40 Kata-kata Ali bin Abi Thalib untuk Pengingat Berbuat Kebaikan

40 Kata-kata Ali bin Abi Thalib untuk Pengingat Berbuat Kebaikan

Bayu Ardi Isnanto - detikHikmah
Kamis, 13 Jul 2023 21:30 WIB
Pria Arab.
Ilustrasi. Foto: Malik Shibly/Unsplash
Jakarta -

Ali bin Abi Thalib adalah tokoh Islam yang inspiratif dan patut diteladani. Untaian kata-kata Ali bin Abi Thalib yang pernah diucapkan semasa hidup masih diingat oleh umat Islam hingga sekarang.

Kata-kata Ali bin Abi Thalib tersebut terus menjadi inspirasi, motivasi, dan menjadi pengingat bagi umat manusia untuk terus berbuat baik.

Dalam artikel ini akan kita ulas kata-kata Ali bin Abi Thalib yang dapat sama-sama kita pelajari dan jadikan pegangan hidup. Selain itu, kita ulas pula profil singkat Ali bin Abi Thalib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata-kata Ali bin Abi Thalib yang Inspiratif

Dikutip dari buku 2.000 Kata Mutiara dari 200 Tokoh Dunia oleh Budi Santoso dan Mutiara Ali bin Abi Thalib (2016) oleh Muhammad Al-Baqir, berikut ini 40 kata-kata Ali bin Abi Thalib yang inspiratif untuk motivasi dan pegangan hidup.

  1. Orang yang berbuat kebaikan adalah lebih baik daripada kebaikan itu sendiri; dan yang berbuat kejahatan adalah lebih jahat daripada kejahatan itu sendiri.
  2. Lidah orang berakal berada di belakang hatinya, dan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.
  3. Jangan pernah mengambil sebuah keputusan dalam keadaan marah, dan jangan buat janji dalam keadaan gembira.
  4. Kezaliman akan terus ada bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena berdiam dirinya orang-orang baik.
  5. Orang pesimis melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, tapi orang optimis melihat kesempatan dalam setiap kesulitan.
  6. Lebih baik kamu mengalah sedang kamu dikenang sebagai orang yang adil, daripada memilih menang dalam keadaan dikenang sebagai orang yang zalim.
  7. Hai anak Adam, ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus-menerus melimpahkan nikmat atas dirimu, sementara kau terus-menerus mengerjakan maksiat terhadap-Nya.
  8. Wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, tetapi tidak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat.
  9. Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan tiga hal, yaitu kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
  10. Jangan membesarkan anak-anak kamu dengan cara orangtua kamu telah membesarkan kamu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda.
  11. Orang cantik tidak selalu baik, tetapi orang baik selalu cantik.
  12. Jangan berkawan dengan orang yang berbudi rendah, sebab ia akan "menjualmu" dengan semurah harga. Dan jangan berteman dengan seorang pendusta, sebab ia sama saja dengan fatamorgana, mendekatkan bagimu yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
  13. Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal, tiada keadaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan, dan tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan.
  14. Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu.
  15. Sebodoh-bodoh manusia ialah yang tidak mampu beroleh kawan-kawan untuk dirinya, namun yang lebih bodoh lagi ialah yang menyebabkan perginya mereka yang telah diperolehnya.
  16. Teman sejati adalah dia yang melihat kesalahan lalu memberi kamu nasihat, dan dia yang membela ketika kamu tidak ada.
  17. Janganlah kamu mengucapkan perkataan yang kamu sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu.
  18. Orang yang tertinggal disebabkan kurang amalnya, takkan dapat menyusul dengan kemuliaan nasabnya.
  19. Jangan gunakan ketajaman kata-katamu pada ibumu yang mengajarimu cara berbicara.
  20. Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.
  21. Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu.
  22. Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta.
  23. Memaafkan adalah kemenangan terbaik.
  24. Wahai anakku, jangan sekali-kali memilih seorang bodoh sebagai kawan karibmu, sebab ia hanya akan mendatangkan kesulitan bagimu sementara ia justru ingin menolongmu. Jangan kau jadikan seorang bakhil sebagai temanmu, sebab ia akan menjauhkan diri darimu justru pada saat kau sangat membutuhkannya.
  25. Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya.
  26. Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh.
  27. Tidak ada yang lebih menyakiti hati daripada dosa.
  28. Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu.
  29. Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya.
  30. Bergaullah dengan cara yang mengundang ratap-tangis orang bila kau meninggal dunia, dan tariklah simpati mereka selama engkau hidup bersama mereka.
  31. Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu.
  32. Aku tidak sebaik yang kau ucapkan, tapi aku juga tidak seburuk apa yang terlintas di dalam hatimu.
  33. Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu.
  34. Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku.
  35. Jangan katakan pada Allah 'aku punya masalah besar', tetapi katakan pada masalah bahwa aku punya Allah Yang Maha besar'.
  36. Bila keadaanmu makin mundur sedangkan maut terus datang mengejar di belakangmu, alangkah cepatnya pertemuan akan terjadi.
  37. Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di saat tiada orang yang melihatmu.
  38. Jadilah manusia yang baik dalam pandangan Allah. Jadilah manusia yang buruk dalam pandangan sendiri. Jadilah manusia yang biasa dalam pandangan orang lain.
  39. Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
  40. Bila kau beroleh kemenangan atas musuhmu, jadikanlah pengampunanmu atas dirinya sebagai ungkapan rasa syukur atas kemenangan itu.

Profil Singkat Ali bin Abi Thalib

Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai sahabat, sepupu, sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW.

ADVERTISEMENT

Ali bin Abi Thalib juga dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin yang terakhir setelah Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.

Dilansir dari laman Universitas Islam An Nur Lampung, nama Ali berdasarkan silsilahnya adalah Ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad. Ali dan Nabi Muhammad sama-sama cucu dari Abdul Mutthalib.

Ali bin Abi Thalib lahir di Mekkah pada Jum'at, 13 Rajab 570 M, yakni 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sejak kecil, Ali sudah diasuh Nabi Muhammad dan dididik oleh beliau karena kondisi ayahnya yang miskin.

Ali merupakan anak kecil pertama yang masuk Islam karena beliau masuk Islam di umur tujuh tahun.

Dia pun tumbuh menjadi pemuda yang pemberani, berbudi tinggi dan berjiwa luhur. Saat dewasa, dia dinikahkan dengan putri Nabi, Fatimah Az-Zahra dan memiliki dua putra bernama Hasan dan Husein.

Peran Ali dalam mendukung perkembangan Islam antara lain pernah mempertaruhkan nyawanya demi Nabi Muhammad dengan menggantikan Nabi di tempat tidur saat dikepung kafir Quraisy. Atas tindakannya itu, Ali mendapatkan siksaan kafir Quraisy.

Ali juga ditugasi menyelesaikan amanah Nabi sebelum meninggalkan Mekkah menuju Madinah. Setelah menyelesaikan amanah, Ali menyusul Nabi hijrah ke Madinah.

Peran Ali dalam peperangan juga besar. Beliau menunjukkan sikap berani yang dibuktikan dengan mengikuti Perang Badar dan Perang Uhud. Ali pun bisa membunuh kafir Quraisy dalam perang.

Selepas wafatnya tiga khalifah, Ali melanjutkan kepemimpinan sebagai Khulafaur Rasyidin terakhir. Ali wafat pada usia 63 tahun karena dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam dari golongan khawarij (pembangkang).

Ali memiliki keutamaan dibandingkan sahabat yang lain. Beliau termasuk 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Kedekatan Ali dengan Nabi juga diriwayatkan dalam hadits berikut ini:

Diriwayatkan dari Saad bin Abi Waqqash, Rasulullah SAW bersabda kepada Ali "Posisi engkau di sisiku seperti posisi Harun di sisi Musa. Hanya saja, tidak ada nabi setelahku." (Muttafaqun 'Alaih)

Demikian tadi kata-kata Ali bin Abi Thalib yang begitu inspiratif dan bisa menjadi pegangan hidup untuk terus berbuat baik. Semoga bermanfaat.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads