISEMENT

Dalam hadits lainnya, Nabi Muhammad menyebut bahwa Allah melihat hamba-Nya dari niat dan amalan yang mereka kerjakan.

"Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian ataupun harta benda kalian; Dia hanya melihat hati kalian dan amal kalian," (HR Muslim)

Maksud dari melihat hati itu bermakna pada niat. Niat menjadi faktor yang mendorong dan memotivasi perbuatan seorang muslim, seperti dinukil dari Minhajul Muslim susunan Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi.

Seorang muslim juga harus meyakini bahwa niat adalah rukun sekaligus syarat bagi segala amal. Karenanya, niat dipandang bukan sekadar ucapan, melainkan kesemangatan hati untuk beramal sesuai dengan tujuan mendapat manfaat yang benar. Amal tanpa niat yang benar menyebabkan pelakunya berbuat riya', mengada-ada dan dibenci oleh Allah SWT.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa niat menjadi ruh sekaligus kaki bagi amal. Sahnya amal bermula dari sahnya niat. Begitu pula dengan rusaknya amal bermula dari rusaknya niat.

Fungsi Utama Niat

Dalam buku Al Akhbar - Seputar Kita susunan Ir Tebyan A'maari Amachalli MM dikatakan fungsi niat terdiri atas dua hal. Yang pertama ialah membedakan ibadah satu dengan ibadah lainnya.

Kedua, niat berfungsi membedakan tujuan seorang muslim dalam mengerjakan ibadah. Entah itu mengharap ridha Allah atau karena selain-Nya, seperti mengharap pujian, materi, atau jabatan.

Kapan Waktu Berniat?

Menukil dari buku Al-Wafi Syarah Hadits Arbain Imam An-Nawawi oleh Dr Musthafa Dib Al-Bugha, niat dilakukan pada awal ibadah. Sebagai contoh, ketika takbiratul ihram dalam salat dan ihram saat haji.

Adapun, niat untuk berpuasa bisa dilakukan sebelum fajar. Letak niat sendiri ialah di dalam hati, sehingga tidak harus diucapkan.

Namun, alangkah baiknya jika niat di dalam hati dibantu dengan ucapan lisan agar lebih meresapi. Ketika berniat, disyaratkan menentukan apa yang diniatkan, seseorang tidak cukup hanya berniat salat tanpa menentukan salat yang dimaksudnya, seperti salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan lain sebagainya.

Demikian pembahasan tentang pentingnya niat. Semoga bermanfaat.




(aeb/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads