Jasa-jasa Ibu yang Termuat dalam QS Luqman Ayat 14

Jasa-jasa Ibu yang Termuat dalam QS Luqman Ayat 14

Kristina - detikHikmah
Selasa, 15 Nov 2022 14:30 WIB
Cheerful Pregnant Muslim Lady In Hijab Posing Embracing Belly Sitting On Couch At Home. Young Arab Moms Portrait, Awaiting Baby. Pregnancy Happiness And Childbirth Concept
Ilustrasi jasa ibu yang termuat dalam QS Luqman ayat 14. Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta -

Ibu memiliki derajat lebih tinggi dibanding ayah. Beberapa jasa ibu termuat dalam QS Luqman ayat 14.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah ditanya oleh salah seorang sahabat tentang kepada siapa saja dia harus berbakti. Rasulullah SAW pun menyebut nama ibu sampai tiga kali, sedangkan ayah hanya satu kali.

"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu." (HR Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah alasan mengapa ibu menjadi sosok yang wajib dipatuhi turut disebutkan dalam Al-Qur'an. Salah satunya dalam surah Luqman ayat 14. Luqman adalah surah ke-31 dalam urutan mushaf Al-Qur'an.

Jasa Ibu dalam QS Luqman Ayat 14

ΩˆΩŽΩˆΩŽΨ΅Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩΩ†Ω’Ψ³ΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ¨ΩΩˆΩŽΨ§Ω„ΩΨ―ΩŽΩŠΩ’Ω‡ΩΫš Ψ­ΩŽΩ…ΩŽΩ„ΩŽΨͺْهُ اُمُّهٗ ΩˆΩŽΩ‡Ω’Ω†Ω‹Ψ§ ΨΉΩŽΩ„Ω°Ω‰ ΩˆΩŽΩ‡Ω’Ω†Ω ΩˆΩ‘ΩŽΩΩΨ΅ΩŽΨ§Ω„ΩΩ‡Ω— ΩΩΩŠΩ’ ΨΉΩŽΨ§Ω…ΩŽΩŠΩ’Ω†Ω Ψ§ΩŽΩ†Ω اشْكُرْ Ω„ΩΩŠΩ’ ΩˆΩŽΩ„ΩΩˆΩŽΨ§Ω„ΩΨ―ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩŽΫ— Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩŽΨ΅ΩΩŠΩ’Ψ±Ω Ω‘Ω€

ADVERTISEMENT

Artinya: "Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) "Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu." Hanya kepada-Ku (kamu) kembali." (QS Luqman: 14)

Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama RI, pada ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tuanya dengan berusaha melaksanakan perintah-perintahnya dan mewujudkan keinginannya. Ayat ini juga menjelaskan lebih lanjut mengenai alasan berbakti kepada ibu.

Ditafsirkan lebih lanjut, beberapa jasa ibu yang termuat dalam QS Luqman ayat 14 antara lain ibu mengandung seorang anak sampai ia dilahirkan dan ibu menyusui anaknya sampai usia dua tahun.

Selama masa mengandung itu, ibu menahan dengan sabar penderitaan yang cukup berat. Mulai pada bulan-bulan pertama, kemudian kandungan itu semakin lama semakin berat, dan ibu semakin lemah, sampai ia me-lahirkan. Kekuatannya baru pulih setelah habis masa nifas.

Kemudian, pada saat masa menyusui anaknya, banyak penderitaan dan kesukaran yang dialami ibu. Kementerian Agama RI menafsirkan, hanya Allah yang mengetahui segala penderitaan itu.

Adapun menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Qatadah menjelaskan maksud penderitaan saat mengandung anak adalah kepayahan yang berlebihan, sedangkan Ata Al-Khurrasani mengartikannya lemah yang semakin bertambah.

Jasa-jasa ibu tidak hanya termuat dalam Al-Qur'an surah Luqman ayat 14, tetapi juga terdapat dalam surah Al Ahqaf ayat 15.

ΩˆΩŽΩˆΩŽΨ΅Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω†ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω’Ψ§ΩΩ†Ω’Ψ³ΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ψ¨ΩΩˆΩŽΨ§Ω„ΩΨ―ΩŽΩŠΩ’Ω‡Ω Ψ§ΩΨ­Ω’Ψ³ΩŽΨ§Ω†Ω‹Ψ§ Ϋ—Ψ­ΩŽΩ…ΩŽΩ„ΩŽΨͺْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا ΩˆΩ‘ΩŽΩˆΩŽΨΆΩŽΨΉΩŽΨͺْهُ كُرْهًا Ϋ—ΩˆΩŽΨ­ΩŽΩ…Ω’Ω„ΩΩ‡Ω— ΩˆΩŽΩΩΨ΅Ω°Ω„ΩΩ‡Ω— Ψ«ΩŽΩ„Ω°Ψ«ΩΩˆΩ’Ω†ΩŽ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω‹Ψ§ Ϋ—Ψ­ΩŽΨͺΩ‘Ω°Ω‰Ω“ اِذَا Ψ¨ΩŽΩ„ΩŽΨΊΩŽ Ψ§ΩŽΨ΄ΩΨ―Ω‘ΩŽΩ‡Ω— ΩˆΩŽΨ¨ΩŽΩ„ΩŽΨΊΩŽ Ψ§ΩŽΨ±Ω’Ψ¨ΩŽΨΉΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ψ³ΩŽΩ†ΩŽΨ©Ω‹Ϋ™ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¨Ω‘Ω Ψ§ΩŽΩˆΩ’Ψ²ΩΨΉΩ’Ω†ΩΩŠΩ’Ω“ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ Ψ§ΩŽΨ΄Ω’ΩƒΩΨ±ΩŽ Ω†ΩΨΉΩ’Ω…ΩŽΨͺΩŽΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ω‘ΩŽΨͺΩΩŠΩ’Ω“ Ψ§ΩŽΩ†Ω’ΨΉΩŽΩ…Ω’Ψͺَ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„Ω°Ω‰ ΩˆΩŽΨ§Ω„ΩΨ―ΩŽΩŠΩ‘ΩŽ ΩˆΩŽΨ§ΩŽΩ†Ω’ Ψ§ΩŽΨΉΩ’Ω…ΩŽΩ„ΩŽ Ψ΅ΩŽΨ§Ω„ΩΨ­Ω‹Ψ§ ΨͺΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ°Ω‰Ω‡Ω ΩˆΩŽΨ§ΩŽΨ΅Ω’Ω„ΩΨ­Ω’ Ω„ΩΩŠΩ’ ΩΩΩŠΩ’ Ψ°ΩΨ±Ω‘ΩΩŠΩ‘ΩŽΨͺΩΩŠΩ’Ϋ— Ψ§ΩΩ†Ω‘ΩΩŠΩ’ ΨͺُبْΨͺُ Ψ§ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’ΩƒΩŽ ΩˆΩŽΨ§ΩΩ†Ω‘ΩΩŠΩ’ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω…ΩΨ³Ω’Ω„ΩΩ…ΩΩŠΩ’Ω†ΩŽ Ω‘Ω₯

Artinya: "Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim."

Imam Ibnu Katsir menjelaskan, melalui ayat tersebut, Allah SWT menyebutkan jerih payah ibu dan penderitaannya dalam mendidik dan mengasuh anaknya. Hal ini membuat ibu selalu berjaga sepanjang siang dan malamnya.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads