Dalam Islam, memotong kuku termasuk ke dalam sunnah fitrah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Melalui sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Termasuk sunnah-sunnah fitrah adalah mencukur bulu kemaluan, memotong kuku dan mencukur kumis." (HR Imam Bukhari)
Sunnah memotong kuku dalam Islam bukan semata-mata tanpa manfaat. Menukil dari buku Fakta Ilmiah Amal Sunnah Rekomendasi Nabi tulisan Haviva disebutkan bahwa memotong kuku bertujuan menghilangkan kotoran yang melekat di celah-celah kuku. Sebab, kotoran tersebut bisa menghalangi air saat bersuci.
Baca juga: Apakah Memotong Kuku Membatalkan Puasa? |
Kuku-kuku yang ada di tangan dan kaki manusia bisa menjadi tempat bagi kuman. Padahal, tangan dan kaki menjadi alat atau organ tubuh vital yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tata Cara Memotong Kuku yang Baik
Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Bari mengatakan, tidak ada hadits shahih yang menjelaskan secara langsung tentang urutan memotong kuku yang benar dari Rasulullah SAW. Namun, Rasulullah SAW pernah mencontohkan untuk memulai segala sesuatu dengan dari bagian yang kanan.
Mengutip dari buku Jangan Remehkan Amalan-Amalan Ringan yang disusun oleh Abdul Aziz Sa'dua, berikut merupakan tata cara memotong kuku tangan yang baik, antara lain ialah:
- Jari telunjuk tangan kanan
- Jari tengah tangan kanan
- Jari manis tangan kanan
- Jari kelingking tangan kanan (tinggalkan ibu jari tangan kanan)
- Jari kelingking tangan kiri
- Jari manis tangan kiri
- Jari tengah tangan kiri
- Jari telunjuk tangan kiri
- Ibu jari tangan kiri
- Ibu jari tangan kanan
Namun, ada pula yang berpendapat dari Imam an Nawawi dalam Kitab al Minhaj Syarh Shahih Muslim, jari jempol bagian kanan tetap dipotong setelah jari kelingking kanan tanpa mengakhirkannya bersama jempol bagian kiri.
Adapun, cara memotong kuku kaki yang baik dimulai dari jari kelingking kaki kanan dan terus bergerak berurutan hingga jari kelingking kaki kiri.
Kapan Waktu Terbaik Memotong Kuku?
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, hendaknya seseorang jangan sampai tidak memotong kuku lebih dari 40 hari. Berikut bunyi sabdanya:
"Ditetapkan waktu bagi kami dalam memotong kumis, menggunting kuku, mencabut rambut ketiak, dan mencukur rambut kemaluan agar kami tidak membiarkannya lebih dari 40 malam." (HR Muslim)
Adapun, hari yang tepat untuk memotong kuku tidak dikhususkan. Ini sesuai dengan pendapat ulama sebagaimana dikutip dari buku Fiqih Praktis Sehari-hari oleh Farid Nu'man.
Walau begitu, sebagian imam salaf lebih memilih untuk memotong kuku pada hari Jumat, seperti dikatakan oleh ahli hadits Imam an-Nawawi melalui kitabnya yang bertajuk Majmu Syarh al Muhadzdzab. Pemilihan hari Jumat ini karena dianggap sebagai hari raya pekanan bagi umat Islam dan sayyidul ayyam (penghulu hari).
Sementara itu, mazhab Imam Syafi'i mengungkapkan hari Kamis dan Senin menjadi hari yang baik untuk memotong kuku.
"Memotong kuku yang panjang pada hari Jumat adalah sunnah bagi yang sedang tidak ihram. Begitu pula hari Kamis dan Senin," bunyi tulisan dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 3 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi.
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Bahlil Lahadalia Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia