Seorang muslim yang berada pada shaf pertama ketika sholat berjamaah akan mendapatkan keutamaan berupa pahala yang besar. Meskipun sejatinya, sholat berjamaah, di shaf mana pun tetap akan mendapatkan pahala yang lebih besar daripada sholat sendiri.
Sholat berjamaah dianjurkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam haditsnya,
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sholat jamaah lebih baik 27 derajat dibanding sholat sendirian." (HR Bukhari)
Dalam sholat berjamaah, umat muslim hendaknya berlomba-lomba menempati shaf pertama. Ada banyak keutamaan yang bisa diraih dengan sholat di shaf terdepan.
Keutamaan Sholat di Shaf Pertama
Mengutip buku Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama oleh Muhammad Al-Baqir, dijelaskan ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang keutamaan shaf pertama langsung di belakang imam ketika sholat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda,
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا
Artinya: "Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidaklah akan medapatkannya kecuali dengan diundi, niscaya pasti mereka akan mengundinya." (HR. Muslim)
Karena itu, setiap makmum dianjurkan agar senantiasa berusaha menempati shaf pertama tersebut, dan tidak duduk di shaf-shaf lainnya sebelum shaf pertama dipenuhi para makmum.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الصُّفُوْفِ اْلأُوَلِ
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang shalat di shaf pertama." (HR. Abu Dawud, shahih)
Kemudian dalam menanggapi sabda Rasulullah SAW tersebut, para sahabat bertanya, "Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah?" kemudian Rasulullah berkata, "Juga kepada orang-orang di shaf kedua." (HR Ahmad dan Ath Thabrani)
Meski demikian, Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi menyatakan, sebaik-baiknya shaf paling depan diisi oleh jemaah yang memiliki keutamaan yang sama dengan imam atau sedikit di bawahnya. Tujuannya agar mereka pantas untuk menggantikan imam apabila terjadi sesuatu pada imam misalnya, berhadatas.
Keutamaan shaf pertama seperti penjelasan hadits di atas, berlaku untuk para makmum pria, atau makmum perempuan dalam suatu sholat jamaah yang hanya dihadiri oleh kaum perempuan saja.
Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda :
خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا
Artinya: "Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling jelek adalah yang paling belakang. Sebaik-baik shaf bagi wanita adalah yang paling belakang, dan yang paling jelek adalah yang paling depan." (HR. Muslim)
Hadits ini menjelaskan jika sholat tersebut dihadiri oleh kaum pria dan perempuan bersama-sama, maka yang lebih afdal bagi perempuan ialah justru shaf-shaf paling belakang, yang agak terpisah dari saf-saf kaum pria. Tujuannya adalah agar tidak bercampur baur antara kaum pria dan perempuan.
Anjuran Meluruskan dan Merapatkan Shaf
Hal yang juga harus menjadi perhatian ketika mendirikan sholat berjamaah yakni meluruskan dan merapatkan shaf. Sangat dianjurkan bagi imam-sebelum memulai shalatnya agar memerintahkan para makmum meluruskan shaf mereka masing-masing.
Selain itu, dianjurkan juga untuk mengisi kekosongan yang mungkin masih ada di antara shaf-shaf sholat.
Rasulullah SAW mengajarkan agar imam menyerukan:
"Rapatkanlah barisan kalian dan luruskanlah shaf-shaf kalian." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis lainnya yang juga dirawikan oleh Bukhari dan Muslim, beliau menyerukan:
"Luruskanlah shaf-shaf kalian, sebab hal itu termasuk kesempurnaan sholat."
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina