Doa Nabi Ayyub, Bentuk Kesabaran dalam Ujian Menghadapi Sakit

Doa Nabi Ayyub, Bentuk Kesabaran dalam Ujian Menghadapi Sakit

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 20 Sep 2025 06:00 WIB
Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.
ilustrasi doa Nabi Ayyub Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Jakarta -

Nabi Ayyub AS dikenal sebagai hamba Allah SWT yang luar biasa sabarnya. Beliau diuji dengan penyakit parah dalam waktu lama, kehilangan harta, bahkan keluarga. Namun, meski diliputi penderitaan, beliau tidak pernah mengeluh, kecuali hanya memohon kepada Allah SWT dengan penuh kerendahan hati.

Doa Nabi Ayub AS ketika Sakit

Dikutip dari buku Sakit Bukan Derita Mati Bukan Petaka: Tafsir Al-Qur'an Tematik dan Analisis Empiris karya Dr. Samsul Bahri, doa ketika Nabi Ayyub AS sakit diabadikan dalam Al-Qur'an surat Al Anbiya ayat 83, berikut bacaannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Arab latin: Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

ADVERTISEMENT

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang."

Kisah Kesabaran Nabi Ayyub AS saat Sakit

Nabi Ayyub AS adalah nabi yang dikenal karena keteguhan imannya, ketaatannya kepada Allah, serta kesabarannya menghadapi penderitaan yang panjang. Kisah sakitnya Nabi Ayyub diabadikan dalam Al-Qur'an sebagai pelajaran bagi orang-orang yang beriman agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian.

Dikutip dari buku Kisah dan Hikmah yang ditulis Dhuroruddin Mashad, Nabi Ayyub hidup di wilayah Hauran (Syam, Suriah) dan dikenal sebagai seorang yang kaya raya, memiliki harta berlimpah, ternak, tanah yang luas, serta banyak anak. Semua kenikmatan itu beliau syukuri dengan beribadah kepada Allah SWT dan bersedekah kepada kaum fakir miskin.

Namun, Allah SWT berkehendak menguji beliau dengan cobaan yang sangat berat: hilangnya harta, wafatnya anak-anak, hingga penyakit yang parah. Ujian itu bukan karena Allah SWT murka, melainkan untuk meninggikan derajat beliau dan menjadikannya teladan kesabaran bagi umat manusia.

Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa setelah kehilangan harta dan anak-anaknya, Nabi Ayyub AS diuji dengan penyakit yang sangat berat. Beliau menderita penyakit kulit parah hingga tubuhnya penuh luka.

Namun demikian, menurut ulama, penyakit Nabi Ayyub tidak membuat beliau dijauhi karena najis, sebab para nabi itu ma'shum (dijaga Allah dari aib yang merendahkan martabat kenabiannya). Penyakit tersebut hanyalah bagian dari ujian agar beliau semakin dekat kepada Allah SWT.

Beliau sakit dalam waktu yang sangat lama, sebagian riwayat menyebutkan hingga 18 tahun. Dalam kondisi itu, hampir semua orang menjauhi beliau kecuali istrinya yang setia merawat dengan penuh kesabaran.

Berkat kesabarannya, Allah SWT kemudian mengabulkan doa Nabi Ayyub AS dan memberikan kesembuhan.

Dengan izin Allah, Nabi Ayyub diperintahkan menghentakkan kakinya ke tanah, lalu keluarlah mata air. Beliau mandi dengan air itu dan meminumnya, hingga penyakitnya sembuh. Allah SWT juga mengembalikan keluarganya, menambah jumlah anak dan hartanya sebagai bentuk rahmat.

Wallahu a'lam.




(dvs/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads