Setan juga memiliki wali di antara manusia yang dikuasainya. Wali setan ini disebut anti terhadap para wali Allah SWT dan mendikte manusia untuk senantiasa berbuat kerusakan.
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan dalam Kitab Minhajul Muslim, para wali setan ini menghasut manusia untuk berbuat buruk dan melupakan Allah SWT. Setan menutup telinga manusia yang dikuasainya sehingga tidak bisa mendengarkan kebenaran dan membutakan mata sehingga tidak bisa melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
Diterangkan lebih lanjut, para wali setan tunduk kepada setan dan patuh kepada apa yang diperintahnya. Ia menggoda manusia dengan menghiasi setiap keburukan dengan sesuatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setan menghiasi sesuatu yang mungkar sehingga tampak seperti sesuatu yang makruf, sebaliknya menghiasi sesuatu yang makruf sehingga tampak seperti sesuatu yang mungkar," jelas Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.
Keberadaan tentang wali setan ini disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,
اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ࣖ ٢٥٧
Artinya: "Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur, pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka (orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah: 257)
Dalam ayat lain Allah SWT juga berfirman,
اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَتْلُوْنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ ١٢١
Artinya: "Arang-orang yang telah Kami beri kitab suci, mereka membacanya sebagaimana mestinya, itulah orang-orang yang beriman padanya. Siapa yang ingkar padanya, merekalah orang-orang yang rugi." (QS Al An'am: 121)
Kabar tentang wali setan ini turut disebutkan dalam sabda Nabi SAW, ketika itu beliau ditanya tentang para dukun. Beliau bersabda, "Mereka tidak ada apa-apanya."
Para sahabat menyahut, "Ya. Mereka terkadang menceritakan kepada kita sesuatu, lantas benar-benar terjadi."
Rasulullah pun bersabda, "Itu adalah kata-kata yang berasal dari kebenaran, yang dicuri oleh jin, lantas dibisikkan ke telinga walinya, lantas mereka membuat-buat seratus kebohongan bersama kata-kata itu." (HR Bukhari dalam Kitab Ath-Thibb dan Kitab At-Tauhid, Muslim dalam Kitab As-Salam, dan Ahmad)
Begitu juga dengan sabdanya, "Masing-masing kalian pastilah qarin-nya telah dikuasainya."
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk mempersempit tempat masuknya setan dengan berpuasa. Hal ini diriwayatkan Imam Al-Bukhari dalam Kitab Al-Ahkam dan Bad' Al-Khalq, Abu Dawud dalam Kitab Ash-Shaum, dan Ad-Darimi dalam Kitab Ar-Riqaq.
"Sesungguhnya setan berjalan pada anak Adam seperti mengalirnya darah dari pembuluh-pembuluh, maka persempitlah tempat-tempat mengalirnya dengan berpuasa."
Disebutkan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar & Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, contoh perbuatan yang datang dari wali setan ini seperti mampu berjalan di udara atau berjalan di atas air, sepanjang ia tidak berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim