Mad memiliki dua pengertian yaitu secara bahasa dan istilah. Mad secara bahasa adalah panjang sedangkan menurut istilah mad ialah membaca panjang huruf hijaiyah di dalam Al-Qur'an karena bertemu salah satu huruf bacaan mad (hamzah, wawu dan ya) dan untuk ketukannya tergantung pada mad itu sendiri. Penjelasan mad ini dikutip dari buku Pelajaran Ilmu Tajwid oleh Rois Mahfud.
Dilansir dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirol Ummah, S.Ag., M.S.i., hukum untuk mempelajari ilmu tajwid ialah fardhu kifayah. Artinya, jika ada sebagian kaum muslimin yang memelajari ilmu tajwid, maka gugurlah kewajiban sebagai seorang muslim lainnya. Sedangkan, untuk mengamalkan ilmu tajwid hukumnya ialah fardhu'ain bagi setiap pembaca Al-Qur'an (Qari') dari umat Islam.
Maka dari itu, meskipun hukum mempelajari ilmu tajwid itu fardhu kifayah, tetapi membaca Al-Quran dengan baik dan benar hukumnya harus (fardhu'ain). Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Muzzammil ayat 4 yang berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
Arab-Latin: Au zid 'alaihi wa rattilil-qur`āna tartīlā
Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan."
Melansir pada buku Pelajaran Ilmu Tajwid oleh Rois Mahfud, pengertian mad secara bahasa ialah panjang, sedangkan menurut istilah ialah membaca Panjang huruf hijaiyah di dalam Al-Qur'an karena bertemu salah satu huruf bacaan mad. Yang termasuk dalam huruf mad, yaitu alif (ا), ya sukun (ي), wau mati (و).
Mad thabi'I juga diistilahkan dengan mad ashli. Mad thabi'I memiliki panjang dua harakat yang terdiri atas harakat asli dari huruf-huruf hijaiyah. Harakat yang dimaksud ialah panjang waktu atau tempo waktu yang lazim bagi pengucapan dua huruf yang berharakat berurutan.
Mengutip pada buku Modul Praktikum Pembelajaran Tilawatil Qur'an oleh Drs. H. Zainol Hasan, M.Ag. dan Moh. Afandi, M.H.I., mad thabi'I apabila terdapat alif (ا) yang terletak sesudah fathah atau ya' sukun (ي) sesudah kasrah atau wau (و) sesudah dhammah.
Contoh Mad Thabi'I
1. الْكِتَابِ الْمُبِينِ
Alasan: Terdapat fathah yang diikuti alif.
2. وَاللَّهُ يَقُولُ الْحَقَّ
Alasan: Terdapat dhammah yang dikuti wau mati.
3. وَمَا يَأْتِيهِمْ
Alasan: Terdapat kasroh yang diikuti ya' mati.
4. فَوَهَبَ لِي رَبِّي
Alasan: Terdapat kasroh yang diikuti ya' mati.
5. فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُولَا
Alasan: Terdapat fathah diikuti alif.
6. فَأْتِيَا فِرْعَوْنَ فَقُولَا
Alasan: Terdapat dhammah yang diikuti wau mati.
7. يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ
Alasan: Terdapat fathah yang diikuti alif.
Itulah beberapa contoh dari mad thabi'i. Semoga sahabat hikmah mudah memahaminya ya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza