Jemaah calon haji Indonesia mulai bergeser dari pemondokan menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf. Jemaah haji Indonesia di tahun ini mendapat layanan konsumsi secara full dengan menu tetap bercita rasa nusantara.
detikHikmah berkesempatan untuk menyambangi salah satu dapur yang memasak untuk layanan konsumsi jemaah haji di Arafah. Lokasinya berada di sektor 11 tak jauh dari tenda misi haji.
Dapur tersebut berukuran tidak terlalu lebar dan beberapa orang pekerja terlihat tengah mengolah makanan untuk makan siang para jemaah haji yang baru tiba di Arafah. Di antara beberapa pekerja orang Arab itu, ternyata seorang kepala dapur atau chef-nya orang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah di tahun ini saya diberi kesempatan untuk juga melayani para jemaah haji Indonesia" kata Alim Nur Juru Masak untuk jemaah haji di Arafah kepada detikHikmah, Jumat (14/6/2024).
Menurut Alim Nur, jumlah konsumsi yang dipegangnya bisa menyiapkan 3.000 porsi per hari. Makanan itu terbagi atas makan pagi, siang dan malam. Selama Arafah, jemaah akan mendapatkan jatah makan tiga kali sehari full selama masa puncak haji di Armuzna.
![]() |
Namun ada yang unik dari dapur di Arafah ini, alat bahan masak di dapur ini tak menggunakan gas elpiji pada umumnya, namun menggunakan kayu bakar. Menurut Nur Alim, hal itu untuk mencegah bahaya kebocoran karena suhu panas di Arafah.
![]() |
"Semua dapur menggunakan kayu bakar. Alasannya penggunaan kayu bakar lebih aman. Jika pakai gas berisiko meledak karena suhu panas di Arafah", katanya.
Dia menambahkan menu makanan juga sudah disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. "Pokoknya selera lidah Nusantara deh," imbuhnya
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana