Walimatul Aqiqah dan Kapan Waktu Pelaksanaannya yang Tepat?

Walimatul Aqiqah dan Kapan Waktu Pelaksanaannya yang Tepat?

Christavianca Lintang - detikHikmah
Selasa, 29 Nov 2022 20:00 WIB
A Muslim woman is laying in a hospital bed. She is holding her newborn baby over her shoulder while he sleeps.
Walimatul aqiqah itu apa? Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Sebelum mengetahui pengertian walimatul aqiqah, kita perlu ketahui dulu arti dari aqiqah. Dalam buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, aqiqah adalah sembelihan atas nama bayi yang dilahirkan.

Menurut bahasa, aqiqah berarti menyembelih atau memotong. Menurut istilah aqiqah adalah menyembelih hewan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak.

Fikih Madrasah Aliyah Kelas X oleh Harjan Syuhada dan Sungarso menuliskan, menyembelih hewan aqiqah hukumnya sunnah mu'akkad bagi orang tua yang dianugerahi anak. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْغُلَامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ يُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُسَمَّى وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ

Artinya: Dari Isma`il bin Muslim dari Al Hasan dari Samurah ia berkata, "Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: "Seorang anak laki-laki itu tergadai dengan akikahnya yang disembelih pada hari ketujuh, pada hari itu ia diberi nama dan dicukur rambutnya." (HR. Tirmidzi) [ No. 1522 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Shahih.

ADVERTISEMENT

Hewan untuk aqiqah boleh kambing, domba atau biri-biri. Sebagaimana pada hewan qurban, hewan aqiqah juga disyaratkan tidak cacat. Adapun jumlahnya, yaitu untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan perempuan seekor kambing.

Dari Aisyah ia berkata, "Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk menyembelih aqiqah anak laki-laki dua ekor kambing yang sama besar dan untuk anak perempuan seekor kambing." (HR. At-Timridzi).

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Sebagian ulama berpendapat bahwa aqiqah itu hanya berlaku bagi anak kecil saja berdasarkan hadits yang menyatakan bahwa tiap-tiap anak tergadai aqiqahnya yaitu dengan menyembelih hewan aqiqah pada hari ketujuh dari hari kelahirannya.

Adapun sebagian ulama lagi berpendapat bahwa aqiqah itu boleh dilakukan setelah orang itu dewasa, berdasarkan hadits berikut:

Dari Anas sesungguhnya Nabi SAW mengaqiqahkan dirinya setelah diangkat menjadi Nabi (setelah umur 40 tahun). (HR. Al-Baihaqi).

Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penyembelihan aqiqah yang paling baik adalah dilakukan pada hari ketujuh dari hari kelahiran seorang anak. Bagi orang yang belum diaqiqahkan karena belum mampu, aqiqah itu dapat dilakukan setelah yang bersangkutan dewasa.

Walimatul Aqiqah

Masyuril Khamis dalam bukunya Jangan Lepaskan Islam Walau Sedetik menyebutkan walimah berasal dari kata walam yang berarti kumpul-kumpul, makan-makan untuk hajatan (pesta) misalnya perkawinan atau keperluan lain.

Umumnya, ulama berpendapat bahwa walimah urusy (nikah) hukumnya sunah muakkadah dan yang diundang wajib hukumnya untuk datang. Selain walimah nikah, hukumnya mustahab (tidak wajib).

Menurut sebagian ulama Syafi'iyyah, mendatangi undangan segala macam walimah adalah wajib. Walimah aqiqah sebaiknya diselenggarakan dengan sederhana dan sesuai kemampuan. Acara disusun sedemikian rupa sehingga mengesankan nuansa Islam. Mengundang sahabat, kerabat, tetangga dan teman anak-anak kita.

Adapun yang diundang dapat mencerminkan dari yang berhak menerima aqiqah, sebab pembagian aqiqah adalah 50 persen untuk fakir miskin dan 50 persen untuk dihadiahkan dan dimakan sendiri.

Salah satu hikmah diselenggarakannya walimah aqiqah adalah untuk syiar Islam dan membiasakan menyelenggarakan kegiatan sunah.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads