Muslim tentu sudah tak asing dengan istilah mukjizat yang terjadi pada diri para nabi dan rasul. Selain itu, dalam Islam juga dikenal istilah irhas yang cukup mirip dengan mukjizat. Apa itu irhas?
Syarif Yahya dalam Kamus Pintar Agama Islam menjelaskan, irhas adalah istilah untuk menunjuk tanda-tanda kenabian berupa keajaiban yang ditampakkan pada seseorang sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi nabi atau rasul.
Menukil buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak oleh Masan AF dikemukakan pula pengertian irhas, yaitu kejadian-kejadian istimewa yang terjadi pada diri seorang terpilih, sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul.
Makna yang mirip mengenai irhas juga diterangkan dalam buku Akidah Akhlak: Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII susunan Harjan Syuhada & Fida' Abdilah. Yang mana irhas adalah kejadian luar biasa yang ada pada diri calon nabi dan rasul.
Contoh Irhas
Masih dari buku Akidah Akhlak: Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII, contoh dari irhas bisa ditemukan dalam Al-Qur'an, yakni peristiwa Nabi Isa AS yang dapat berbicara ketika masih dalam buaian atau bayi. Termaktub dalam surah Maryam ayat 29-34:
فَاَشَارَتْ اِلَيْهِۗ قَالُوْا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِى الْمَهْدِ صَبِيًّا - 29 قَالَ اِنِّيْ عَبْدُ اللّٰهِ ۗاٰتٰىنِيَ الْكِتٰبَ وَجَعَلَنِيْ نَبِيًّا ۙ - 30 وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ - 31 وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا - 32 وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا - 33 ذٰلِكَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ ۚقَوْلَ الْحَقِّ الَّذِيْ فِيْهِ يَمْتَرُوْنَ - 34
Artinya: "Dia (Maryam) menunjuk kepada (bayi)-nya (agar mereka bertanya kepadanya). Mereka berkata, 'Bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?' Dia (Isa) berkata, 'Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia (akan) memberiku Kitab (Injil) dan menjadikan aku seorang nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) salat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku, dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka. Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali).' Itulah (hakikat) Isa putra Maryam, perkataan benar yang mereka ragukan."
Contoh irhas lain disebutkan Abdurrahman bin Abdul Karim melalui bukunya Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW, yakni kejadian pembelahan dada Rasulullah SAW saat masih di bawah asuhan Halimah As-Sa'diyah. Hal ini diambil dari riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
"Suatu hari, ketika Nabi SAW bermain-main bersama beberapa orang anak, beliau didatangi oleh malaikat Jibril,Tiba-tiba, Jibril merengkuh beliau dan membaringkan tubuhnya. Setelah itu Jibril membelah dada Rasulullah SAW dan mengeluarkan hatinya.
Jibril lalu mengeluarkan segumpal darah dari dalam hati beliau, seraya mengatakan, 'Ini adalah tempat setan pada dirimu.' Selanjutnya Jibril mencuci hati Rasul SAW dengan air zamzam di dalam sebuah bejana yang terbuat dari emas, kemudian mengembalikan hati itu ke tempat semula.
Pada saat itu, anak-anak lain (yang bermain bersama Nabi SAW kecil) pergi menemui ibu mereka sambil berseru, 'Muhammad dibunuh!' Kemudian mereka pun mendatangi beliau yang ternyata masih hidup dengan wajah pucat pasi." (HR Muslim)
Perbedaan Irhas dan Mukjizat
Seperti penjelasan di atas, yang menunjukkan irhas sebagai kejadian istimewa yang terjadi pada diri seorang calon nabi dan rasul.
Adapun definisi mukjizat dikemukakan Said bin Musfir Al-Qahthani dalam Buku Putih Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, yaitu kejadian yang berada di luar kebiasaan (untuk menyeru kepada kebaikan dan kebahagiaan), yang diikuti dengan seruan kenabian yang tujuannya untuk menampakkan kebenaran orang yang mengaku bahwa dirinya utusan Allah.
M. Quraish Shihab lewat bukunya Mukjizat Al-Qur'an turut mendefinisikan mukjizat, yakni suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seserang yang mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, mereka tak mampu melayani tantangan itu.
Bila mencermati penjelasan definisi tersebut, maka dipahami mukjizat merupakan kejadian luar biasa yang terjadi pada diri orang yang mengaku nabi dan rasul sebagai bukti kenabian dan kerasulannya.
Lebih lanjut, perbedaan antara irhas dan mukjizat adalah terletak pada siapa yang menerimanya. Apabila irhas diterima oleh calon nabi dan rasul, sedangkan mukjizat diberikan pada diri seorang nabi dan rasul.
Buku Akidah Akhlak: Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII juga menyebut perbedaan irhas dan mukjizat lainnya, yaitu mukjizat diberikan Allah SWT untuk membuktikan kenabian, sementara irhas diberikan untuk melindungi serta melindungi diri seorang calon nabi dan rasul dari bahaya dan hal tak menyenangkan.
Simak Video "Video: BPOM Tarik Camilan Latiao Asal China yang Terkontaminasi Bakteri"
(kri/kri)