Nama lain dari surat Al Fatihah adalah ummul kitab, yang artinya induk juga pokok dari Al-Qur'an. Maka tak heran bila surat ini memiliki sejumlah kandungan yang maknanya menyeluruh. Lantas, apa saja isi kandungan surat Al Fatihah?
M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah mengatakan bahwa Al Fatihah artinya pembukaan kitab secara tertulis. Surat ini juga disebut sebagai ash-Shalah, lantaran merupakan syarat sahnya salat. Al Fatihah dikenal pula dengan as-Sab'ul Matsani, karena selalu dibaca berulang kali dalam salat, dan pada tiap rakaatnya.
Baca juga: Hukum Membaca Surat Al Fatihah dalam Sholat |
Ada yang menyatakan bila Al Fatihah diwahyukan kepada Nabi SAW di Makkah. Sebagian lain berpendapat bahwa surat ini turun di Madinah. Adapun jumhur ulama sepakat mengenai jumlah ayatnya yang terdiri dari tujuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat Al Fatihah ayat 1-7 Arab, Latin dan Artinya
Ψ¨ΩΨ³ΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩ Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩΩΩ Ω Ω‘ Ψ§ΩΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΫ Ω’ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩ Ω°ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩΩΩ ΩΫ Ω£ Ω Ω°ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΨ―ΩΩΩΩΩΩΫ Ω€ Ψ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨΉΩΨ¨ΩΨ―Ω ΩΩΨ§ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ³ΩΨͺΩΨΉΩΩΩΩΩΫ Ω₯ Ψ§ΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ·Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΨͺΩΩΩΩΩΩ ΩΫ Ω¦ Ψ΅ΩΨ±ΩΨ§Ψ·Ω Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨΉΩΩ ΩΨͺΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΫΫ ΨΊΩΩΩΨ±Ω Ψ§ΩΩΩ ΩΨΊΩΨΆΩΩΩΨ¨Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΨΆΩΩΨ§Ϋ€ΩΩΩΩΩΩΩ ΰ£ Ω§
Arab Latin: bismillΔhir-raαΈ₯mΔnir-raαΈ₯Δ«m al-αΈ₯amdu lillΔhi rabbil-'ΔlamΔ«n ar-raαΈ₯mΔnir-raαΈ₯Δ«m mΔliki yaumid-dΔ«n iyyΔka na'budu wa iyyΔka nasta'Δ«n ihdinaαΉ£-αΉ£irΔαΉal-mustaqΔ«m αΉ£irΔαΉallaΕΌΔ«na an'amta 'alaihim gairil-magαΈα»₯bi 'alaihim wa laαΈ-αΈΔllΔ«n
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
Kandungan Surat Al Fatihah
Kandungan surat Al Fatihah dijelaskan dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 1 dan dalam Tafsir Surah Al-Fatihah oleh Idrus Abidin, berikut beberapa pokoknya:
1. Akidah
Akidah yang disampaikan Allah SWT dalam Al-Qur'an kemudian disampaikan kepada manusia melalui Nabi SAW. Aspek akidah ini mengajarkan mengenai keimanan atau keyakinan yang dikenal sebagai rukun iman yang berjumlah enam; iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari kiamat, serta qada' dan qadar-Nya.
Ketauhidan yang dibawa Al-Qur'an adalah ajaran yang begitu jelas, mudah dipahami, dna paling sempurna. Yang mana memercayai bahwa Allah SWT sebagai tuhan yang Maha Esa, Dialah pencipta (sang Khaliq) alam semesta, dan selain-Nya adalah makhluk (yang diciptakan).
Mengenai makna akidah tauhid dalam surat Al Fatihah, terkandung hampir di seluruh ayatnya. Tauhid yang dimaksud dalam hal ini meliputi tauhid uluhiyah, tauhid rububiyah, dan tauhid asma wa sifat.
2. Ibadah
Ibadah dikatakan sebagai aktivitas yang berdasarkan pada ketentuan ilahi yang berpotensi menjaring kecintaan dan keridhaan Allah SWT, baik kegiatan yang letaknya dalam hati, lisan atau fisik.
Tentang ibadah diterangkan dalam ayat kelima, di mana dalam ayat ini Allah SWT secara langsung mengajarkan hamba agar menyembah hanya kepada-Nya semata. Ibadah juga merupakan hak Allah, dan kewajiban para hamba-Nya.
3. Hukum-hukum
Allah SWT menetapkan sejumlah peraturan untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Ketentuan-ketentuan ini mengenai jalinan hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, serta kepada alam semesta.
Adapun di dalam Al-Qur'an dapat ditemukan sekian banyak ayat yang membahas tentang sejumlah aturan hukum ini. Tetapi dalam surat Al Fatihah, penjelasan mengenai peraturan Allah SWT dinyatakan dalam ayat enam: "Tunjukilah kami jalan yang lurus." Jalan yang membimbing manusia kepada keselamatan, serta kesejahteraan hidup dunia akhirat.
4. Janji dan Ancaman
Janji dan ancaman AllahSWT tak pernah dusta. Dia menjanjikan kebahagiaan kepada hamba-Nya yang bertakwa serta beriman, sementara ancaman yang berupa azab akan Allah SWT berikan kepada mereka yang menyekutukan-Nya dan tidak mengikuti ajaran yang dibawa utusan-Nya. Melalui para nabi dan rasul, Allah SWT memperingatkan janji dan ancaman itu.
5. Kisah-kisah
Allah SWT sengaja menceritakan berbagai riwayat terdahulu agar menjadi teladan dan bisa diambil pelajaran bagi hamba-Nya yang lain. Pengutusan terhadap para nabi dan rasul dimaksudkan untuk mengajak umat dan bangsa telah lalu kepada jalan kebenaran. Tetapi banyak yang menolak ajaran dan ada juga yang menerimanya. Sehingga Allah SWT mengkisahkannya dalam Al-Qur'an.
Disebutkan bahwa tiga perempat dari isi Al-Qur'an adalah kisah tentang bangsa dan umat terdahulu, dan anjuran kepada manusia untuk mengambil hikmah yang terkandungnya. Pokok pembahasan mengenai kisah-kisah dalam surat Al Fatihah, terkandung dalam ayat ketujuhnya:
"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina