Nama Lain Surah Al Maidah dan Asal Usulnya

Surah Al Maidah adalah surah ke-5 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah yang terdiri dari 120 ayat ini memiliki dua nama lain.

Nama lain surah Al Maidah adalah Al 'Aqud (Perjanjian) dan Al Munqidzah (Penyelamat). Mengutip buku Rahasia Nama dan Sifat Al Qur'an karya Ali Zainal Abidin Al Habsyi, nama Al Munqidzah diambil karena surah tersebut menyelamatkan pemiliknya (orang yang mengamalkannya) dari siksa para malaikat, sebagaimana dikatakan Ibnu al Ghars.

Surah Al Maidah tergolong surah Madaniyah. Disebutkan dalam Maqasid Al-Qur'an karya Delta Yaumin Nahri, surah Al Maidah turun setelah surah Al Fath, yaitu pada akhir-akhir turunnya wahyu di Madinah. Wahyu yang turun pada waktu tersebut berisi tentang perkara yang dihalalkan dan yang haram.

Surah Al Maidah Bermakna Hidangan

Masih dalam sumber yang sama, nama surah Al Maidah bermakna hidangan. Dinamakan surah Al Maidah karena merupakan satu-satunya surah yang menceritakan tentang pengikut Nabi Isa AS yang meminta supaya diturunkan hidangan dari langit. Hal ini turut dijelaskan dalam Ahdaf kulli Surah wa Maqasiduha fi Aquran Al-Karim karya Abdullah Mahmud Syahatah.

Kisah para pengikut Nabi Isa AS yang meminta hidangan dari langit tersebut temaktub dalam ayat 112-115. Allah SWT berfirman,

اِذْ قَالَ الْحَوَارِيُّوْنَ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ هَلْ يَسْتَطِيْعُ رَبُّكَ اَنْ يُّنَزِّلَ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ ۗقَالَ اتَّقُوا اللّٰهَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ١١٢

Artinya: "(Ingatlah) ketika para pengikut setia Isa berkata, "Wahai Isa putra Maryam, sanggupkah (bersediakah) Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?" Isa menjawab, "Bertak-walah kepada Allah jika kamu orang-orang mukmin." (QS Al Maidah: 112)

قَالُوْا نُرِيْدُ اَنْ نَّأْكُلَ مِنْهَا وَتَطْمَىِٕنَّ قُلُوْبُنَا وَنَعْلَمَ اَنْ قَدْ صَدَقْتَنَا وَنَكُوْنَ عَلَيْهَا مِنَ الشّٰهِدِيْنَ ١١٣

Artinya: "Mereka berkata, "Kami ingin makan darinya (hidangan itu) dan agar tenteram hati kami serta agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan atasnya (hidangan itu) kami termasuk orang-orang yang menjadi saksi." (QS Al Maidah: 113)

قَالَ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللّٰهُمَّ رَبَّنَآ اَنْزِلْ عَلَيْنَا مَاۤىِٕدَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ تَكُوْنُ لَنَا عِيْدًا لِّاَوَّلِنَا وَاٰخِرِنَا وَاٰيَةً مِّنْكَ وَارْزُقْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ١١٤

Artinya: "Isa putra Maryam berdoa, "Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki." (QS Al Maidah: 114)

قَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مُنَزِّلُهَا عَلَيْكُمْ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بَعْدُ مِنْكُمْ فَاِنِّيْٓ اُعَذِّبُهٗ عَذَابًا لَّآ اُعَذِّبُهٗٓ اَحَدًا مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ ١١٥

Artinya: "Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan menurunkannya (hidangan itu) kepadamu. Siapa yang kufur di antaramu setelah (turun hidangan) itu, sesungguhnya Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara (manusia) seluruh alam." (QS Al Maidah: 115)

Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya, ayat di atas menjelaskan tentang kisah maidah atau hidangan yang menjadi asal usul penamaan surah ini. Hidangan ini, kata Imam Ibnu Katsir, merupakan salah satu dari anugerah Allah SWT yang diberikan kepada hamba dan rasul-Nya, yaitu Nabi Isa AS ketika Dia memperkenankan doanya yang memohon agar diturunkan hidangan dari langit.

Sebagian ulama mengatakan, para pengikut Nabi Isa AS tersebut meminta hidangan ini karena mereka sangat memerlukannya dan karena kemiskinan mereka. Lalu mereka meminta kepada nabinya agar menurunkan hidangan dari langit setiap harinya untuk makanan mereka hingga mereka kuat menjalankan ibadahnya.

Itulah nama lain surah Al Maidah beserta asal-usul di balik nama tersebut.

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira

Video: Wisata ke Museum Al Quran-Al Wahyu, Jejak Perjalanan Rasul di Gua Hira