3 Fenomena Arab Saudi yang Disebut Tanda Kiamat, Apa Saja?

3 Fenomena Arab Saudi yang Disebut Tanda Kiamat, Apa Saja?

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 22 Mar 2023 08:00 WIB
Pegunungan Makkah Al-Mukarramah di Arab Saudi menghijau
Potret pegunungan Arab menghijau yang dikaitkan dengan tanda kiamat. Foto: Haramain Sharifain/Facebook
Jakarta -

Belum lama ini jagat raya dihebohkan dengan sejumlah fenomena yang terjadi di Arab Saudi, mulai dari tanahnya yang hijau hingga megaproyek The Mukaab. Mengetahui kejadian itu, banyak netizen yang mengaitkannya sebagai tanda-tanda kiamat.

Dalam Islam, tanda menjelang hari akhir disebutkan dan dijelaskan oleh Nabi SAW melalui sabdanya. Diketahui terdapat banyak isyarat perihal kiamat kecil (sughra) dan kiamat besar (kubra).

Untuk contoh-contoh tanda kiamat, Abd al-Wahhab Abd al-Salam Tawilah berikan dalam bukunya Mengungkap Berita Besar Dalam Kitab Suci. Seperti kiamat sughra (terjadi jauh sebelum kiamat atau tanda yang sering terjadi), di mana manusia marak mengonsumsi minuman keras, penyalahgunaan amanah, dan tercabutnya ilmu agama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara tanda kiamat kubra (mendekati kiamat dan belum pernah terjadi), seperti munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa AS, hingga keluarnya Yakjuj Makjuj.

Lantas, bagaimana dengan fenonema yang terjadi di Arab Saudi belakangan ini? Apakah termasuk tanda-tanda kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah SAW?

ADVERTISEMENT

3 Fenomena Arab Saudi yang Disebut Tanda Kiamat

1. Pegunungan yang Ditumbuhi Tanaman

Awal Januari 2023, pemerintah Kota Makkah mengunggah video yang menunjukkan pemandangan pegunungan Arab Saudi. Terlihat kawasan itu ditumbuhi rumput dan ilalang hijau nan subur.

"Pegunungan diselimuti tumbuhan hijau setelah hujan belakangan ini," tulis keterangan video yang diunggah ke Twitter itu.

Media Haramain Sharifain melaporkan alasan menghijaunya pegunungan lantaran hujan lebat yang mengguyur kawasan Makkah beberapa pekan belakangan. Derasnya hujan juga membuat Kementerian Pendidikan Arab Saudi menghentikan program sekolah tatap muka beberapa kali.

Namun, pemandangan hijau di Makkah ini dikaitkan warganet dengan tanda akhir zaman, yang terlihat dalam kolom komentar video unggahan itu. "Salah satu tanda kiamat, tanah Arab menghijau lagi. Semoga Allah mengampuni kita," tulis salah satu pengguna.

Tanda kiamat yang dimaksudnya ini lantaran diambil dari hadits, di mana Nabi SAW bersabda,

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيْضُ، حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُوْدَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَأَنْهَارًا

Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi sampai harta menjadi banyak, hingga seseorang keluar membawa zakat lalu tidak menemukan orang yang sah untuk menerimanya, dan sampai bumi Arab kembali menjadi tanah lapang penuh tumbuhan dan sungai-sungai mengalir." (HR Muslim)

Imam Nawawi, sebagaimana dilansir NU Online, menjelaskan maksud hadits tersebut, "Makna tanah Arab menjadi ladang yang hijau-wallahu a'lam-adalah orang-orang meninggalkannya, tidak ditanami dan disirami dari sungai-sungainya. Demikian itu sebab jumlah kaum lelaki sedikit, banyaknya peperangan dan kerusuhan, dekatnya kiamat, minimnya harapan, dan tidak adanya waktu untuk mengurus hal tersebut."

Sementara itu, ahli tafsir M. Quraish Shihab menukil CNBC Indonesia mengungkapkan bahwa tidak seluruh daerah di Arab Saudi merupakan tanah tandus, melainkan ada pula yang sejak lama ditumbuhi tanaman hijau.

"Sebenarnya Saudi itu tidak seluruhnya tandus. Daerah Thaif itu hijau, ya memang sejak dulu sudah hijau, jangan lantas dianggap bahwa ya itu tanda kiamat," ujarnya dalam program Shihab & Shihab di kanal Youtube.

2. Perebutan Takhta Kekuasaan

Arab Saudi juga diterpa isu kudeta hingga perebutan kekuasaan. Terlebih sejak Mohammed bin Salman (MbS) naik takhta menjadi putra mahkota, menggantikan sepupunya Mohammed bin Nayef.

Supaya posisinya aman, dilaporkan MbS kerap menahan kerabat yang dianggapnya sebagai ancaman. Hal ini juga yang membuat netizen mengaitkannya dengan tanda menjelang kiamat.

Melansir CNN Indonesia, pengamat hubungan internasional Yon Machmudi menyebut perebutan kekuasaan Arab Saudi yang dianggap tanda akhir zaman merupakan mitos belaka.

Namun di sisi lain, ia tak menepis bahwa asumsi itu kemungkinan muncul di salah satu hadits Nabi SAW. Justru ia mengungkap benar terdapat hadits yang menyatakan demikian, "Tapi memang ada juga indikasi hadis di dalam hadis nabi yang di antaranya menyebutkan tanda-tanda akhir zaman itu adalah adanya perebutan kekuasaan," ujar Yon.

Lebih lanjut, Yon Machmudi mengatakan, "Apabila jabatan itu sudah diperebutkan sedemikian rupa, nah itu menjadi salah satu tanda-tanda akhir zaman."

"Tentu tidak bisa divalidasi apakah seperti itu yang ada di Arab. Karena ini merupakan fenomena global, bukan spesifik menyebut apa yang terjadi di suatu tempat," jelasnya.

Hadits yang dimaksud itu, mungkin saja yang Rasulullah SAW sabdakan berikut ini: "Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah putra khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil menguasainya.

Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu."

Kemudian beliau menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: "Maka jika kamu melihatnya, berbai'atlah walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi." (HR Ibnu Majah)

Seperti yang dikatakan pengamat hubungan internasional di atas, tidak dapat dibenarkan apakah perebutan kekuasaan yang dimaksud adalah di Arab atau bukan, lantaran termasuk fenomena global. Hanya Allah SWT yang mengetahuinya.

3. Megaproyek The Mukaab

Pada pertengahan Februari lalu, MbS mengesahkan proyek ambisiusnya yakni New Murabba, yang digadang-gadang sebagai kota modern berkonsep futuristik. Berlokasi di barat laut Riyadh, dan pembangunan ini direncanakan akan rampung pada tahun 2030 mendatang.

Kelak di tengah kawasan itu akan didirikan The Mukaab, gedung raksasa berbentuk kubus yang disebut mirip 'Kakbah'. Bangunan ini dirancang dengan tinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter.

The Mukaab nantinya akan memuat sebuah menara di atas landasan spiral. Bangunan yang menampilkan luas lantai 2 juta meter persegi ini akan menjadi tujuan perhotelan premium, serta termasuk atraksi ritel, budaya dan wisata. Di dalamnya pula akan ada unit perumahan dan hotel, ruang komersial, dan fasilitas rekreasi.

Rencana proyek New Murabba diunggah Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi ke akun Twitter nya, sontak warga net heboh dan bahkan ada pula yang menyebutnya sebagai salah satu tanda kiamat yang Rasulullah SAW.

Pengguna @2****** berkomentar, "Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat 'para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi,"

Sabda Nabi SAW yang ia maksud bisa saja yang diriwayatkan Abu Hurairah, "Rasulullah SAW berkata kepada orang yang menanyakan waktu terjadinya kiamat, 'Akan tetapi, aku akan memberitahukan kepadamu tentang tanda-tanda kiamat, (antara lain) ketika penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan rumah." (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain, "Kiamat tidak akan terjadi sebelum manusia berlomba-lomba meninggikan rumah."

Ibnu Abbas berujar, "Ya Rasulullah, siapakah yang engkau maksud dengan penggembala kambing, orang yang tak beralas kaki lagi miskin itu?" Beliau menjawab, "(Yaitu) dari kalangan Arab." (HR Ahmad, dishahihkan oleh Ahmad dan Muhammad Syakir)

Abd al-Wahhab Abd al-Salam Tawilah dalam bukunya mengemukakan, "Orang yang tidak memakai alas kaki, orang yang tidak memiliki pakaian, dan penggembala kambing, merekalah orang yang paling fakir."

"Tetapi kemudian mereka saling menyombongkan diri dengan mendirikan gedung mewah hingga mempercantiknya, yang padahal sebelumnya mereka hidup di tenda kumuh, menggembala kambing serta tidak beralas kaki karena kemiskinan yang dialami mereka," tambahnya.

"Hal itu telah terjadi dan terus berlangsung karena orang-orang Arab terus dikaruniai kekayaan dunia sehingga mereka terus menambah lantai rumah lebih dari 30 lantai. Realitas ini adalah hal yang kita saksikan sekarang ini, sementara orang dahulu belum menyaksikannya," jelas Abd al-Wahhab Abd al-Salam Tawilah.

Wallahu a'lam.

Lihat juga Video 'Penampakan Banjir di Makkah, Mobil-mobil Hanyut!':

[Gambas:Video 20detik]



(kri/lus)

Hide Ads