Madinah, kota suci kedua bagi umat Islam ini tak hanya menjadi destinasi spiritual bagi jutaan jemaah haji dan umrah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, tetapi kini juga mendapat pengakuan internasional di bidang kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memperbarui akreditasi Madinah sebagai "Kota Sehat", usai kota ini meraih skor tinggi dalam penilaian ketat WHO.
Dilansir Arab News, penyerahan sertifikat akreditasi dilakukan dalam sebuah seremoni resmi pada Kamis (30/7/2025). Sertifikat diserahkan oleh Menteri Kesehatan Saudi, Fahad Al Jalalel, kepada Gubernur Wilayah Madinah, Pangeran Salman bin Sultan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangeran Salman menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan keseriusan pemerintah Saudi dalam membangun kota yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Ia juga menyebut transformasi perkotaan Madinah sebagai contoh nyata dari komitmen Visi 2030-program ambisius Arab Saudi untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan manusiawi.
Dengan pencapaian ini, Madinah resmi menjadi kota sehat terbesar kedua di Timur Tengah, setelah Jeddah. Akreditasi ini juga memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pemimpin regional dalam pembangunan kota yang sehat, modern, dan ramah penduduk.
Menurut WHO, predikat "Kota Sehat" hanya diberikan kepada kota-kota yang mampu memenuhi 80 kriteria ketat, mulai dari keberadaan taman kota, jalur pedestrian yang layak, hingga fasilitas kesehatan primer yang mumpuni dan edukasi kesehatan di sekolah-sekolah.
Tak hanya Madinah dan Jeddah, Arab Saudi kini memiliki 16 kota yang diakui sebagai kota sehat oleh WHO. Beberapa di antaranya adalah Taif, Tabuk, Ad-Diriyah, Unaizah, Jalajel, Al-Mandaq, Al-Jumum, Riyadh Al-Khubra, dan Sharurah, sebagaimana dilaporkan Leaders MENA.
(lus/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi