Istitha'ah Kesehatan Diperketat, Jemaah Haji Tak Sehat Akan Dipulangkan

Istitha'ah Kesehatan Diperketat, Jemaah Haji Tak Sehat Akan Dipulangkan

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 10 Okt 2025 12:30 WIB
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), saat ditemui di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).
Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan), saat ditemui di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025). Foto: Hanif Hawari/detikcom
Jakarta -

Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) RI menegaskan akan memperketat pemeriksaan istitha'ah atau kelayakan kesehatan calon jemaah haji mulai 2026 mendatang. Kebijakan ini menyusul permintaan langsung dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menilai standar kesehatan jemaah Indonesia tahun lalu belum sesuai harapan.

Hal ini disampaikan Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf Hasyim (Gus Irfan) saat ditemui di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).

"Saya pesan kepada jemaah, tolong jaga kesehatan. Tahun ini istitha'ah kesehatan sesuai permintaan dari Pemerintah Saudi akan kita kembalikan ke standar semula yang kita miliki," ujar Gus Irfan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Menurutnya, langkah ini diambil agar seluruh jemaah benar-benar siap secara fisik menjalankan ibadah haji yang berat. Sebab, ibadah tersebut membutuhkan stamina tinggi.

"Karena Pemerintah Saudi merasa kurang puas dengan kesehatan kita tahun kemarin," lanjutnya.

Jemaah Haji yang Tak Layak Bakal Dipulangkan Arab Saudi

Gus Irfan mengungkapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana melakukan pemeriksaan kesehatan secara acak di terminal kedatangan jemaah haji. Bila ditemukan jemaah yang dinilai tidak layak, mereka bisa langsung dipulangkan ke Indonesia.

"Bahkan ada kalimat dari Pemerintah Saudi, 'Nanti kita akan mengadakan cek secara acak di terminal kedatangan di Saudi. Kalau ada jemaah yang sudah datang di Saudi ternyata tidak layak, akan dikembalikan'," kata Gus Irfan.

Maka dari itu, Kemenhaj lebih memilih memastikan kelayakan kesehatan sejak awal di Indonesia. Daripada menanggung risiko pemulangan jemaah di Tanah Suci.

"Bagi kami, lebih baik tidak berangkat dari sini daripada sampai sana dikembalikan. Itu yang jadi pemikiran kami," tegasnya.

Kemenhaj berkomitmen memperketat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar pemeriksaan istitha'ah berjalan lebih ketat dan transparan. Jemaah diimbau mulai menjaga kondisi tubuh jauh sebelum keberangkatan, termasuk dengan pemeriksaan rutin dan menjaga pola makan.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan jemaah haji Indonesia. Sekaligus memperkuat kepercayaan Kerajaan Arab Saudi terhadap penyelenggaraan ibadah haji asal Indonesia.




(hnh/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads