Sifat wajib Allah merupakan sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa. Pada dasarnya, Allah SWT memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas, namun terdapat sejumlah sifat-sifat Allah yang harus diimani oleh umat Islam, salah satunya sifat wajib.
Dijelaskan dalam buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X yang ditulis oleh H Aminudin dan Harjan Syuhada, dari 20 sifat-sifat wajib Allah diklasifikasikan lagi menjadi 4 bagian, yaitu nafsiyah, salbiyah, ma'ani dan ma'nawiyah.
Sebelum membahas lebih lanjut, berikut ini akan dipaparkan mengenai 20 sifat wajib Allah SWT sebagaimana dikutip dari sumber yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
20 Sifat Wajib Allah SWT
20 sifat-sifat wajib Allah SWT terdiri dari:
- Wujud
- Qidam
- Baqa
- Mukhlafatuhu Lil Hawadisi
- Qiyamuhu Binafsihi
- Wahdaniyyah
- Qudrat
- Iradat
- Ilmu
- Hayat
- Sama'
- Basar
- Kalam
- Qadiran
- Muridan
- Aliman
- Hayyan
- Sami'an
- Basiran
- Mutakalliman
Klasifikasi Sifat Wajib Allah SWT
1. Sifat Nafsiyah
Klasifikasi yang pertama ialah sifat nafsiyah, artinya sifat ini berhubungan dengan Zat Allah SWT semata. Sifat nafsiyah hanya satu, yaitu wujud yang artinya ada.
Mengimani bahwa Allah bersifat wujud merupakan salah satu ciri iman kepada Allah SWT. Apabila Allah tidak ada, maka dunia dan alam semesta tidak ada..
Gunung-gunung, lautan, dan daratan itu menunjukkan bahwa ada yang menciptakan dan memeliharanya, yaitu Allah SWT. Hal ini didasarkan dalam salah satu firman Allah pada surat Ibrahim ayat 32.
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْفُلْكَ لِتَجْرِىَ فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْأَنْهَٰرَ
Arab latin: Allāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, wa sakhkhara lakumul-fulka litajriya fil-baḥri bi`amrih, wasakhkhara lakumul-an-hār
Artinya: "Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai,"
2. Sifat Salbiyah
Selanjutnya adalah sifat salbiyah. Sifat ini artinya menolak segala sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah SWT atau digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak pantas, karena Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
Sifat salbiyah hanya dimiliki oleh Allah, bukan makhluk-Nya. Adapun, sifat-sifat yang masuk ke dalamnya ialah qidam, baqa, mukhalafatu lil hawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyah.
Qidam sendiri artinya terdahulu, berarti Allah itu menjadi yang lebih dahulu ada dari semuanya, termasuk dunia. Dahulunya Allah tidak memakai kata permulaan, jika Allah memakai permulaan tentu ada yang menjadi penyebab keberadaan Allah.
Hal tersebut mustahil, karena Allah sebagai penghabisan segala yang ada di langit dan Bumi, ini sesuai dengan apa yang tersemat dalam surat Al Hadid ayat 3.
هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
Arab latin: Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm
Artinya: "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu,"
Adapun, pada sifat baqa yang artinya kekal itu berarti Allah tidak akan musnah dan rusak. Jika Allah dapat rusak, berarti Dia bukanlah Tuhan, melainkan makhluk. Sifat kekal Allah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Ar Rahman ayat 27, berikut bunyinya:
وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ
Arab latin: Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām
Artinya: "Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan,"
Selanjutnya adalah mukhlafatu lil hawadisi yang berarti Allah SWT berbeda dengan makhluk-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang menyerupai Allah, baik dari segi sifat maupun perbuatan.
Kemudian, sifat wajib Allah lainnya yang termasuk ke dalam sifat salbiyah adalah qiyamuhu binafsihi. Artinya, Allah SWT berdiri sendiri dan tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun.
Bahkan, Allah tidak bergantung kepada selain-Nya, justru Dia-lah yang menjadi tempat bergantung seluruh makhluk yang ia ciptakan.
Yang terakhir yaitu wahdaniyah, artinya yang Maha Esa. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah hanya satu-satunya Tuhan.
3. Sifat Ma'ani
Yang ketiga adalah sifat ma'ani, artinya sifat yang terdapat dalam Zat Allah sesuai dengan kesempurnaan-Nya. Sifat-sifat Allah yang masuk dalam kategori sifat ma'ani ada tujuh, yaitu qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, basar, dan kalam.
Menurut buku Aqidah Akhlak karya Taofik Yusmansyah, qudrat artinya kuasa. Jadi, adanya alam semesta beserta isinya menjadi bukti kekuasaan Allah.
Sementara itu, iradat memiliki arti berkehendak. Kehendak Allah sifatnya bebas, tidak ada yang bisa melarang atau memerintah-Nya, segala yang diciptakan oleh Allah adalah kehendak-Nya.
Lalu, ada juga ilmu yang berarti mengetahui. Meski seorang dokter atau arsitek ahli di bidangnya, mereka tentu telah belajar terlebih dahulu dengan jangka waktu yang cukup lama.
Lain halnya dengan Allah yang mampu menciptakan sesuatu tanpa belajar terlebih dahulu. Allah memiliki ilmu yang lengkap, pengetahuan Allah sangatlah luas dan tidak terbatas.
Adapun, sifat hayat yang dimiliki Allah artinya hidup. Allah Maha Hidup dan tidak memerlukan sesuatu untuk bertahan hidup, karena kehidupan Allah tidak ada awal dan tidak berkesudahan, tentu berbeda dengan manusia, tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya adalah sifat sama' yang berarti mendengar. Semua suara dan bunyi, baik itu yang jelas, samar, bahkan yang tidak terdengar oleh manusia sekalipun dapat Allah dengar.
Selain itu, ada juga sifat basar yang artinya melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu, baik itu yang tampak maupun yang tersembunyi. Semuanya tidak luput dari pandangan dan pengawasan Allah SWT.
Terakhir ialah sifat kalam. Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Komunikasi tidak akan berhasil jika tidak menggunakan bahasa yang jelas, begitu pun dengan Allah. Mustahil bagi-Nya yang telah menciptakan hewan dan tumbuhan namun tidak bisa berkata-kata atau berfirman.
Cara berkata-kata dan berkomunikasi Allah tentu berbeda dengan yang kita pahami di dunia. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah berkomunikasi dengan makhluk-Nya, seperti para nabi dan rasul. Allah berkomunikasi dengan bahasa-Nya yang disebut kalamullah.
4. Sifat Ma'nawiyah
Sifat ma'nawiyah maksudnya sifat yang berkaitan erat dengan sifat-sifat ma'ani. Sifat-sifat ini tidak dapat berdiri sendiri, karena pada tiap sifat ma'ani ada sifat ma'nawiyah yang juga disebut sebagai penguat bagi sifat-sifat ma'ani.
Sifat ma'nawiyah terdiri dari:
- Qadiran artinya Maha Kuasa atas segala sesuatu
- Muridan artinya Maha Berkehendak atas segala sesuatu
- Aliman artinya Maha Mengetahui, tidak ada satu pun hal yang luput dari pengawasan Allah
- Hayyan artinya Maha Hidup, Allah-lah yang memberi kehidupan seluruh makhluk di Bumi
- Sami'an artinya maha Mendengar atas segala sesuatu
- Basiran artinya Maha Melihat, Allah dapat melihat apa saja yang tampak maupun tersembunyi
- Mutakalliman artinya Maha Berkata-kata atau Berfirman, Allah memberi petunjuk kepada manusia melalui firman-Nya
Itulah 20 sifat wajib Allah beserta pengklasifikasiannya. Semoga bermanfaat.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah