Setiap manusia pernah berbuat salah, baik kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kesalahan-kesalahan tersebut akan diampuni oleh Allah SWT apabila manusia tersebut ingin bertobat. Tobat bukanlah sekedar mengucapkan istighfar, melainkan harus disertai dengan usaha untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tercela.
Melansir pada buku yang berjudul Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan kelas XI oleh Bachrul Ilmy, taubat berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali. Sedangkan, menurut istilahnya, taubat adalah kembali dari perbuatan dosa dan salah kepada perbuatan yang terpuji. Bertaubat dari dosa sesungguhnya hukumnya adalah wajib.
"Manusia yang bertakwa bukan manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Manusia yang bertakwa adalah ketika melakukan kesalahan ia ingat kepada Allah SWT, kemudian ia memohon ampunan dan tidak mengulangi kesalahannya tersebut." Kutip buku tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan taubat, hal tersebut telah dijelaskan oleh firman Allah SWT dalam surah Ali 'Imran ayat 133-135 yang berbunyi sebagai berikut:
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (١٣٥)
Artinya: "Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Ali-Imran: 133-135)
Menurut Imam Al-Ghazali, taubat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu memohon ampun (at-taubah), penyerahan diri (al-inabah), dan kembali kepada perbuatan terpuji (al-aubah). Permohonan ampun atau taubat ialah tahapan awal bagi seseorang yang telah melakukan perbuatan dosa atau kesalahan dan ingin menyucikan diri.
Apabila kesalahannya berkaitan dengan manusia, maka ia harus meminta maaf kepada manusia. Sebab, taubat adalah sesuatu yang berhubungan dengan Allah SWT yang Maha menghisab amal seseorang.
Taubat Nasuhah
Melansir pada buku yang berjudul Kitab Petunjuk Tobat oleh Yusuf Al-Qardhawi, Allah SWT memerintahkan manusia untuk bertaubat kepada-Nya dengan taubat nasuhah, yaitu taubat yang dilakukan dengan ikhlas dan jujur. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman-Nya yaitu pada surah At-Tahrim ayat 8 yang berbunyi sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhah (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu"". (QS. At-Tahrim: 8)
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa setiap mukmin bertaubat dengan dimaksudkan mereka dapat berharap dua balasan utama, yaitu penghapusan dosa dan masuk ke dalam surga.
Ciri-ciri Taubat yang Diterima
Melansir pada buku yang berjudul Kitab Petunjuk Tobat oleh Yusuf Al-Qardhawi, ciri-ciri taubat yang diterima ialah:
1. Setelah melakukan pertaubatan, seseorang menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
2. Perasaan takut selalu menyertai pelaku pertaubatan.
3. Memiliki rasa sakit hati yang disebabkan oleh penyesalan dan rasa takut yang mendalam akibat melakukan perbuatan dosa. Hal tersebut sesuai dengan tafsir Ibn 'Unaiyah terhadap firman Allah SWT dalam surah At-Taubah ayat 110 yang berbunyi sebagai berikut:
لَا يَزَالُ بُنْيَٰنُهُمُ ٱلَّذِى بَنَوْا۟ رِيبَةً فِى قُلُوبِهِمْ إِلَّآ أَن تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Artinya: "Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 110)
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026