Azan dan Iqomah saat Salat Id, Ada atau Tidak?

Azan dan Iqomah saat Salat Id, Ada atau Tidak?

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Jumat, 21 Apr 2023 07:00 WIB
Umat Muslim melaksanakan sholat Idul Fitri di kawasan Jatinegara, Jakarta, Jumat (15/6/2018). Sholat Ied dilaksanakan di salah satu jalan protokol di Jatinegara
Ilustrasi. Azan dan iqomah saat salat Id. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Azan yang dilanjut iqomah menjadi tanda masuknya lima waktu salat fardhu. Berbeda dengan itu, azan dan iqomah tidak ditemukan pada salat Id di dua hari raya.

Tidak adanya azan dan iqomah untuk memulai salat Idul Fitri maupun Idul Adha disandarkan dari apa yang Rasulullah SAW contohkan dan praktikkan. Sebagaimana termuat dalam hadits riwayat Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah:

لَمْ يَكُنْ يُؤَذّنُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَلَا يَوْمَ الْأَضْحَى

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidak ada azan sebelum salat Idul Fitri dan Idul Adha." (Muttafaq Alaih)

Dalam riwayat dari Jabir bin Samurah juga dikatakan, "Aku pernah melakukan salat Idain (Idul Fitri dan Idul Adha) bersama Rasulullah SAW, bukan hanya sekali atau dua kali dengan tanpa azan dan iqomah." (HR Muslim, Abu Dawud & Tirmidzi)

ADVERTISEMENT

Berdasarkan kedua hadits tersebut nampak jelas bahwa azan dan iqomah tak ada dalam salat Id di dua hari raya. Menukil pendapat Ibnu Qayyim dalam buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq:

"Ketika Rasulullah SAW sampai di lapangan terbuka untuk salat hari raya, beliau memulai salat tanpa azan dan iqomah, dan tidak pula mengucapkan 'Ash-Shalaatul Jaami'ah'. Jadi menurut sunah, tidak perlu melakukan suatu apa pun dari hal-hal di atas (azan dan iqomah)."

Cukup banyak dalil yang menerangkan ketiadaan azan dan iqomah saat salat Id. Misalnya pula riwayat dari Atha, ia berkata, "Aku diberitahu oleh Jabir, bahwa pada salat Idul Fitri tidak dikumandangkan azan, baik sebelum maupun sesudah imam keluar dan tidak pula iqomah atau pun seruan-seruan yang lain. Pada hari itu, tidak seruan apa pun, tidak pula iqomah." (HR Muslim)

Syaikh Kamil Muhammad Uwaidah dalam buku Al-Jami fii Fiqhi An-Nisa sependapat dan mengemukakan bahwa salat Id didirikan tanpa mengumandangkan azan serta iqomah.

Sedikit berbeda dengan pandangan Ibnu Qayyim, Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam bukunya Al-Fiqh 'Ala Al-Madzahib Al-Arba'ah mengatakan meski salat Id tak ada adzan dan iqomah, tetapi dianjurkan untuk mengucapkan 'Ash-Shalaatul Jaami'ah'. Pemahaman ini disepakati oleh tiga mazhab, kecuali Malikiyah.

Kenapa Tidak Ada Azan dan Iqomah?

Masih dari buku Al-Fiqh 'Ala Al-Madzahib Al-Arba'ah, Syaikh Al-Juzairi menyebutkan alasan tak adanya adzan dan iqomah saat salat Id. Menurutnya karena Rasulullah SAW tak mensyariatkan, sehingga tidak perlu dilaksanakan.

Juga sebagaimana dikatakan Ibnu Qayyim pada penjelasan di atas, bahwa Rasulullah SAW tak melakukan demikian, sehingga tak usah melakukannya lantaran bukan sunnahnya.

Ahmad Mustafa Mutawalli dalam buku Syama'il Rasulullah turut menerangkan, "Sesampainya di tempat salat (Id), Rasulullah SAW salat tanpa didahului azan dan iqamah, juga tanpa ucapan 'Ash-Shalaatul Jaami'ah'. Beliau tidak mengerjakan salat sunah apa pun, baik sebelum maupun setelah salat Idul Fitri. Demikian pula para sahabat."




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads