Al Baqarah Ayat 30: Penciptaan Manusia sebagai Khalifah di Bumi

Al Baqarah Ayat 30: Penciptaan Manusia sebagai Khalifah di Bumi

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 24 Mei 2023 20:00 WIB
Muslim woman reading from the Quran. She was wearing a polite Abaya Muslim dress.
Ilustrasi Al-Qur'an Surah Al Baqarah ayat 30. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm)
Jakarta -

Allah SWT telah memutuskan bahwa manusia akan menjadi khalifah atau pemimpin di bumi sejak sebelum mereka diciptakan. Ketetapan-Nya ini tertuang dalam Al-Qur'an, tepatnya pada surah Al Baqarah ayat 30.

Dia berfirman,

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ - 30

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latin: Wa iż qāla rabbuka lil-malā'ikati innī jā'ilun fil-arḍi khalīfah(tan), qālū ataj'alu fīhā may yufsidu fīhā wa yasfikud-dimā'(a), wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu lak(a), qāla innī a'lamu mā lā ta'lamūn(a).

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

ADVERTISEMENT

Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 30

M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 1 menjelaskan, Allah SWT menyampaikan keputusan-Nya kepada malaikat terkait penciptaan khalifah di bumi. Penyampaian rencana itu penting, karena kelak malaikatlah yang akan diberi tugas menyangkut manusia, seperti mencatat amal dan lainnya.

Menukil Tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT mengabarkan malaikat akan rencana-Nya dalam mengutus khalifah bumi juga tergolong sebagai penghormatan kepada manusia. Sebab, Dia telah membicarakan mereka di depan malaikat (yang merupakan makhluk suci) bahkan sebelum manusia itu sendiri diciptakan.

Setelah malaikat mendengar ketetapan-Nya tersebut, mereka bertanya tentang makna penciptaan khalifah.

Mereka mengira, Dia akan menciptakan khalifah yang merusak dan menumpahkan darah. Padahal ada malaikat yang senantiasa bertasbih, memuji dan dan menyucikan Allah SWT.

Quraish Shihab menjelaskan, ungkapan malaikat di ayat ini bukanlah karena mereka keberatan atas rencana-Nya, melainkan murni hanya bertanya.

"Pertanyaan (malaikat) itu hanya dimaksudkan untuk meminta penjelasan dan keterangan tentang hikmah yang terdapat di dalam (ketetapan manusia menjadi khalifah bumi)-nya," demikian penjelasan tafsirnya.

Lanjut diterangkan Ibnu Katsir, dengan pertanyaan malaikat tersebut, Allah SWT menjawab singkat tanpa membenarkan dan menyalahkannya. Bisa jadi karena di antara khalifah yang diciptakan itu, memang ada yang berbuat kerusakan dan pertumpahan darah.

Namun Dia hanya berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui," sebagaimana Ibnu Katsir jelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah lantaran ada kemaslahatan besar dibanding kerusakan yang dikhawatirkan malaikat.

Untuk itu, orang-orang yang dimaksud penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi pada ayat ini, Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 1 artikan sebagai makhluk yang melaksanakan berbagai perintah-Nya, memakmurkan bumi, juga memanfaatkan apapun yang ada di dalamnya.

Allah SWT menciptakan di antara manusia ada para nabi dan rasul, para shiddiqun, syuhada, orang sholeh, orang yang taat beribadah, ahli zuhud, para wali, orang yang dekat kepada-Nya, para ulama, orang yang khusyuk, dan orang yang cinta kepada-Nya, serta orang-orang yang mengikuti para rasul-Nya.

Wallahu'alam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads