Tafsir Surah At Taubah Ayat 36 tentang Bulan Rajab

Tafsir Surah At Taubah Ayat 36 tentang Bulan Rajab

Kristina - detikHikmah
Jumat, 03 Feb 2023 19:45 WIB
al-quran hikmah
Ilustrasi Al-Qur'an surah At Taubah ayat 36. Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta - Rajab termasuk satu dari empat bulan haram atau bulan suci dalam Islam. Keutamaan bulan ini dijelaskan dalam surah At Taubah ayat 36.

Surah At Taubah adalah surah ke-9 dalam urutan mushaf Al-Qur'an dan terdiri dari 129 ayat. Jalaludin As-Suyuthi mengatakan dalam Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul, surah At Taubah termasuk golongan surah Madaniyah dan termasuk surah yang terakhir turun kepada Rasulullah SAW.

Disebutkan dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur'an karya Sayyid Qutbh, surah At Taubah ayat pertama sampai ayat ke-28 memuat tentang hubungan akhir antara pasukan Islam dan orang-orang musyrik secara umum di Jazirah Arab. Kemudian, pada bagian kedua, surah ini memuat hubungan akhir antara masyarakat muslim dengan Ahli Kitab secara umum.

Pada ayat ke-36 disebutkan tentang empat bulan haram atau bulan suci dalam Islam. Di antara empat bulan tersebut adalah bulan Rajab. Berikut bacaan surah At Taubah ayat 36 dan tafsir lengkapnya.

QS At Taubah: 36 Arab, Latin, dan Artinya

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya: 'Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah: 36)

Tafsir Surah At Taubah Ayat 36

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, bulan haram yang dimaksud Allah SWT dalam surah At Taubah ayat 36 tersebut adalah Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab. Bulan tersebut juga diharamkan oleh orang-orang Arab pada masa lampau.

Keempat bulan tersebut dijelaskan melalui sabda Nabi SAW,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Syakban." (HR Bukhari dan Muslim)

Ibnu Katsir menafsirkan lebih lanjut, Rasulullah SAW mengaitkan dengan kaum Mudhr untuk menjelaskan kebenaran perkataan orang-orang Mudhr tentang bulan Rajab, bahwa bulan Rajab terletak di antara bulan Jumadil Akhir dan Syakban. Rajab di sini adalah Rajab Mudhr bukan Rajab Rabi'ah.

Disucikannya keempat bulan tersebut memiliki tujuan masing-masing. Dijelaskan, bulan Zulkaidah digunakan untuk istirahat untuk tidak perang, kemudian pada bulan Zulhijah digunakan untuk menunaikan ibadah haji dan sibuk menunaikan manasiknya.

Kemudian, bulan Muharam turut diharamkan (disucikan) agar orang-orang yang telah menunaikan haji pulang ke negerinya yang jauh dalam keadaan aman. Lalu, Allah SWT mengharamkan bulan Rajab di pertengahan tahun untuk melakukan ziarah ke Baitullah dan melakukan ibadah umrah.

Mengenai firman Allah, "Itulah (ketetapan) agama yang lurus" usai menyebut bulan haram, kata Ibnu Katsir, maksudnya adalah itulah syariat yang lurus yang harus diikuti demi mengerjakan perintah Allah SWT sehubungan dengan bulan yang haram yang dijadikan-Nya sebagai ketetapan Allah SWT terdahulu.

Dalam surah At Taubah ayat 36 ini Allah SWT juga melarang untuk berbuat aniaya pada empat bulan haram tersebut. Sebab, sanksi bagi yang berbuat dosa pada bulan-bulan haram jauh lebih berat daripada hari-hari lainnya, sebagaimana perbuatan maksiat yang dilakukan di dalam Kota Makkah akan dilipatgandakan dosanya. Demikian menurut penjelasan dalam Tafsir Ibnu Katsir.



Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..."
[Gambas:Video 20detik]
(kri/erd)