Ali bin al-Muwaffaq, seorang pedagang sepatu di Damaskus, tak kuasa menahan belas kasihan pada tetangganya yang sudah tiga hari menahan lapar. Ia merelakan 350 dirham yang ia kumpulkan dari hasil dagang sepatu selama 40 tahun.
Uang tersebut sejatinya akan digunakan Ali menunaikan haji. Namun, hatinya berkata lain setelah menyaksikan apa yang menimpa tetangganya.
Ali menceritakan, pada suatu hari, istrinya yang sedang hamil mencium aroma masakan dari tetangga sebelah. Sang istri lalu minta Ali agar bisa mencicipi masakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali pun mendatangi tetangganya itu dan menjelaskan maksud kedatangannya. Tetangga itu mendadak menangis dan berkata, "Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa. Hari ini kulihat ada seekor keledai mati tergeletak, maka kami mengambilnya, memotongnya, dan memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu."
Mendengar pengakuan itu, hati Ali terasa terbakar. Ia bergegas pulang dan mengambil 350 dirham lalu memberikannya kepada keluarga tersebut. "Belanjakanlah ini untuk anakmu," kata Ali.
Haji Ali bin al-Muwaffaq Mabrur
Kebaikan hati Ali mendapat balasan langsung dari Allah SWT berupa pahala haji mabrur dan dosa-dosanya diampuni. Seorang ulama hadits terkemuka, Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al-Marwazi, menceritakan ganjaran itu dari mimpinya saat ia menunaikan haji di Makkah.
Diceritakan, setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, Abdullah tertidur dan bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit. Malaikat itu membicarakan berapa orang yang haji dan berapa dari mereka yang ibadahnya diterima.
Salah satu malaikat mengatakan ada 600 ribu orang yang menunaikan haji tetapi tak satu pun yang diterima.
"Apa? Bagaimana dengan orang-orang yang telah datang dari belahan bumi yang jauh dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan. Berkelana menyusuri padang pasir yang luas dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?" tanya salah satu malaikat.
Malaikat lainnya menjawab, "Hanya ada seorang tukang sepatu di Damaskus bernama Ali bin al-Muwaffaq. Dia tidak datang menunaikan haji, tapi hajinya diterima dan seluruh dosanya diampuni."
Percakapan dua malaikat itu membuat Abdullah terbangun dan gemetaran. Ia pun bergegas pergi ke Damaskus mencari Ali bin Muwaffaq, sosok yang diperbincangkan malaikat dalam mimpinya itu.
Kisah Ali bin al-Muwaffaq yang belum haji tetapi mabrur ini diceritakan dalam buku 198 Kisah Haji Wali-Wali Allah oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny.
Wallahu a'lam.
Baca juga: Doa Haji Mabrur: Bacaan Lengkap dan Artinya |
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat