Kucing sejatinya adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang juga merasakan kematian. Ketika seekor kucing tersebut menemui ajalnya, apakah kucing juga masuk surga berdasarkan pandangan Islam?
Keputusan surga dan neraka di akhirat kelak didasarkan pada amal perbuatan selama di dunia. Tentu hal inilah yang membedakan kucing dengan manusia saat hari penghisaban kelak.
Baca juga: Ciri-ciri Orang yang Pertama Masuk Surga |
Apakah Kucing Masuk Surga?
Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Berikut bunyi haditsnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan seluruh makhluk, semua binatang melata, burung, dan manusia. Allah berkata kepada binatang dan burung, 'Jadilah kalian tanah!' Saat itulah orang kafir berkata, 'Oh, andai saja aku menjadi tanah (QS An Naba ayat 40),'" (HR Ibnu Jarir).
Ulama Fiqih Syekh Muhammad bin Shalik al-'Utsaimin menjelaskan, hadits di atas menunjukkan perbedaan antara hewan--termasuk kucing--dengan manusia. Setiap perbuatan baik dan buruk hewan tidak dihitung dan mendapat balasan. Artinya, kucing tidak masuk surga seperti manusia yang beriman.
Namun, hal itu tidak lantas membatasi pertemuan antara pemilik dan hewan peliharaan di surga kelak. Atas izin Allah SWT, orang-orang yang masuk surga dijanjikan banyak kenikmatan termasuk permintaan untuk dipertemukan kembali dengan kucing kesayangannya.
Hal ini didasarkan dari salah satu riwayat hadits dari Rasulullah SAW. Saat itu, ada seorang Arab Badui yang mencintai unta, ia pun bertanya pada Rasulullah SAW apakah ada unta di surga kelak.
Berikut jawaban Rasulullah SAW,
يا أعرابيّ إنْ يُدْخِلْكَ اللهُ الجَنَّةَ إنْ شاءَ اللهُ فَفِيها ما اشْتَهَتْ نَفْسُكَ وَلَذَّتْ عَيْنَاك
Artinya: "Wahai Arab Badui, sekiranya Allah SWT memasukkan kamu ke dalam surga Insya Allah, maka di dalamnya terdapat apa saja yang kamu kehendaki dan melezatkan pemandangan matamu."
Lebih lanjut, Syekh Muhammad menjelaskan, seluruh hewan di dunia ini tetap akan dibangkitkan kembali dan dikumpulkan di Padang Mahsyar bersama manusia. Tujuan para hewan dikumpulkan itu nantinya untuk dikenakan qisas pada mereka.
Qisas bagi hewan di akhirat ini bermakna keadilan bagi hewan yang tidak bertanduk. Khususnya, bagi hewan-hewan yang telah ditanduk oleh hewan bertanduk semasa di dunia.
"Binatang-binatang itu diadili sehingga binatang yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang yang telah menanduknya di dunia," kata Syekh Muhammad yang diterjemahkan Dr. Umar Sulaiman al Asygar dalam buku Ensiklopedia Kiamat.
Rasulullah SAW bersabda, "Qisas akan diberlakukan di antara semua makhluk, bahkan antara binatang bertanduk dan yang tidak, dan antara semut kecil dengan semut kecil lainnya," (HR Ahmad).
Setelahnya, bila tuntutan qisas sudah habis di antara hewan di dunia, Allah SWT mengubah hewan-hewan tersebut menjadi tanah. Artinya, bukan surga atau neraka yang menjadi akhir dari nasib hewan--termasuk kucing--di akhirat kelak.
Wallahu'alam bisshawab.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi