Bantal Rasulullah, Terbuat dari Kulit dan Diisi Sabut Pohon Kurma

Bantal Rasulullah, Terbuat dari Kulit dan Diisi Sabut Pohon Kurma

Kristina - detikHikmah
Kamis, 04 Mei 2023 19:15 WIB
Close-up the Fragment of expensive beige leather sofa to indoors.
Ilustrasi bantal Rasulullah yang terbuat dari kulit dan diisi sabut pohon kurma. Foto: Getty Images/iStockphoto/yanik88
Jakarta -

Barang-barang milik Rasulullah SAW, seperti pakaian dan bantal, pernah diceritakan dalam sejumlah riwayat. Beliau memiliki bantal dari kulit hingga yang bermotif.

Disebutkan dalam Kitab Jami' as-Sirah yang disusun oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, bantal Rasulullah SAW terbuat dari kulit yang bagian dalamnya diisi dengan sabut pohon kurma.

Bantal kulit tersebut adalah bantal yang digunakan Rasulullah SAW saat tidur, sebagaimana dikatakan Aisyah RA melalui sebuah hadits yang turut dinukil Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayyidah Aisyah RA berkata, "Tempat tidur Rasulullah yang dipergunakan beliau untuk tidur adalah bantal dari kulit yang diisi sabut kurma." (HR Abu Dawud dan Imam At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)

Al-Fudhail juga pernah berkata, "Tidak tersedia permadani Rasulullah SAW kecuali baju panjang yang dilipat, dan bantal dari kulit yang diisi sabut kurma." (HR At-Tirmidzi dari Hafshah RA, pada sebagian kisah juga dari Aisyah RA)

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW juga memiliki bantal yang bergambar. Dalam Mukhtashar Shahih Muslim disebutkan, bantal tersebut beliau gunakan sebagai sandaran.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا اشْتَرَتْ نُمْرُقَةً فِيهَا تَصَاوِيرُ فَلَمَّا رَآهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عَلَى الْبَابِ فَلَمْ يَدْخُلْ فَعَرَفْتُ أَوْ فَعُرِفَتْ فِي وَجْهِهِ الْكَرَاهِيَةُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللهِ أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ فَمَاذَا أَذْنَبْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَالُ هَذِهِ التَّمْرُقَةِ فَقَالَتْ اشْتَرَيْتُهَا لَكَ تَقْعُدُ عَلَيْهَا وَتَوَسَّدُهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يُعَذِّبُونَ وَيُقَالُ لَهُمْ أَحْبُوا مَا خَلَقْتُمْ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الْبَيْتَ الَّذِي فِيهِ الصُّوَرُ لَا تَدْخُلُهُ الْمَلَائِكَةُ. وفي لا واية: فَأَخَذْتُهُ فَجَعَلْتُهُ مِرْفَقَتَيْنِ فَكَانَ يَرْتَفِقُ بِهِمَا فِي الْبَيْتِ

Artinya: Dari Aisyah RA, bahwasanya ia pernah membeli sebuah bantal kecil yang ada gambarnya. Ketika Rasulullah SAW melihatnya, maka beliau hanya berdiri di depan pintu dan tidak mau masuk ke dalam. Aisyah mengetahui ketidaksukaan pada wajah beliau, lalu berkata, "Ya Rasulullah, saya memohon ampun kepada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi, apakah salah saya?"

Rasulullah SAW bertanya, "Bagaimanakah dengan bantal ini?" Aisyah menjawab, "Ya, saya membelinya untuk engkau, agar engkau dapat duduk di atasnya dan bersandar padanya."

Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya orang yang membuat gambar ini akan disiksa. Setelah itu, orang tersebut akan diminta, 'Hidupkanlah apa yang telah kamu buat!'

Kemudian beliau melanjutkan sabdanya, "Rumah yang di dalamnya ada gambar pasti tidak akan dimasuki oleh malaikat."

Dalam suatu riwayat dikatakan, "Lalu saya jadikan bantal itu dua pohon untuk bersandar. Sementara itu, Rasulullah sering bersandar pada bantal tersebut jika ia sedang berada di rumah." (HR Muslim)

Keterangan tentang Rasulullah SAW menggunakan bantalnya untuk bersandar turut diriwayatkan Yusuf bin Isa, dari Waki', dari Israil, dari Simak bin Harb, dari Jabir bin Samurah, yang mengatakan, "Aku melihat Rasulullah SAW duduk bersandar pada bantal."




(kri/lus)

Hide Ads