3 Sikap Husnuzan Muslim: kepada Allah, Diri Sendiri dan Orang Lain

3 Sikap Husnuzan Muslim: kepada Allah, Diri Sendiri dan Orang Lain

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 10 Nov 2022 07:30 WIB
Rasulullah SAW Larang Makan dan Minum Sambil Berdiri, Ini Alasannya
Potret umat muslim yang saling berbuat baik Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel
Jakarta -

Husnuzan artinya berbaik sangka. Lawan dari husnuzan yakni suudzan yang artinya berburuk sangka. Umat muslim dianjurkan untuk selalu memiliki sikap husnuzan dan menjauhi suudzan dalam segala hal.

Segala yang terjadi dalam hidup, sudah pasti berdasarkan ketetapan Allah SWT. Apapun kondisinya, kita harus menerima dengan ikhlas bahwa segala ketetapan Allah SWT adalah yang terbaik.

Dalam bahasa Arab, husnu memiliki arti baik, sementara az-zan berarti prasangka. Sehingga dari kedua kata tersebut, husnuzan dapat diartikan dengan berprasangka baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekalipun ketetapan Allah SWT ini dalam bentuk bencana atau musibah, umat muslim harus tetap berbaik sangka dan menjauhkan pikiran negatif. Bagi orang beriman, ujian adalah bentuk cinta Allah SWT pada hamba-Nya

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Hujarat ayat 12 tentang larangan berburuk sangka.

ADVERTISEMENT

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."

Bersikap husnuzan, bukan hanya berlaku pada ketetapan Allah SWT saja. Sikap ini juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap Husnuzan yang Harus Dimiliki Muslim

Dikutip dari buku Hati yang Bersih oleh Ipop S. Purintyas, setiap manusia memiliki ujiannya masing-masing. Tiada manusia yang terhindar dari ujian karena dengan ujian ini, Allah SWT dapat melihat sejauh mana keimanan seseorang sehingga dapat dinaikkan derajatnya.

Husnuzan merupakan kunci utama untuk mencapai kebahagiaan. Husnuzan bahkan dapat dikategorikan sebagai salah satu ibadah hati yang paling utama.

Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah seseorang meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah SWT." (HR. Muslim).

1. Husnuzan terhadap Allah SWT

Bersikap husnuzan kepada Allah SWT dapat ditunjukkan dengan meyakini Allah SWT sebagai Pencipta dan Pemelihara, yang memiliki seluruh keagungan, dan tidak terdapat satupun kekurangan.

Segala ketetapan Allah SWT adalah yang terbaik. Sebagai muslim hendaknya wajib membangun keyakinan bahwa Allah akan mengampuni hambanya yang bertaubat, mengabulkan doa bagi hambanya yang memohon, dan memberikan rezeki bagi yang meminta kecukupan.

Sesungguhnya Allah SWT sangatlah dekat dengan hambanya, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah Ayat 186

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Arab-Latin: Wa iżā sa`alaka 'ibādī 'annī fa innī qarīb, ujību da'watad-dā'i iżā da'āni falyastajībụ lī walyu`minụ bī la'allahum yarsyudụn

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

2. Husnuzan terhadap diri sendiri

Berprasangka baik terhadap diri sendiri juga harus diterapkan. Misalnya dengan cara percaya pada kemampuan diri, gigih, pantang menyerah, sabar, serta mempunyai inisiatif yang tinggi.

Dengan sikap-sikap ini, seorang muslim akan menjadi pribadi yang positif. Jika tidak memiliki sikap husnuzan kepada diri sendiri maka seseorang akan akan menjadi lemah karena rendah diri dan berputus asa.

3. Husnuzan terhadap orang lain

Sikap husnuzan kepada sesama bisa diwujudkan dengan selalu berpikir positif pada orang lain. Sikap husnuzan ini dapat ditunjukkan dengan cara menghormati
dan menghargai orang lain.

Hindari sikap-sikap yang dapat menyakiti orang lain seperti iri, dengki, fitnah ataupun ghibah. Manusia adalah makhluk sosial, sudah sewajarnya hidup saling berdampingan dengan sikap yang baik.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads