Di dalam kisah nabi dan rasul, Nabi Adam AS merupakan sosok manusia pertama yang diturunkan ke bumi bersama istrinya, Siti Hawa. Menurut para ahli tafsir, keduanya diturunkan ke bumi lantaran godaan iblis untuk melanggar perintah Allah SWT.
Nama iblis yang menggoda Nabi Adam AS adalah Azazil. Hal tersebut merujuk pada Kitab A'maru wa ansabu al-anbiya karya Jihad Muhammad Hajjaj yang diterjemahkan oleh Muhammad Yusuf Shandy.
Adapun, menurut riwayat al-Harits sebagaimana dinukil Ibnu Katsir dalam Kitab al-Bidayah wa an-Nihayah, an-Naqqasy mengatakan bahwa iblis tersebut julukannya adalah Abu Kirdus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan dalam Kitab Hiwar Ma'a Iblish karya Muhammad Abduh Mughawiri yang diterjemahkan oleh Wasith Fardas, iblis adalah jin yang tinggal di suatu tempat bernama Al-Jazair. Wilayah tersebut berada di atas permukaan bumi.
Ia hidup bersama dengan sekumpulan jin lainnya. Mereka inilah yang melakukan kerusakan di bumi, hingga malaikat pun turun, lalu memerangi mereka dan menawan sebagiannya. Di antara tawanan itu adalah iblis yang tidak bisa naik ke langit kecuali setelah meminta ampun kepada Allah SWT dan menyembah-Nya.
Akhirnya ia menjadi pemimpin malaikat di dunia, ia dikenal dengan nama Azazil yang merupakan bahasa Suryani. Sedangkan dalam bahasa Ibrani, ia bernama Al-Harits. Selain itu, ia termasuk golongan yang dekat dengan Allah SWT.
Hanya saja, ketika Allah SWT memerintahkannya untuk sujud kepada Nabi Adam AS ia membangkang dan arogan. Karena hal tersebutlah ia menjadi setan yang terkutuk.
Kisah Azazil Goda Nabi Adam
Diceritakan dalam buku tersebut, pada masa itu, jin merupakan penghuni surga dan iblis awalnya adalah jin yang paling terhormat dan paling banyak ilmu serta ibadahnya. Ia juga termasuk malaikat yang memiliki empat sayap, namun kemudian Allah SWT mengubahnya menjadi setan yang terkutuk.
Hal tersebut terjadi karena iblis menentang kebijakan Allah SWT yang menjadikan Nabi Adam AS sebagai khalifah di muka bumi, iblis juga menolak bersujud kepada adam AS.
Iblis menganggap bahwa dirinya lebih mulia jika dibandingkan dengan Nabi Adam AS. Iblis pun merasa iri karena Allah SWT memuliakan adam sebagaimana dengan firman-nya dalam surah Al-Baqarah ayat 35,
وَقُلْنَا يٰٓاٰدَمُ اسْكُنْ اَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَاۖ وَلَا تَقْرَبَا هٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُوْنَا مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Artinya: "Kami berfirman, "Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini, sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!"
Melihat kemuliaan yang diberikan kepada Nabi Adam AS, setan pun iri dan berupaya menaklukkan Nabi Adam AS di bawah pengaruhnya, sehingga Nabi Adam AS dapat keluar dari surga.
Lalu, iblis menunjukkan kepada Nabi Adam AS sebuah pohon yang mana Allah SWT telah melarang Adam AS untuk mendekatinya. Iblis memperdaya Adam AS agar melanggar larangan tersebut dengan mengatakan bahwa pohon tersebut adalah pohon keabadian dan kenikmatan yang abadi.
Godaan iblis tersebut, tercantum dalam firman Allah SWT,
فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى
Artinya: "Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya. Ia berkata, "Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi (keabadian) dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS Taha: 120)
Akhirnya Nabi Adam AS pun tergoda dan melanggar perintah Allah SWT, ia tidak mematuhi larangan Allah SWT. Oleh karena itu, akibat perbuatannya Allah SWT mengganjarnya dengan mengusir Nabi Adam AS dari surga dan memerintahkannya agar turun ke bumi.
Allah SWT berfirman dalam surah al-A'raf ayat 24,
قَالَ اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚوَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ
Artinya: "Dia (Allah) berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang telah ditentukan."
Masih di dalam buku yang sama menceritakan bahwa Siti Hawa yang membujuk suaminya, Nabi Adam AS hingga ia tergoda dan memakan buah dari pohon tersebut. Fakta ini dikisahkan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sekiranya bukan karena bani Israil, niscaya daging tidak akan pernah membusuk. Dan seiranya bukan karena Hawa, niscaya perempuan tidak akan pernah menjerumuskan suaminya." (HR Bukhari)
Hal itu pula dijelaskan Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah bahwasanya yang membujuk Siti Hawa memakan buah dari pohon tersebut adalah seekor ular. Disebutkan, ketika melihat buah tersebut, Hawa tergiur oleh bentuknya yang indah.
Lantas, ia memakannya dan kemudian meminta Adam untuk ikut memakannya. Lalu, setelah Adam dan Hawa memakan buah tersebut, kedua mata mereka terbuka dan melihat diri mereka dalam keadaan telanjang. Maka keduanya pun meraih daun-daun pohon at-Tin untuk menutupkan aurat mereka.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Nabi Adam dikeluarkan dari surga karena memang sudah ketetapan Allah SWT. Para ulama yang menguatkan pendapat ini berhujjah dengan hadits tentang perbincangan antara Nabi Adam AS dan Nabi Musa AS.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Musa AS pernah mendebat Adam AS. Musa berkata kepada Adam, 'Engkau telah mengeluarkan manusia dari surga hingga membuat mereka sengsara karena kesalahanmu.' Adam menjawab, 'Wahai Musa, engkau telah dipilih Allah dengan risalah dan kalam-Nya. Apakah engkau mencela diriku atas suatu hal yang telah ditulis Allah sebelum Dia menciptakan aku atau yang telah ditakdirkan Allah terhadap diriku sebelum Dia menciptakan aku?'" Rasulullah SAW bersabda, "Maka Adam dapat membantah argumentasi Musa." (HR Bukhari)
Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat tersebut. Menurut Ibnu Katsir dalam Kitab Qashash al-Anbiyaa, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits itu dari az-Zuhri, dari Hamid bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW.
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi