Warna kesukaan Rasulullah SAW dalam pakaian yang beliau kenakan telah disebutkan dalam sejumlah riwayat. Sebagai sosok suri tauladan, kebiasaan Nabi Muhammad SAW dalam memilih warna ini bisa menjadi inspirasi setiap muslim.
Di antara warna yang disukai Rasulullah SAW juga mengandung makna mendalam. Lantas, warna apa saja yang disukai beliau? Berikut ini penjelasannya.
Warna Kesukaan Rasulullah SAW
Dinukil dari Maadza Yauhubbu an Nabi Muuhammad SAW wa Maadza Yukrihu karya Adnan Tharsyah, Rasulullah SAW lebih menyukai warna hijau. Hal ini bersandar pada riwayat dari Anas bin Malik RA, ia mengatakan,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warna yang paling disukai oleh Rasulullah adalah hijau." (Shahih Jami'ush-Shaghir)
Warna hijau dalam Al-Qur'an turut diceritakan sebagai warna para penduduk surga, sebagaimana termaktub dalam surah Al Kahfi ayat 31, Allah SWT berfirman,
أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۚ نِعْمَ ٱلثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
Artinya: "Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah."
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Abu Ramtsah RA menuturkan. "Aku pergi menjumpai Nabi SAW bersama ayahku, maka setelah sampai aku melihat beliau mengenakan dua jubah berwarna hijau."
Warna hijau dikatakan mampu menguatkan penglihatan manusia. Karena khasiat itulah, hijau menjadi warna yang paling disukai Rasulullah SAW. Dalam riwayat lain, Qatadah menuturkan,
"Suatu hari kami pergi bersama Anas RA ke suatu tempat. Lalu ketika kami sampai di sana, seseorang berujar, 'Betapa indah kehijauan ini.' Maka, kala itu Anas berkata, 'Kita sudah pernah membicarakan bahwa warna yang paling disukai oleh Nabi SAW adalah hijau.'"
Warna Pakaian yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Berdasarkan riwayat lain, Rasulullah SAW juga pernah menyeru kepada umatnya untuk memakai pakaian berwarna putih, baik saat hidup maupun ketika meninggal dunia.
Seruan tersebut dijelaskan dalam riwayat yang dikutip dari Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, Wasa'il wa Thuruq wa Amaliyah karya Raghib As-Sirjani, dari Samurah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Pakailah pakaian warna putih kalian karena ia adalah pakaian yang paling bersih dan baik, dan kafankanlah mayit kalian dengannya." (HR An-Nasa'i).
Rasulullah SAW menyebut pakaian putih sebagai pakaian paling suci sebab warna putih dapat memperlihatkan kotoran dan najis yang menempel sehingga dapat dibersihkan dengan mudah.
Tak hanya warna putih dan hijau, Nabi Muhammad SAW diketahui pernah mengenakan pakaian warna hitam dan merah, seperti dijelaskan dalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad oleh Moenawar Khalil.
صنعت لِلنَّبِي بُرْدَةٌ سَوْدَاء مِنْ صُوْفِ فَلَبِسَهَا
Artinya: "Nabi SAW pernah dibuatkan pakaian dari kain hitam yang berbulu, lalu beliau memakainya." (HR Abu Dawud dan Nasa'i dari Aisyah RA).
رأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ بِمِنَى يَحْطُبُ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ أَحْمَرَ وَهُوَ عَلَى بَغْلَتِهِ
Artinya: "Aku pernah melihat Rasulullah SAW berkhotbah dari atas bighalnya di Mina, sedangkan beliau berpakaian merah buatan Yaman." (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i dari Abu Ramtsah RA)
Dalam At Thib an-Nabawi karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dikatakan, pakaian merah yang dikenakan Rasulullah SAW tersebut merupakan sebuah selendang yang terdiri dari warna hitam, merah, dan putih. Dalam beberapa sumber dijelaskan, saat mengenakan pakaian berwarna merah pasti ada warna lain yang menyertainya, seperti putih atau hitam. Artinya bukan warna merah polos.
Adapun menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam Asbabul Wurud, pakaian tersebut telah dicelup sebelum ditenun. Ini merupakan pendapat Al-Khaththabi yang bersandar pada hadits pakaian berwarna merah itu berasal dari Yaman.
Pakaian tersebut semacam kain burd atau kain yang coraknya bergaris-garis dan berwarna merah. Pakaian burd buatan Yaman tersebut benangnya dicelup terlebih dahulu, baru ditenun.
Baca juga: Mengapa Rasulullah Tak Suka Warna Merah? |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim